OPERASI PENERBANGAN PESAWAT WINGS AIR RUTE KUPANG – ROTE DI HENTIKAN. 

Foto: Pesawat WINGS AIR di Bandara D C. Saudale _ Rote Ndao (Doc. PE/Memo)

Rote Ndao. Pena Emas.com. Pelayanan jasa penerbangan rute Kupang – Rote Ndao oleh Wings air dihentikan sampai pada waktu yang tidak terbatas.

Dihentikannya jasa penerbangan dari Bandara El Tari Kupang ke bandara D C Saudale Rote Ndao oleh pihak Wings aìr karena pihak Lion air group merasa rugi katanya.

Demikian isi surat dari Lion Air Group kepada Bupati Rote Ndao yang di tanda tanggani oleh Direksi Wings Air, Edward Sirait (23/9/2919).

Foto: EZRA MODJO

Dihentikannya aktifitas penerbangan Wings air rute Kupang – Rite Ndao berdasarkan Surat Lion Air group nomor: 13/DIIW/1X/2019, Perihal: Pemberitahuan Pemberhentian operasi penerbangan Wings Air di Rote Ndao, yang di sampaikan kepada Bupati Rote Ndao, Tertanggal 23 September 2019.

Surat yang ditandatangi Direksi Edward Sirait tersebut menjelaskan bahwa penerbangan Wings Air Kupang-Rote pergi pulang mulai tanggal 3 Oktober 2019 akan kami hentikan sampai dengan waktu yang tidak di tentukan.

Penghentian operasi penerbangan tersebut sangat terpaksa kami lakukan di sebabkan dalam setiap penerbangan yang kami laksanakan masih mengalami kerugian. Tulisnya.

Menurut pihak Lion Air Group, Penyebab kerugian paling utama adalah harga bahan bakar Avtur yang jauh di atas harga avtur yang dikenakan di bandara internasional Soekarno-Hatta Tanggerang yang harga perliter Rp.7.970,- sementara harga Avtur di Bandara Eltari Kupang Rp. 9.970,- perliter dengan selisih nilai Rp.2000,- perliternya(data posisi harga bulan September 2019), serta jumlah penumpang yang belum optimal.

Esra Modjo. Station Manager Wings Air Rote Ndao, yang konfirmasi diruang kerjannya, Senin (30/9) Pukul 09:14 Wita, membenarkan adanya surat Direksi Lion Air Group untuk penghentian operasi penerbangan Wings Air rute Kupang-Rote Ndao pergi pulang di tutup. Jelasnya Esra.

Ditutup operasi penerbangan tersebut terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2019 hingga waktu yang tidak di tentukan sambil menungu penyesuaian kembali harga bahan bakar avtur normal nantinya.

Foto: Bandara D.C.SAUDALE

Pihak management Lion Air Group tentunya sudah melalui suatu kajian dan perhitungan yang matang sekalipun jumlah sheet selalu optimal di atas rata-rata 50 persen sekali rute.

” itu sudah lewat kajian teknis dan perhitungan dari manajemen pihak lion air group, walaupun penumpang full tapi belum bisa menutupi biaya operasional penerbangan wings air”. Ujarnya.

Untuk optimalisasi rute penumpang Kupang-Rote pergi pulang selama ini melonjak dalam grafik kenaikan jumlah penumpang per hari setiap rute Kupang-Rote pergi pulang di atas jumlah 50 penumpangnya dari total seluruh sheet sebanyak 72. Tambahnya.

Sekanjutnya.Jelas Ezra Modjo, terkait nasib karyawan, Pihak management Lion Air sudah putuskan bahwa semua karyawan Wings Air akan dipindahkan ke Kupang. Tetapi bagi rekan kerja lainya bisa mengisi kuota di daerah lain.

Untuk di ketahui karyawan pihak Wings Air Rote Ndao ada 6 orang selain itu ada beberapa rekan kerja pada bagian grohening semua akan turut dipindahkan ke Kupang.

Sedangkan soal masa kontrak pihak maskapai Wings Air dengan Bandara D.C Saudale Rote Ndao. Ezra mengakui soal masa kontrak ruangan per satu tahun sekali kontrak, namun ijin operasional masih tetap berjalan sambil menunggu penyesuaian kembali harga bahan bakar avtur dari pihak UPPUL Bandara Eltari Kupang NTT.

” Waktu kontrak hanya 1 tahun untuk ruangan saja. Namun ijin operasional wings air itu masih tetap berlaku kami menunggu pihak DPPUL bandara Eltari Kupang sesuaikan kembali harga avtur”. Ujarnya.

Dihentikannya operasi penerbangan dapat mempengaruhi sektor Pariwisata di Rote Ndao. Untuk itu, Secara terpisah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rote Ndao, Melkias R. Rumlaklak, S.IP, yang dimintai komentarnya Senin (30/9) diruang kerjanya. Ia mengatakan, Pihaknya sudah mendengar persoalan ini dan sementara lagi mengemuka di permukaan soal transportasi udara Wings Air yang akan di turup. Tetapi selaku kepala dinas Pariwisata tidak punya ruang kopentensi yang cukup untuk membicarakan persoalan itu karena soal kenaikan harga bahan bakar avtur itu soal teknis Lion Air group bersama manajemen maskapai Wings Air.

Menurut Melkias, Demi kepentingan publik dibidang Pariwisata diharapkan semua stacholder duduk bersama. baik itu, pihak angkasa pura, pertamina DPPUL, Bandara El Tari Kupang, pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao.

” Kalau hal teknis saya tidak bisa bicara, itu sebaiknya kita semua duduk bersama untuk mencari solusi dan langkah-langkah seperti apa penyesuaian kembali harga avtur tersebut agar wings air dapat operasi kembali di Rote Ndao” ujarnya bernada imbau.

Pantauan Pena Emas. Berdasarkan data tiga bulan terakhir operasi penerbangan Wings Air Kupang – Rote pergi pulang terhitung bulan Juni s/d Agustus 2019 Wings Air melakukan penerbangan sebanyak 348 kali dengan jumlah pengguna jasa Wings Air 20.007 orang penumpang. Selain bagasi dan lain lain. (PE/riyan).

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait