Rapat MK-BP3K Tidak di Hadiri Ketua Panitia. ” Serah terima Panitia 24 Januari “

ROTE NDAO, Pena-emas.com. Majelis Klasis Lobalain turun tangan atas persoalan serah terima panitia dan LPJ Panitia Pembangunan Jemaat Siloam Metina periode 2015-2019 yang berlarut larut tidak terlaksana akibat ketidakjelasannya pertanggungjawaban temuan BP3J dalam audit dana pembangunan ratusan juta rupiah.

Rapat bersama Majelis Klasis (MK) dan BP3K Klasis Lobalain pada lingkup Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) digelar Minggu (17/01/2021) Pukul 16:00 wita di Gedung Gereja Siloam Metina, Baa – Rote Ndao.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam rapat tersebut. Selain Ketua MK, Pdt. Thobias Manafe, S.Th, Wakil Ketua Pdt Merry Sirah, S.Th, Plt Sekretaris Yunus Manafe, BP3K dari klasis Lobalain Yunus Adu. Ketua Majelis Jemaat Siloam Metina Pdt Melkianus S. O. Lopo, S.Th, Mantan Wakil Bupati Rote Ndao Drs Marthen L. Saek, Anggota BP3J Siloam Metina Marthen Muskananfola, toko jemaat Aleks Panggalaha, Daniel Fan Atha dan sejumlah tokoh jemaat lainnya.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Klasis Lobalain ini sesuai undangan, selain di ikuti oleh Majelis Jemaat dan Tokoh Jemaat; di hadiri pula oleh Ketua dan anggota Panitia Pembangunan Jemaat Siloam Metina Periode 2015-2019 namun hingga rapat berakhir Ketua Panitia dan sejumlah anggota berhalangan hadir.

Karena itu. Tujuan rapat besama ini untuk menetapkan rencana waktu pelaksanaan serah terima Panitia pembangunan Jemaat Siloam Metina yang mestinya dihadiri oleh Ketua Panitia. Kata Ketua MK

Ketua MK Lobalain Pdt. Thobias Manafe, S.Th menyebut Tiga agenda rapat yang akan dibahas bersama adalah Rencana serah terima Panitia pembangunan, BP3K Kembali lakukan pengawasan sebelum serah terima dan Rekonsiliasi.

Selanjutnya, Sebelum dibahas dan ditetapkan soal Waktu serah terima, akibat penyataan Ketua MK Lobalain yang dinilai tidak seirama dengan keinginan Jemaat menimbulkan pembicaraan menjadi alot

Peserta rapat menolak permintaan MK Klasis untuk prioritaskan serah terima panitia tanpa melihat pertanggungjawaban panitia sebelumnya atas Dana ratusan juta rupiah yang belum dipertanggungjawabkan penggunaannya setelah adanya hasil temuan BP3J Geraja Siloam Metina.

Tokoh Jemaat dan BP3J, Drs Marthen L. Saek dan Marthen Muskanan meminta MK Lobalain berperan untuk menyelesaikan permasalahan pertanggung Jawaban sebelum serah terima kepanitiaan

Sementara Daniel Fan Atha meminta MK dalam menyikapi penyelesaian masalah pertanggungjawaban panitia dengan tuntas. ” Jangan kita lebih menjaga perasaan manusia dari perasaan Tuhan ” Ujarnya penuh makna.

Selanjutnya rapat berakhir dengan dua kesepakatan bersama antara lain pertama, serah terima panitia periode 2015-2019 dari Drs Elisa Suki kepada panitia baru periode 2020-2023 Jhon Saek, S.Pd pada tanggal 24 Januari 2021 yang akan datang.

Kedua, BP3K Kembali lakukan pengawasan sebelum serah terima. BP3K akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan ulang didampingi oleh BP3J Siloam Metina yang sebelumnya telah melakukan Audit.

Menurut Ketua MK Klasis Lobalain pengawasan dan pendampingan dari BP3J tersebut dilakukan dua hari sebelum waktu serah terima, Hasilnya di bahas bersama dan dibuat dalam satu keputusan bersama sebagai hasil tindak lanjut atas pengawasan – BP3K ke BP3S (Sinode GMIT) dan laporan saat serah terima panitia.

Terkait rapat bersama MK dan BP3K Klasis Lobalain sehubungan dengan rencana serah terima dan Kinerja Panitia Pembangunan Jemaat Siloam Metina Periode 2015-2019 ini, Ketua Majelis Jemaat Siloam Metina Pdt Melkianus S O Lopo, S.Th mengatakan, Pihaknya sudah tempu berbagai cara dalam bersama jemaat untuk menyelesaikan persoalan ini seara baik namun selalu temukan kendala dan alasan hingga pihaknya merasa dipermainkan oleh Panitia. Tandasnya sambil meminta mungkin
Majelis Sinode GMIT yang harus turun tangan. Tambahnya.

Sementara Wakil MK Klasis Lobalain Pdt Meri Sirah, S.Th dalam tanggapannya terkait soal ini. Ia menjelaskan, pokok masalah ini arahkan kita perlu bicara tentang hati maka pasti ada yang marah kecewa dan kesal. Hal ini butuh ketegasan Mejelis Klasis.
” Kalau anak masing masing di sudutnya maka tidak akan selesai persoalan ini ” Ujar mantan Ketua Majelis Jemaat Paulus Busalangga ini tegas.(memo)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait