Pihak Kesehatan dan RSUD Baa belum tunjukan hasil Terkonfirmasi Covid pasien Kista

Keadaan pasien Sakit kista saat di kunjungi anggotavDPRD kab Rote Ndao (27/10)

ROTE NDAO. pena-emas.com.
Setelah Wakil Ketua DPRD bersama sejumlah Anggota DPRD Kab. Rote Ndao kemarin (27/10) mengunjungi Pasien Kista yang di vonis Covid oleh RSUD Baa dan Kadis Kesehatan Kab Rote Ndao pasca gagalnya operasi pasien dan diterlantarkan ditempat isolasi pemerintah daerah.

Pasien ditemukan tak berdaya. Wakil rakyat kemudian mendesak untuk pasien kembali di rawat karena kehadiran DPRD menemui pasien dalam kondisi tak berdaya akibat kista yang dideritanya kambuh.

Bacaan Lainnya

Beberapa DPRD tersebut menghubungi dan konfirmasi dengan Direktur RSUD Baa namun ditengah komunikasi sang Direktur mematikan ponselnya akibat tidak bisa menjelaskan soal yang di tanyakan .

Sementara Kadis Kesehatan saat pasien Kista hendak mau dibawah ke Rumah sakit dengan DH 8 GA ke RSUD Baa, terpontang panting mengutus ambulance RSUD datang jemput.

Wakil Ketua DPRD bersama Anggota ikut mengantar pasien ke RSUD Baa untuk di rawat.

Setelah tiba di RSUD Baa medispun bergegas memberi pelayanan disaksikan para Wakil Rakyat dan keluarga pasien.

Ditengah pelayanan, wakil DPRD menanyakan hasil swebnya yang diakui Kadis Kesehatan dan Pihak RSUD Baa sudah ada namun saat diminta dan mengapa tidak diberikan ke penderita yang terkomfirmasi.

Terhadap soal ini pihak RSUD berjanji akan memberikannya kemarin siang usai penangan pasien ke ruang nginap.

Namun hingga Hari ini (28/10) sampai dengan sekitar pukul 14:30 wita ternyata suami pasien sudah minta namun belum juga diberikan hasil Swebnya.

Selanjutnya keluarga merasa tidak nyaman di RSUD Baa maka meminta agar pasien di rujuk ke Kupang. Hal ini juga ditolak pihak RSUD Baa dengan alasan semua ruang nginap di RS Siloam dan RSUD Prof DR Johanes penuh.

Demikian penjelasan Wakil ketua DPRD Paulus Henuk,SH yang dikonfirmasinya hari ini (28/10/2020) di dampingi ketua Fraksi Perindo Gustaf Folla,S.Pd.

Paulus berjanji akan bersama Anggota DPRD Kab Rote Ndao menelusuri masalah ini hingga tuntas dan dipastikan pihaknya meminta pertanggungjawaban Satgas penanganan covid 19 dalam waktu dekat.

Menurut paulus. Pasien Kista ini gagal dioperasi pada (27/10) alasan terkonfirmadi positif covid.

Keadaan rumah susun Ne e tempat isolasi pasien covid19 di Rote Ndao

Pasien di bawah tempat isolasi tanpa ada petugas medis dan ruang isolasi tidak terawat (kotor) hingga pasien hanya tidur beralas tikar diluar ruangan.

Kemudian pasien merasa tidak mendapat pelayanan selayaknya pasien covid lalu meminta pulang dan disetujui karantina mandiri.14 hari.

Selanjutnya (22/10) sekitar pukul 14:30 dijemput lagi untuk dibawah ke tempat isolasi dengan alasan positif covid

Ditempat isolasi di rumah susun Ne,e. Pasien ditinggalkan bersama suaminya tanpa mendapat pelayanan medis dan tidak seorang tenaga medis di sana.

Dari siang, malam sampai kembali siang (23/10) sekitar pukul 13:00 wita pasien tidak di berikan obat dan pelayanan kesehatan apapun termasuk makan minum hingga pasien pingsan karena kelaparan dan sedang sakit kista.

Kemudian suaminya ambil langkah untuk mrmbawah istrinya pulang kembali kerumahnya tapi seorangpun tenaga medis atau satgas covid yang bertanya pada keluarga pasien

Jika Covid benar kenapa di biarkan sedang itu sangat berbahaya. Jika benar covid kenapa khusus keluarganya tidak diamankan atau ikut di isolasi sebab jika covid maka suaminya juga kemungkinan sudah tertular.

Yang mengherankan adalah hasil yang membuktikan pasien itu covid tidak bisa ditunjukan jadi pihak rumah sakit dan Kesehatan itu pembohong hasil sweb diminta berdalil. Tegas Paulus.

Pantauan media ini Anggota DPRD mengunjungi pasien ini dirumahnya adalah. Paulus Henuk (Perindo), Nur Y. Ndu Ufi (Demokrat), Anthon Ndun (Golkar), Vecky M Boelan, Erasmus Frans dan Mesak Lonak (Hanura) Charly Lian (PPP). (tim)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait