Lagi, Pupuk Subsidi di persoalkan Petani Pada Reses Wakil DPRD Kab. Rote Ndao

PENA-EMAS.COM –  Masalah kelangkahan dan tidak terpenuhinya kebutuhan pupuk bagi para petani kembali dipersoalkan oleh masyarakat Petani di Desa Lidor Kecamatan Loaholu Kab. Rote Ndao – NTT.

Pantauan Media ini masalah Pupuk subsidi, Air bersih, Listrik dan masalah kebutuhan petani untuk mendukung peningkatan hasil pertanian di Kab. Rote Ndao menjadi dominan dalam penyampaian aspirasi masyarakat pada Reses satu (Pertama) DPRD Kabupaten Rote Ndao.

Bacaan Lainnya

Wakil Ketua DPRD Kab. Rote Ndao Paulus Henuk,SH yang fokus Reses pertamanya di Wilayah Kecamatan Loaholu di perhadapkan dengan masalah pupuk sebagai prioritas aspirasi masyarakat pada tiga Desa tujuan Reses yakni Oelua, Mundek dan Desa Lidor.

Data pupuk untuk petani di Kecamatan Loaholu per 31 Desember 2021 masih nol persen.

Pada Reses yang digelar di Desa Lidor  Sabtu (19/3/2022) sejumlah warga setempat mempersoalkan pupuk subsidi yang selalu mengalami kelangkaan dan tidak sampai ke tangan masyarakat petani sedangkan telah melalui proses dan tahapan mulai dari produsen, distributor, pengecer dan kelompok tani ?

Kemudian petani telah memenuhi persyaratannya yang disyaratkan diantaranya Uang petani sudah disetor mendahului sebelum pupuk diterima para petani Tanya mereka kepada Paulus Henuk.

Selanjutnya para warga petani juga mengakui kalau pupuk yang mereka terima setelah panen bahkan sejumlah petani harus menempuh langkah membeli sendiri dari warga di kecamatan lain dengan harga yang tertinggi mahal meskipun berlebel pupuk subsidi yakni harga melampau HET yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kata mereka.

“ Saat ini kita sudah mulai panen dan sebagiannya sudah panen namun pupuk itu belum juga sampai ketangan kami, kita tanam dan sudah panen tidak pakai pupuk akibatnya hasil sawah kita saat ini sangat mengecewakan pada hal cura hujan tahun ini sangat memberi harapan bagi petani “ Ujar seorang Petani di Desa Lidor.

 

Wakil Ketua DPRD Paulus Henuk,SH

Wakil Ketua DPRD Kab. Rote Ndao Paulus Henuk, Terhadap aspirasi yang dikeluhkan warga tersebut. Ia menjelaskan,  Saat melakukan sidak di Gudang UD Suara Mas sebagai Distributor Pupuk kita mendapat penjelasan dari pihak Distributor bahwa terjadi kehabisan pupuk termasuk di Gudang Produsen sehingga pihaknya tidak memiliki stok untuk melayani kebutuhan petani.

Sementara pihak Produsen membantah saat Anggota DPRD sidak ke Gudang Produsen diperoleh dalil dari pihak prodsen kalau terjadinya penimunan pupuk digudangnya karena Distributor tidak melakukan distribusi dan menebus pupuk yang ada. Jelasnya

Kemudian  dari penjelasan pihak Distributor terkesan membohongi kita karena  Distributor mengatakan pupuk tidak ada namun hasil sidak ke Gudang Produsen yaitu Gudang BGR di Pantai Baru ternyata ada penumpukan pupuk di Gudang.

Temuan lainnya Kata Paulus Henuk, Ada ribuan karung bekas pupuk urea  setara 450 ton yang katanya masa edarnya kadaluarsa  sejak juli 2021 dan kemudian diganti dengan karung baru dengan tulisan masa edar sampai 2025.

Setelah diganti karung maka diduga lebih kurang 130 ton ditebus distributor dan dijual kepada petani melalui pengecer. Selain itu setelah diganti kulit (karung baru ) sebanyak 320 ton pupuk urea dikirim kembali ke Kupang padahal seharusnya menjadi jatahnya petani di Rote. Masalah ini saya sudah minta di usut tuntas oleh Pihak Polda NTT.

“ Dari penjelasan Distributor terkesan terjadi kelangkaan pupuk di Rote Ndao sehingga Petani mengalami kesulitan mendapatkan pupuk pada hal pupuk ditimbun dan dijual keluar”. Kata Paulus.

Faktanya tahun 2021 yang lalu petani tidak mendapatkan pupuk  dan  para Distributor dan pengecer  berdalil bahwa tidak tidak ada pupuk akan tetapi pupuk itu ditimbun di gudang hingga kadaluarsa.

Lalu kemudian kita lanjut dengan pengecekan ke Gudang Produsen BGR di Kupang ternyata ada pupuk tetapi pihak distributor tidak melakukan kegiatan untuk distribusi ke Rote Ndao selanjut kita datangi Dinas Pertanian Propinsi NTT dan singkat cerita dari Dinas kita peroleh jawaban bahwa sesuai laporan dari Rote Ndao kalau semua pupuk Subsidi telah tersalur ke pihak Petani. Inilah masalah yang saya katakana fiktif dan mafia pupuk. Jelas Paulus.

“ Masalah ini sedang di proses hukum oleh Polda NTT dan sejumlah pihak telah di periksa, termasuk dugaan adanya keteribatan oknum Anggota DPRD di Rote Ndao. untuk kita kita tunggu hasil tindakan hukumnya “ Ujarnya. Setelah Reses ini saya akan ke Jakarta, ke Mabes Polri dan Kementerian Pertanian untuk melakukan kordinasi soal pupuk ini sehingga ada titik terang dan bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan pupuk untuk petani. Tambahnya.

Dalam Reses tersebut, Paulus Henuk juga mengatakan, saat saya katakan pada Media dan di Publish bahwa di Kab. Rote Ndao  terjadi mafia pupuk, banyak kalangan elit mengatakan saya sebarkan informasi Hoax tetapi ini buktinya sebagian besar masyarakat petani mengeluh susah pupuk dimana mana. Ini hoax atau fakta ?. Tandasnya.

Bahkan tersiar melalui salah satu media online oleh pihak AVP Operasi dan Logistik PT Pupuk Indonesia yang membantah kalau pihaknya sudah bekerja sesuai aturan dan tidak ada mafia pupuk serta tidak ada penyaluran pupuk kadaluarsa bagi petani di Rote Ndao tetapi faktanya bagaimana dan apa yang dialami petani di Rote Ndao jadi jangan asal omong di tempat tetapi turun lapangan dan lihat kondisi yang dialami masyarakat.

“ Jangan lagi bohongi rakyat, untuk kepentingan rakyat siapapun dia, dari mana dan apapun kapasitasnya tetapi tidak berlaku adil dengan kepentingan rakyat kita tetap lawan. Kita usut tuntas soal penderitaan petani atas masalah pupuk subsidi ini “ Ujar mantan Pengacara anak didikan O C Kaligis ini tegas. Kita tidak kenal kompromi kalau untuk kepentingan rakyat. Tambahnya.

Menurut Paulus Henuk, untuk memutuskan jaraingan Mafia pupuk di Kab. Rote Ndao membutuhkan sikap transparan dan terbuka untuk petani. Sekarang sarana media telah membuaka ruang untuk adil dan transparan. Cukup sederhana, cukup buat WA group untuk semua pihak berkepentingan bisa mengikutinya dengan jelas.

“ Buat WA group. Anggotanya Produsen, Distributor, Pengecer, Kelompok tani, Dinas Pertanian, DPRD dan pihak Pengawas Pupuk obat dan pestisida. Setiap kegiatan pupuk yang dikeluarkan dari gudang – diangkut dan di Distribusi ke Kelompok dan Petani di informasikan melalui group sehingga semuannya jelas karena diikuti langsung oleh pihak petani. Jadi tidak ruang untuk para pihak bermain main dengan. Hak petani di Kecamatan A  tidak di bawah ke B dan seterusnya.” Ujar Paulus.

Selanjutnya Jelas Paulus Henuk, Jika sikap transparan ini dilakukan maka pihak DPRD dan Khususnya dari Fraksi Perindo akan mendorong untuk menambah anggaran Subsidi untuk pupuk dari APBD untuk subsidi karena hal ini soal kepentingan dan kebutuhan dasar bagi kehidupan masyarakat pada umumnya di Rote Ndao yang rata – rata hidup sebagai petani.

Salah satu gedung Pasar di Kec. Rote Barat Laut yang dibangun beberapa tahun lalu, habiskan anggaran Rp.1 Milyard lebih mubasir jadi kandang Kambing. Foto : :18 Maret 2022

“ APBD Kita setiap tahun sisa hasil perhitungan mencapai puluhan milyard, kenapa kita tidak bisa dorong untuk subsidi pupuk bagi petani. Bisa dan bisa kalau transparansi itu kita wujudkan dan terbuka untuk rakyat “ Ujarnya.

Dari pada kita pakai Dana itu, Kita bangun pembangunan fisik, banyak gedung pasar dan pustu dibangun dimana mana saat ini tetapi mubazir dan hanya dihuni Kambing dan sapi dimana mana kenapa kita tidak manfaatkan untuk subsidi bagi masyarakat petani. Tambahnya.

Selanjutnya Hasil Informasi yang berhasil dihimpun oleh Media ini dari Reses Anggota DPRD di Dapil Tiga. Diantaranya Reses Gabungan tiga Anggota DPRD Gustaf Folla (Partai Perindo) Yance Daik ( Partai Nasdem) dan Charly Lian (PPP) juga mendapat aspirasi keluhan soal pupuk subsidi dari warga setempat.

Hadir dalam Reses hari ketiga Wakil Ketua DPRD Kab. Rote Ndao tersebut selain warga masyarakat, Tokoh Masyarakat, Maneleo ( Tokoh Adat) pemuda dan tokoh perempuan dari Desa Lidor maupun Desa Tetangga. Hadir pula Ketua DPD Partai Perindo Kab. Rote Ndao Arkhimes Molle,SH,MA dan sejumlah kader Partai Perindo Bhabinkamtibmas Desa Lidor serta pendamping dari Staf Sekretariat Dewan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait