Diduga Pasien Meninggal Akibat lambat mendapat pelayanan Dokter di Puskesmas Korbafo

PENA-EMAS.COM. Naomi Lapaan, Warga Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao akhirnya mengakhiri hidupnya Kamis (20/7/2023) di Puskesmas Korbafo di Kelurahan Olafulihaa Kecamatan Pantai Baru Diduga akibat tidak mendapat pelayanan medis dari dokter puskesmas setempat.

“ Naomi Lapaan meninggal akibat dokter yang piket tidak berada ditempat dan dihubungi via telpon selulernya berulang ulang namun tidak direspon “

Bacaan Lainnya

Demikian dengan penuh rasa tidak puas atas kematian saudaranya, Kepada PENA-EMAS.COM H.I Lapaan,BA menjelaskan, pihaknya bersama keluarga sangat kecewa dengan pelayanan Medis di Puskesmas Korbafo karena saat pasien yang membutuhkan pelayanan emergenci namun dokter yang bertugas tidak berada di Puskesmas.

Foto. H.I Lapaan,BA

Menurut H.I. Lapaan Mantan Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao ini, Pasien meninggal karena kelalain pihak Puskesmas dan dokter yang piket saat pasien datang membutuhkan penanganan medis yang saat itu sangat emergenci tidak berada di Puskesmas.

Dokter yang piket saat pasien datangi Puskesmas tidak berada ditempat sehingga pasien tidak mendapat tindakan medis secara maksimal, sementara pasien dalam keadaan emergency.

Hal tersebut mengakibatkan pasien Naomi Lapaan meninggal dunia sebelum dokter puskesmas Korbafo yang bertugas atau piket melakukan tindakan medis.
“ dr. Febry O.M Bani beberapa kali dihubungi untuk segera ke puskesmas Korbafo oleh bidan dan perawat namun tidak direspon “ Ujar H.I. Lapaan, Warga Rt, 9 Rw 6, Kelurahan Olifulihaa, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao yang ditemui di Kediamannya Jumat (21/7/2023), Sekitar Pukul 10:58 Wita.

Kronologi meninggalnya Pasien Naomi Lapaan. Jelasnya, H I Lapaan. pasien awalnya mengeluh menderita sakit lambung pada dua minggu yang lalu. kemudian rasa tertikam dan sakit pada bagian dada.

Kemudian dia sendiri menelpon saya (Alo Lapaan), Sekitar Pukul 17:00 Wita dan meminta agar diantar ke tempat dokter praktek Defrima Haning di seputaran kelurahan Olifulihaa guna mendapatkan perawatan medis

Mengingat jarak ke tempat dokter praktek lebih jauh sementara dia merasa sakit sekali sehingga ia mengusulkan agar langsung berobat ke Puskesmas Korbafo yang jaraknya tidak jauh dari kediamannya.

Sekitar pukul 18:30 Wita, Naomi Lapaan di antarkan dengan mobil ke Puskesmas Korbafo karena dia mengalami sesak nafas sehingga sulit untuk diantarkan dengan sepeda motor.
Setiba di puskesmas oleh bidan dan perawat puskesmas memasang cairan infus, sambil menunggu tindakan medis selanjutnya dari dr Febry O.M Bani yang piket saat itu namun tidak berada ditempat dan dihubungi via ponselnya tidak merespon panggilan masuk dari tenaga perawat dan bidan.

Karena dr Febry O.M Bani berdomisili di Baa, Sehingga setelah beberapa jam tidak kunjung tiba sementara pasien dalam keadaan dan kondisi semakin parah karena sakit yang di derita, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di puskesmas Korbafo.

Setelah mengetahui Naomi Lapaan meninggal dunia, bidan dan perawat kembali menghubungi dr Febry O.M Bani tetapi tidak kunjung sampai di Puskesmas. karena itu, untuk memastikan pasien telah meninggal maka bidan dan perawat menghubungi Kepala Puskesmas dr. Defrima Haning yang sementara berada di tempat prakteknya di Kelurahan Olifulihaa

Selanjutnya. Setelah 1 jam menunggu kepala puskesmas Korbafo, Defrima Haning yang tak kunjung tiba ke puskesmas, keluarga bertindak dengan menyuruh salah satu keluarga langsung mendatangi tempat prakteknya untuk memberitahukan hal terkait pasien telah meninggal dunia akibat lambanya penegangan medis dan tanpa dokter di puskesmas Korbafo

Dalam keadaan seperti itu. kepala puskesmas tidak segera tindaklanjuti pemberitahuan keluarga pasien yang meninggal namun dia menjawab ” Nanti baru pergi karena masih layani pasien di tempat praktek” Kata Haning yang ditiru Lapaan

H. I. Lapaan alias (Alo Lapaan) mengatakan, akibat minim dan tidak efektifnya pelayanan dokter pada puskesmas Korbafo maka sering terjadi hal hal serupa. sambil mencontohkan, kejadiannya tahun 2022, ada pasien yang berasal dari Oenitas Desa Nggodimeda ketika mendatangi Puskesmas tidak ada tenaga medis di puskesmas Korbafo yang akhirnya pasien tersebut meninggal dunia.

Alo Lapaan meminta agar Pemda dan DPRD Kabupaten Rote Ndao segera memanggil dinas teknis bersama Kepala Puskesmas Korbafo dan dr. Febry O.M Bani yang bertugas selaku dokter di puskesmas Korbafo guna mempertanggungjawabkan kelelain dalam pelayanan kemanusiaan kepada Masyarakat Pantai Baru agar tidak ada korban lanjutan dengan lemahnya pelayanan kesehatan seperti ini.

Foto. Kepala Puskesmas Korbafo, dr. Defrima Haning

Secara terpisah Kepala Puskesmas Korbafo, dr. Defrima Haning saat dikonfirmasi di Rumah Sakit Daerah Baa, Jumat (21/7/2023), Sekitar Pukul 12:41 Wita. Ia Membenarkan Naomi Lapaan meninggal dunia di Puskesmas Korbafo sementara dalam penanganan medis oleh tenaga kesehatan Perawat dan Bidan yang bertugas.

Selain itu. Kepala Puskesmas Korbafo menjelaskan, saat pasien Naomi Lapaan mendatangi Puskesmas Korbafo. Pasien telah mendapatkan perawatan medis tanpa adanya dr. Febry O.M Bani karena yang bersangkutan berdomisili di Baa. Kata Haning.

Menjawab keluhan keluarga korban Naomi Lapaan yang dapat saya menjawab bahwa sesuai rekam medis Pasien Naomi Lapaan datangi Puskesmas Korbafo sekitar Pukul 18:40 Wita, sementara dokter pelaksana cuma 1 orang atas Nama dr. Febry O.M Bani sendiri

Pada saat kejadian, Almarhum mengeluh nyeri dada dan sesak nafas sehingga dr. Febry memberi instruksi untuk lakukan langkah penanganan medis kepada pasien beberapa tindakan dan langkah penanganan

Dan setelah keluarga korban menginformasikan kepada tenaga medis di Puskesmas bahwa pasien tidak dapat sadarkan diri maka pihak puskesmas menelpon kembali lagi dr. Febry Bani dan barulah mengetahui dr. Febry dalam perjalanan dari Baa ke Puskesmas Korbafo.

Waktu yang bersamaan selaku Kepala Puskesmas Korbafo segera datangi Puskesmas untuk menemui Pasien dan bersama beberapa tenaga medis secara bergantian melakukan tindakan medis namun beberapa upaya medis yang dilakukan namun tidak dapat menolong nyawa dari Pasien Naomi Lapaan.

Menurut Kapus Korbafo, dr. Defrima Haning. Pasien Naomi Lapaan sudah menghembuskan nafas terakhir Sekitar Pukul 20:35 Wita.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait