Hasil Kerja Proyek Kementerian PUPR RI Rp.38.1 M, Di Kab. Rote Ndao “Terkesan asal jadi” Polin atau Sonbai  Pelaksananya ?

PENA-EMAS.COM. Pelaksana proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Timur, Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I NTT. Paket Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah di Kabupaten Rote Ndao dengan Nomor Kontrak HK.02.03/SPK/PPK.PS/495 – sebesar Rp.38.159.138.000,- Terkesan asal jadi.

Yeskiel Makandolu orangtua murid di SD Lela Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao menilai kalau pelaksanaan Paket Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah yang dibangun baru oleh PT Dua Sekawan tidak sesuai harapan dan diduga  terkesan asal jadi.

Bacaan Lainnya

Jeskiael Ndolu menjelaskan, Hasil pekerjaan belum dinikmati namun sudah mengalami tanda tanda kerusakan diantaranya lapangan yang baru selesai dikerjakan sudah retak, Plafon satu kelas sudah rusak karena akibat atap gedung bocor. “ Kami sudah himbau diperbaiki tetapi tidak digubris oleh kontraktor pelaksana “ Ujarnya saat dihubungi via telp selulernya Jumat (3/6/2022) kemarin sekitar pukul 17:17 Wita.

Selain itu,  ring balok dikerjakan dengan mempergunakan 1 batang besi 10 Mm saja dan ring balok tersebut terlihat  bengkok  jadi mereka cepat-cepat tutup dengan plafon, saya lihat dengan mata kepala sendiri, kemudian fondasinya juga tidak menggunakan  batu kali sesuai RAB tapi mempergunakan batu karang (red-batu hutan). Ungkap Yeskiel

Dirinya sebagai penjaga  di SD Negeri Lela sekaligus orangtua Murid di sekolah tersebut merasa kuatir dengan kondisi bangunan yang dibangun baru, namun terkesan asal jadi kemudian mutu bangunan  dikawatirkan tidak bertahan lama.

Material sisa pekerjaan dibuang begitu saja di halaman sekolah kemudian pintu utama pagar depan sekolah tidak terpasang.  Tambahnya.

“Simson Polin yang kerja ini SD Negeri Lela, soalnya dia punya nama yang sering kami dengar” kata Yeskiel Makandolu.

Foto. Leo

Leon Salah satu Konsultan ditemui di Onatali saat meminta Kepsek SD Inpres Onatali menandatangai Serah terima ( 2/6/2022 ) Gedung. Ia menjelaskan, Kalau pelaksana Proyek tersebut adalah  Simson Polin Direktur CV Sasando sekaligus Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI ) Kabupaten Rote Ndao

Menurut Leon. Simson  Polin yang mengerjakan  6 paket pekerjaan pembangunan Sekolah yaitu SD Negeri Lela, SD Inpres Onatali, SD Negeri Panamamen, SD Negeri Olafulihaa, SD Negeri Ngaek, dan SD Negeri Kapadanon.

Selanjutnya di hadapan Leon, PENA-EMAS.COM langsung menghubungi Simson Polin terkait pelaksana proyek yang masih bermasalah ini, Simson Polin mengakui kalau dirinya  bukan sebagai pelaksana Proyek. “ Bukan Saya yang kerja itu sekolah dong. Yang sebagai pelaksana dan yang kerja itu Aldo Sonbai ”  Ungkap Simson dari balik telpon.

Foto. Simson Polin

Selanjutnya Simson Polin  menjelaskan, Aldo Sonbai sebagai Pelaksana 6 paket pekerjaan pembangunan Sekolah tersebut yaitu SD Negeri Lela, SD Inpres Onatali, SD Negeri Panamamen, SD Negeri Olafulihaa, SD Negeri Ngaek, dan SD Negeri Kapadanon.

Sementara Januarius P. Mbuilima Kepala Sekolah SD Negeri Lela saat dikonfirmasi Crew Media terkait hal ini. Ia mengatakan,  Sebagai Kepala Sekolah namun dirinya tidak mengetahui persis siapa yang mengerjakan sekolah yang dipimpinnya tetapi pihak pelaksana yang selalu datang itu adalah Leon dan Simson Polin.

“Yang kerja sekolah kami ini adalah PT. Dua Sekawan atau siapa, Itu saya tidak tahu persis. orang yang sering datang ke sini katanya bernama Leo atau Simson.  saya kurang tahu “ Ujar Mbuilima dari balik telpon.

Selain itu Mbuilima mengatakan, Dirinya sesalkan dengan hasil pekerjaan jalan masuk sekolah, permukaan jalan lebih tinggi dan tidak ditimbun dengan sertu untuk sama rata dengan jalan sehingga akan terjadi genangan air disaat musin hujan nanti.

“ Yang saya sesalkan itu. Jalan masuk sekolah ada ketinggian tapi tidak ditimbun untuk sama rata sehingga kalau datang hujan terjadi genangan air, sementara yang lain-lain saya kurang tahu karena rumah saya jauh dari sekolah. Soalnya mereka kerja cor – coran itu kebanyakan sore hari menjelang malam jadi saya tidak tahu,” Kata Mbuilima yang dikutip dari balik telponnya.

Informasikan yang berhasil dihimpun dari sejumlah sumber, kalau 18 SD yang pelaksanaannya berakhir Mei 2022  ini sebagian sudah menanda tangani dokumen serah terima, ada juga masih menolak tandatangi karena belum PHO dan masih terdapat item perkerjaan yang belum diselesaikan dan bahkan kabarnya ada SD yang hendak di segel para pekerja akibat upahnya belum dibayar hingga saat ini.

Hingga berita ini ditayangkan Aldo Sonbai sebagai kontraktor pelaksana belum berhasil dikonfirmasi. Dan untuk diketahui sebagaimana  diberitakan Media sebelumnya , Klik pada Link terdahulu.
https://pena-emas.com/hukum/konsultan-pengawas-dan-pelaksana-lapangan-akui-tiga-oknum-pelaksana-proyek-apbn-rp-381-m-gunakan-material-lokal/

https://www.pena-emas.com/daerah/proyek-kementerian-pupr-rp-381-miliar-di-rote-ndao-belum-pho-pihak-kontraktor-pelaksana-minta-kepsek-tandatangan-dokumen-serah-terima/

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait