Mewakil Masyarakat Eks Kerajaan Diu, Mendukung penobatan Vico Amalo sebagai Raja Termanu

Zakarias P. Manafe, SH
Manek (Raja) Diu

Z P Manafe,SH: Diharapkan memberikan konstribusi positif

Rote Ndao – Pena Emas.com
Prosesi Adat pelantikan Maneleo (Kepala Suku) Folateik dan penobatan Manek Termanu sebagai pemegang jabatan Raja pada Eks Nusak Termanu yang kini dihidupkan kembali oleh pewaris Kerajaan Nusak Termana akan digelar besok di Fopo Kelurahan Onatali Kecamatan Rote Tengah – Kab. Rote Ndao

Acara yang sangat bermartabat dalam tatanan kehidupan adat dan Budaya Rote ini mendapat dukungan kuat dari pewaris Kerajaan Nusak Diu Zakharias P. Manafe, SH saat di hubungi Pena Emas.com siang tadi (5/12) sekitar pukul 12:30 Wita via sambungan ponselnya.

Saya mengakili masyarakat di Nusak Diu, sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang sangat besar terhadap langkah langkah yang telah diambil dalam kegiatan penobatan Manek (Raja) Nusak Termanu pada besok 6 Desember 2019 di Nusak Termanu besok.

“ Saya mewakil masyarakat di Nusak Diu tentunya kami sangat mendukung langkah langkah langkah yang diambil oleh keluarga Amalo untuk menobatkan Raja eks Nusak Termanu besok” Ujar Manafe.

Kepada Pena Emas.com, Zakharias Paulus Manafe. Mengatakan, Kita lihat dari budaya Rote maka suatu adat masyarakat yang mengatur keturunan berasal dari pihak Ayah atau Patrilineal.
Hal ini. sesunggunya budaya Rote itu menganut asas Patrilineal artinya kewenangan kepemimpinan itu sebenarnya berada pada pihak laki laki atau ada pada keturunan pihak laki – laki tetapi pada kasus tertentu. Itu, bisa saja pada suatu waktu dianggap bahwa keturunan dari pihak laki laki tidak tepat atau dianggap tidak cakap didalam memimpin kerajaan maka bisa saja. rakyat dari nusak atau marga dari anggota marga Leo (Suku) tersebut bisa memimnta anak atau keturunan dari pihak perempuan untuk memimpin.
Salah satu contoh. Jelas Manafe, hal ini pernah terjadi pada kerajaan Nusak Diu,pada satu masa tertentu di Nusak Diu terjadi krisis kepemimpinan Raja di kerajaan Diu. maka oleh warga Masyarakat Nusak Diu mengambil anak dari “Opa” ( Oyang ) yang berasal Nusak Termanu yakni dari “Marga Biredoko” untuk menjadi Raja di Nusak Diu tetapi pada satu saat jika keturunan dari pihak laki laki dianggap sudah mampu atau cakap memimpin maka jabatan itu dapat dikembalikan Jadi apa yang dilakukan besok itu sesungguhnya dapat diterima. Jelasnya.

Selanjutnya. Penobatan Raja. Itu, yang lebih berkewenangan dilakukan oleh anak dari pihak laki laki tetapi dalam penobatan besok ini seperti kita ketahui bahwa sebelumnya ( kemarin – red ) didahului dari keluarga Amalo yang meminang Vicoas Amalo untuk dinobatkan menjadi Raja artinya bahwa mereka telah bersepakat untuk menempu keputusan itu meminta dia menjadi Raja di eks kerajaan Nusak Termanu.

“Keluarga Amalo sendiri yang nantinya menobatkan yang mendapat pengakuan dari keluarga dan warga dari Nusak Termanu. jadi mereka menobat dia sebagai raja tetapi harus diakui sehingga dalam melaksanakan tugas nanti tentu dibutuhkan itu pengakuan” Ujar Manafe
Menurut Z. P. Manafe,

Tugas dan Kewenangan sebagai Manek (Raja) dalam esensinya dengan tugas pemerintahan, Kalau dulu itu Raja memimpin kerajaan tetapi sekarang tidak lagi, tetapi ada sisa sisa budaya yang masih dipertahankan maka melalui jabatan ini sisa budaya yang masih layak dipertahan tetap dipertahankan untuk kemajuan dan pembangunan masyarakat di wilayak Nusak dimana Manek (Raja ) tersebut dinobatkan atau dilantik.

Menurutnya soal perlu adanya adaptasi tugas dan hambatan bagi seorang Raja pada sebuah wilayah Nusak atau Kerajaan Setelah dinobatkan sebagai Raja. Z P. Manafe yang adalah pemangku jabatan Raja Diu ini mengatakan, Sebenarnya dalam jabatan apa saja tentu ada kendala tetapi tergantung kepada pemimpin atau Rajanya bagaimana dia menyesuaikan diri dan bisa belajar untuk menguasai tugas dan kewenangan tanggangjawab yang dia lakukan.

“Terkait dengan itu, Na idealnya seperti itu tapi dalam kondisi kemajuan seperti ini orang bisa belajar” Ujarnya.
Selain itu, Sar Manafe Sapaan akrab Mantan Ketua DPRD Kab. Rote Ndao ini, Mengharapkan dengan dilantiknya Vicoas Amalo sebagai Raja Termanu tentu ada konstribusi positif yang tidak hanya bagi masyarakat di eks Nusak Termanu tetapi Rote Ndao pada umumnya. Tentu sesuai dengan kewenangan yang ada. Tambahnya.

Terkait Penobatan Raja Termanu. Kata Manafe, Selain keluarga Amalo sebagai pewaris kekuasaan kerajaan Eks termanu yang menobatkan, Namun perlu mendapat pengakuan. Dan pengakuan tersebut tidak hanya datang dari masyarakat setempat namun perlu juga pengakuan eks – eks Nusak lain. Karena itu dia berharap dari kesembilan belas Raja eks Nusak di Rote dapat menghadiri pristiwa penobatan Raja Termanu besok.

“Dan saya mewakil masyarakat di Nusak Diu tentunya kami sangat mendukung langkah langkah langkah yang diambil oleh keluarga Amalo untuk menobatkan Raja eks Nusak Termanu besok”

Selain itu menurutnya soal dukungan Pemerintah itu penting karena seperti contoh dalam pelaksanaan pemerintahan sekarang ada kearifan kearifan lokal yang bisa dimanfaatkan utnuk mendukung percepatan pembangunan, Misalnya soal kegiatan kegotongroyongan yang pernah hidup dalam kehidupan masyarakat. Proses pembangunan pada jaman kerajaan dibawah kepemimpinan seorang Raja saat ini hampir pudar dan punah, ini perlu dihidupkan kembali.

“ Dulu kegiatan pembangunan dilaksanakan dengan cara bergotong royong oleh rakyat atas pimpinan seorang raja tidak seperti sekarang harus pakai tender. Masih terdapat sisa hasil pembangun pada jaman pemerintahan sistim kerajaan yang ada ditengah masyarakat dengan cara gotong royong misalnya sarana transportasi jalan” Katanya.

Sementara Manek Keka. Drs. Jhon CH Malelak secara terpisah saat dihubungi mengatakan, Bagi saya sebagai anak terakhir dari Manek Keka saya sangat mendukung langkah yang telah dilakukan penobatan Manek Termanu pada hari esok ini.

Malelak, berharap dalam kemimpinan sebagai Raja Termanu berjalan secara baik khususnya dalam upaya menghidupkan dan melestarikan adat dan budaya sebagai salah satu kekayaan masyarakat didaerah dan asset bangsa kita.

“Karena kita manusia pada dasarnya ada dan hidup dari budaya dan berbudaya. sehingga perlu selalu dihidupkan” Ujar Malelak.

Penobatan Vicoas Amalo menjadi Raja Termanu akan dihadiri pula oleh tamu dari luar daerah yaitu Raja Bulungan Kalimantan dan akan ada para bangsawan dari berbagai daerah diantaranya utusan dari Palembang, Lampung, Jogja, Solo, Sumenep, Goa, Berau, Bali, Lombok, Maluku, Ambon dan putra mahkota dari Cirebon. (Memo)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait