Proyek Kementerian PUPR Rp.38,1 Miliar Di Rote Ndao ” Belum PHO ” Pihak Kontraktor Pelaksana Minta Kepsek Tandatangan Dokumen Serah Terima.

PENA-EMAS.COM. Sekolah Dasar (SD) Onatali di Kecamatan Rote Tengah Kab. Rote Ndao – Nusa Tenggara Timur, salah satu dari 18 SD di Wilayah Kabupaten Rote Ndao yang dibangun dengan Dana APBN sebesar Rp. 38.159 138 000,- Tahun anggaran 2021.

Dana tersebut bersumber dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Nusa Tenggara Timur, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah I NTT.

Bacaan Lainnya

Proyek dengan Nilai Kontrak Rp.38,1 M ini dimulai dilaksanakan terhitung 19 Mei 2021 dan Selesai 14 Desember 2021, Kemudian diperpanjang hingga Mei 2022, Namun saja masih menuai Problematika Akibat melewati masa kontrak namun belum juga di serah terimakan

Gedung Sekolah enam ruang belajar ini belum di lakukan Provisional Hand Over (PHO) hingga melewati batas waktu pelaksanaan oleh Kontraktor Pelaksana PT. Dua Sekawan

Kepala Sekolah Dasar Inpres Onatali, M.J. Johanis, S.Si, S.Pd, Ketika ditemui di kediamannya di Onatali Rote Tengah. Kamis (2/05/2022), Sekitar Pukul 12: 01 Wita. Ia menyebutkan, Proyek Pekerjaan Pembangunan SD Inpres Onatali meliputi Enam Ruang Kelas dan Rehabilitasi  WC, Tower Penampungan Air, Lapangan Upacara serta Tempat Cuci Tangan.

Namun sangat disayangkan hasil pembangunan ini belum bisa dipergunakan untuk proses KBM akibat Proyek belum kunjung di PHO dan di serah terima ke pihak Sekolah dari Perusahaan Pelaksana  sementara waktu pelaksanaan telah berakhir.

Kepsek M.J. Johanis, S.Si, S.Pd, mengakui pihak konsultan menghubungi dirinya untuk serahkan kunci sekolah namun dirinya sendiri menolak akibat pekerjaan belum di PHO oleh Kontraktor Pelaksana sehingga dirinya menolak untuk pergunakan gedung sekolah tanpa memenuhi syarat administrasi.

Selain itu. pihak kontraktor pelaksana belum PHO, proyek tersebut masih belum selesaikan beberapa item yang masih menjadi tanggungjawabnya, diantaranya belum tuntasnya pekerjaan bak penampungan air, urugan dan pembersihan kembali halaman sekolah dari timbunan sisa material batu dan kayu yang sementara berserahkan di halaman Sekolah, serta beberapa unit kran air yang sudah mengalami kerusakan dan hilang.

Kemudian lanjut Kepsek SD Onatali, pihaknya merasa heran dengan item pekerjaan yang dilaksanakan di SD Onatali yang ada item pekerjaan pagar tembok tetapi pintu utamanya  terbuka tanpa dilengkapi daun pintu.

Selanjutnya. Dijelaskan pula kalau pintu gerbang sekolah yang sebelumnya di bagian utara dirusakan oleh kontraktor tetapi sampai saat ini belum dikerjakan kembali dan bahkan saat dirinya menanyakan kepada pihak kontraktor hanya mendapat jawaban kalau itu urusan sekolah yang mengerjakannya. Jelas Kepsek Johanis.

Pintu gerbang besi yang belum dipasang oleh kontraktor

Masalah ini sudah disampaikan juga kepada Kepala DInas PPO soal serah terima Gedung, untuk itu dirinya tidak bisa menandatangani dokumen serah terima tanpa PHO dan penyelesaian sejumlah item tanggungjawab pihak kontraktor pelaksana termasuk pintu gerbang yang dirusakan oleh kontraktor pelaksana.

Kepsek Johanis juga menyayangkan tindakan pihak perusahaan yang menitipkan kunci Sekolah pada salah seorang gurunya di SD Onatali tanpa sepengetahuannya kemudian mendatanginya untuk memintanya menandatangani dokumen serah terima dengan alasan kunci sudah dititipkan pada guru SD Onatali.

” Mau PHO karmana, kalau sisa material berserahkan kiri kanan belum lagi bak air juga penuh dengan material kerja, bebatuan, dan pagar sekolah yang dirusaki pekerja saat Pembangunan belum diselesaikan na bagaimana dia kejar-kejar saya mau serahkan kunci koh kerja belum selesai”. Ujarnya.

Nampak dua orang yang datangi Kepala Sekolah dan meminta menandatangani dokumen serah terima

Pantauan Media ini di SD Inpres Onatali terlihat sisa material berserakan di halaman Sekolah dan Daun pintu besi yang rusak dari gerbang bagian timur Sekolah belum terpasang sementara di kediaman Kepsek, saat Crew Media berada disana beberapa saat kemudian datang 2 oknum dari pihak Perusahaan yang meminta Kepsek menandatangani dokumen Serah terima namun Kepsek SD Onatali menolak dan meminta kalau baru ditandatangani olehnya setelah PHO.

PPK Hendro Ndolu saat dikonfirmasi Via sambungan selulernya sebanyak dua kali pada pukul 13:17 dan 13:19 wita terdengar nada masuk namun tidak diangkat selanjutnya di hubungi via WhatsApp nanum hingga berita ini dipublish pihak Media tidak mendapat respon balik

Untuk diketahui, Proyek SD Inpres Onatali, Di Kelurahan Onatali, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelumnya mengalami pembongkaran total enam ruang oleh PPK dan Kementerian PUPR RI akibat keseluruhan pembangunan dinding tembok yang sudah terpasang tidak sesuai spesifikasi material dalam petunjuk RAB.

Seperti diberitakan media pada edisi sebelumnya. https://pena-emas.com/daerah/ppk-hendro-ndolu-sd-olafulihaa-dan-onatali-masuk-perintah-bongkar-akibat-gunakan-material-lokal-tidak-sesuai-spesifikasi/

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait