Di duga Korupsi Dana Desa, Pekerjaan Fisik tidak sesuai dan realisasi direkayasa

PENA-EMAS.COM– Anggota BPD Desa Baadale Angkat Bicara soal hasil Kerja Pembangunan fisik di desa Baadale, Kec. Lobalain Kab. Rote Ndao.

Hasil pekerjaan Amburadul, realisasi anggaran dan fakta pelaksanaan pekerjaan direkayasa tidak sesuai APBDes tahun anggaran 2023. Ini berpotensi diduga korupsi ADD.

Bacaan Lainnya

Hal ini sampaikan oleh Yosep Nok Anggota BPD Desa Baadale saat ditemui Awak Media di kediamannya  belum lama ini.

Kepada PENA-EMAS COM.
Yosep Nok Mengatakan,
Kegiatan  Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa, Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menelan dana sebesar Rp. 61.000.000,- untuk Pembangunan Deker. Dinilai asal jadi dan amburadul

Menurut Yosep Nok, Terkait hasil pekerjaan deker yang asal jadi dan menelan Anggaran sebesar Rp. 61.000.000,- sebagai anggota BPD, sudah berulang kali menyampaikan kepada  Pj. Kades Baadale Mikron M. Polly (mantan ) namun jawaban yang diperoleh hanyalah janji belaka.

” Akan meninjau kembali karena material yang digunakan sudah sesuai RAB dan itu awal salah perencanaan”. Jelas Yosep Nok mengulangi ucapan Mikron M Polly.

Selanjutnya. Yosep Nok menilai hasil pekerjaan yang ada, bukan menunjukkan seorang Pimpinan Wilayah Desa datang untuk membangun desanya namun asal jadi dan asal mama senang.

” kerja model begitu bukan cara seorang pimpinan mau bangun desa tapi mama senang dan itu hasilnya akan mubazir”.

Seharusnya dari awal perencanaan dan survei lokasi baru laksanakan kegiatan. Kok selesai baru alasan kondisi lapangan menelan material itu kan lucu namanya? Tambah Yos bernada tanya.

Kemudian Yosep Nok, mempertanyakan sejumlah item-item pekerjaan dengan uraian yang menelan anggaran begitu besar namun fakta lapangan tidak pernah terlihat dan dilaksanakan saat pembangunan berjalan.

Foto. Pekerjaan nampak belum selesai penimbunannya (doc PE. 5/1/2024)

Menurut Yosep Nok, ini rekayasa dan tidak sesuai dengan fakta karenanya perlu Inspektorat dan APH segera telusuri karena berpotensi terjadinya penyelewengan keuangan  dan Mark Up.

Selanjutnya. Sebut Yosep Nok. Alat berat Excavator, Motor Grader, Vibrator Roller, Water Tank Truck, dan Harian Orang Kerja (HOK), Pekerja sebanyak 77  di bayar per orang 70.000,- dan Tukang 25 orang per orang dibayar 80.000,-namun fakta lapangan cuma 5 orang perkelompok sudah termasuk tukang sementara realisasi anggaran meliputi 77 orang Pekerja dan 25 Tukang. Ungkapnya.

Secara terpisah Warga Rt 007, Rw 004, Dusun Ndudale, Ridwan Franklin Menno, SE, Mempertanyakan pekerjaan Deker melintasi Rt 007, Dusun Ndudale sampai saat ini belum selesai penimbunan sertunya.

” Itu Pemdes Baadale buat deker atau buat embun mini , sudah selesai masa jabatan Pj. Kades tapi pekerjaan itu di nilai tidak layak , apa itu pakai hitungan teknis dari mana sampai sertu tidak cukup ,itu hitungan teknis atau asal mengarang hitungan”. Kata Ridwan.

Menurut Ridwan. Deker yang dibangun menjadi penghubung  Akses jalan lintas dan  jalur alternatif  bagi masyarakat  Desa Baadale dan Warga dari Kecamatan Rote Barat Laut. Baik, bagi pejalan kaki maupun berkendaraan  dari Kecamatan Rote Barat Laut menuju kota  Baa Ibu kota Kab. Rote Ndao.

” Itu jalan penghubung antar Lobalain dan Rote Barat Laut   tapi kerja begitu hanya sertu saja koh tidak beres ini sudah ganti tahun ,sudah ganti kades..bagaimana dengan pertanggungjawaban akhir tahun terkait pekerjaan ini”. Ujarnya Tegas.

Pantauan Media di lokasi. Pekerjaan nampaknya pekerjaan belum selesai penimbunan sertu dan tidak terlihat proses pemadatan, meskipun tahun anggaran telah berakhir.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait