HASIL SELEKSI PPDB SMP NEGERI 1 LOBALAIN TAHUN 2020-2021 MERUJUK PADA EDARAN MENTERI

Rote Ndao – Pena Emas.com – Proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020-2021 di SMP Negeri 1 Lobalaian pada prinsipnya, penyelenggaraannya transparan, objektif, non diskriminasitif dan berkeadilan. Proses seleksi dilakukan dengan merujuk pada Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kebijakan Pendidikan di masa darurat penyebaran pandemi Covid 19.

Hal ini disampaikan Kepala SMP Negeri 1 Lobalain Kabupaten Rote Ndao, Jefry Betuel Lay,S.Pd saat di temui diruang kerja Kepala Sekolah. Hari ini Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 11:30 Wita.

Bacaan Lainnya

Jefry Lay. Mengatakan, Penerimaan siswa baru di sekolahnya dilakukan seara transparan dan tidak dipungut biaya serta sesuai Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kebijakan Pendidikan di masa darurat penyebaran pandemi Covid 19.

Untuk Tahun ajaran 2020-2021. Kuota yang tersedia senayak 4 rombongan belajar atau sama dengan 128 orang siswa kemudian yang terdaftar sebanyak 138 orang dan yang diterima sebanyak sesuai kuota, itu sudah mengakomodir sebagian besar anak anak yang tempat tinggalnya di seputaran sekolah di antaranya dari wilayah Kelurahan Metina, Namodale, Olelunggu, Oeleka dan Baadale.

“ Sesuai Zona yang ada kita mengakomodir siswa – siswi yang berdomisili disekitar tempat penyelenggaraan proses belajar atau sekitar sekolah dan jarak tempat tinggal tidak jauh dengan sekolah” Ujarnya.

Menurut Jefry Lay. Prosentasi zonasi diprioritaskan pada anak anak lulusan SD yang tempat tinggalnya tidak jauh dari SMP Negeri 1 Lobalain. Sedangkan soal Jalur Zonasi, Afirmasi, Tugas Orangtua dan Prestasi. Sampai dengan akhir pendaftaran tidak ada siswa yang berkaitan dengan jalur Afirmasi, perpindahan tugas maupun jalur prestasi.

“Memeng kita siapkan untuk jalur seperti itu namun dalam pelaksanaannya tidak yang ada calon siswa yang diterima melalui jalur tersebut, Wilayah kita ini memang tidak ada yang mengikuti perpindahan tugas orangtua atau afirmasi” Ujarnya.

Dijelaskannya, Kegiatan sekolah mulai beraktifitas terhitung tanggal 13 Juli 2020 karena untuk aktifitas awal masih terfokus pada pembersihkan dan pengaturan ruang kelas karena polanya berbeda dengan terdahulu sebab untuk sekarang satu kelas hanya setengahnya sekalian dengan memberikan informasi kepada para siswa seputar fasilitas yang diberikan kepada siswa.

Kemudian akan digelar rapat bersama dengan orangtua siswa soal strategi dan model pembelajaran. Tatap muka ini akan diatur sesuai dengan protoler kesehatan Covid 19 tetapi jika non tatap muka maka akan didata dan diinvetarisir agar pembagian tugas dan model pembelajaran berjalan dengan baik.

Selain itu, dapat di lakukan secara langsung pihaknya mendatangi rumah para siswa dan orangtua untuk disepakti bersama strategi yang akan dilaksanakan, Jadi Pada prinsipnya semua akan terlayani secara menyeluruh.
Untuk itu. kita meminta dukungan orangtua karena dimasa pandemic ini proses pembelajarannya berbeda dengan sebelumnya di masa normal. Apa lagi dalam kondisi pandemic kita harus memiliki sejumlah kelengkapan dan sarana perangkat yang memadai untuk memenuhi kebutuhan proses pembelajaran

Selanjutnya. di masa new normal ini kita tetap mengantisipasi dengan pencegahan untuk menyiapkan fasilitas seperti masker persiswa 2 buah,tempat cuci tangan, Termogand pengecekan suhu termasuk penyemprotan ruang sebelum proses pembelajarn di mulai.sehingga eksen pembelajaran baru akan normal sekitar 16 Juli 2020.yang akan datang.

Menurut Jefry Lay. Memang sekolah ini dianggap oleh masyarakat sebagai sekolah favorit meskipun kita tidak ada istilah vaforit. Sehingga kedepan diharapkan sebagai SMP pertama di Rote Ndao (sebelumnya SMP Negeri Baa Rote) tetap ada upaya pembenahan sarana pendukung dan fasilitas oleh pemerintah. Kata Jefry Lay yang memulia tugas sebagai guru di Rote Ndao sejak tahun 1999 di SMP Negeri 3 Rote Tengah (Sekarang SMP Negeri 2 Rote Selatan) selama 18 tahun kemudian pindah ke SMP negeri 1 Lobalain bulan Juli tahun 2018.

Ia juga mengakui. Selama ini selalu mendapat perhatian dari pemerintah Rote Ndao baik fasilitas berupa mebeler, buku dan perbaikan fisik gedung belajar namun salah satu kendala pada SMP Negeri 1 Lobalain adalah pengembangan gedung sekolah karena lokasi tanah untuk pembangunan gedung sudak tidak memungkinkan karena arealnya sempit dimana sudah tidak ada lagi luasan tanah untuk membangun kecuali pembangunan gedung bertingkat.

Selain itu jelasnya. SMP Negeri 1 Lobalain saat ini didukung oleh 22 guru berstatus PNS, 4 0rang guru kontrak dan 1 orang guru Komite yang bersumber dari dana BOS. 12 ruang kelas, dan 12 rombongan belajar, 1 perpustakaan, 1 Laboratorium IPA dan perangkat ITE sebanyak 25 unit. Sementara Jumlah Guru PNS yang ada sebanyak 14 orang telah tersertifikasi. (PE/Memo)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait