PENA-EMAS.COM – Masalah kemajuan Daerah dan kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh terwujud atau tidaknya pelayanan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Masyarakat Kabupaten Rote Ndao tidak akan berubah tingkat kualitas hidupnya menjadi sejahtera kalau seluruh kebutuhan dasarnya belum mendapat solusi penyelesaiannya oleh Pemerintah.
Demikian pernyataan ini dilontarkan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao Paulus Henuk,SH di depan sejumlah masyarakat Daerah pemilihan (Dapil) Rote Ndao satu saat melakukan Reses ke-II Tahun 2021 yang dilaksanakan di Desa Busalangga Barat Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao.
Reses ke-II Paulus Henuk,SH sebagai Anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao asal Partai Perindo Dapil Rote Ndao Satu ini dilaksanakan di halaman rumah Kritofel Mbau Senin (20/9/2021) sekitar pukul 11:00 Wita di hadiri oleh warga setempat, Para Maneleo, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat dan sejumlah kader Partai Perindo.
Turut Hadir dalam masa Reses tersebut Ketua DPD Partai Perindo Kab. Rote Ndao Arkhimes Molle,SH,MA, Anggota DPRD asal Partai Demokrat Petrus J Pelle,S.Pd, Nur Yusak Ndu Ufi,SE, Ketua DPC, Para Wakil – wakil ketua, Sekretaris dan Bendahara Partai Perindo Kecamatan Rote Barat Laut
Paulus Henuk dalam momentum Reses tersebut selain menjelaskan tanggungjawabnya yang dipercayakan oleh masyarakat di lembaga perwakilan. Ia juga menjelaskan, sejumlah tujuan kegiatan Reses DPRD untuk mendapat masukan, saran, dan aspirasi masyarakat yang tentunya menjadi landasan program yang diperjuangkan sebagai Legislatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada tahapan diskusi dan penyampaian aspirasi dari Warga, Paulus Henuk mendapat sejumlah keluhan dan sorotan dari warga terkait dengan kebutuhan masyarakat maupun kualitas pelayanan yang dialami masyarakat belum menyentuh dengan yang diharapkan.
Permasalahan tersebut diantaranya masalah Instrastruktur jalan, kebutuhan di sektor Pertanian termasuk Pupuk, BBM, air, listrik, dan sorotan pedas soal pelayanan Pemerintah terhadap masyarakat yang ditimpah badai seroja hingga saat ini tidak kelihatan upaya penanggulangannya.
Terhadap keluhan masyarakat tersebut. Paulus Henuk menjelaskan, masalah Ruas jalan di Desa Busalangga Barat yang di permasalahkan pemerintah dan DPRD telah menetapkan Anggarannya dan pelaksanaan pekerjaannya tahun ini dan kini sedang dalam proses tender.
Masalah Pupuk dan BBM. Jelasnya, Ia menilai ada mavia yang ikut bermain didalamnya karena upaya pihak DPRD sudah meminta data kebutuhan pupuk dan pendistribusiannya kepada kelompok tani untuk tiga tahun terakhir guna dianalisa penyebab mengapa petani selalu menjadi Korban akibat kelangkaan pupuk namun pihak Dinas, Distributor dan pengecer tidak bisa memberikan data dengan vailid.
Begitu juga dengan BBM. setiap hari ratusan kendaraan parkir di SPBU pada malam hari untuk mengisi BBM pada pagi harinya, nanti malam kembali lagi parkir untuk mengisi dan kendaraannya sama. Hal ini patut diduga ada mavianya namun pihak penegak hukum hingga kini menutup mata.
“ Belum lama ini lagi viral dengan pemberitaan soal anggota Polisi dilaporkan dengan tindakan penipuan modus BBM. sementara ratusan kendaraan parkir menunggu jatah pengisian tapi besok balik lagi. Ini ada apa sampai didiamkan, kenapa pengisian tidak dilakukan seperti biasanya ditempat lain tetapi di Rote Ndao pakai pola pengisian yang berbeda dan BBM langkah terus “ Ujarnya bernada Tanya.
Untuk persoalan ini Kata Paulus. Ia sedang lakukan investigasi akar persoalannya dan akan membawahnya ke ranah hukum jika ditemukan mavianya yang merugiakan masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya masalah sarana pendukung sektor pertanian termasuk jalan Tani untuk mempermudah petani mengangkut hasil panen akan ditampungnya dan diperjuangkan dalam pembahasan APBD yang akan datang.
Sementara kebutuhan petani setempat untuk kegiatan pengolahan areal yang membutuhkan sarana, sambil menunggu pengadaan dari pemerintah dirinya akan membantu dengan pengadaan beberapa untuk petani dengan anggaran dari dirinya.
Menurut Paulus Henuk, setengah dari APBD Kab. Rote Ndao Tahun anggaran 2021 telah terserap habis ke Dinas PPO, Kesehatan dan PUPR kemudian untuk membiayai penanggulan pandemic Covid 19 sedang sumber dana kita masih berharap dari uluran pemerintah pusat melalui DAU dan DAK karena PAD kita masih minim, hanya 31 Miliard lebih.
Karenanya. Jelas Paulus Henuk, untuk menjawab seluruh kebutuhan masayarakat dalam satu tahun anggaran itu tidak mungkin oleh sebab itu mari kita tidak saling menyalahkan satu sama lain tetapi kita tetap fokus untuk mengatasi persoalan masyarakat secara baik.
“ Sesuai UU Bupati dan DPRD sebagai penyelenggara pemerintahan di daerah. Jadi mari kita tidak saling menyalahkan, Bupati yang salah, DPRD yang salah. Tidak. Kita semua salah termasuk diri saya karena ada dalam penyelenggara pemerintahan. Jadi saya omong ini termasuk diri saya. Jika memang sampai kini kebutuhan masyarakat belum terpenuhi “ Ujar Paul.
Selain itu. Paulus Henuk. Mengatakan, dalam program pemerintah Kabupaten Rote Ndao. sektor Pariwisata menjadi sektor unggulan dan menjadi prioritas kemudian didukung sektor Pertanian dan Perikanan kelautan namun dalam penilaiannya sektor pariwisata selama ini belum menjadi sumber peningkatan ekonomi masyarakat di Rote Ndao.
Sektor Pariwisata hanya untuk memenuhi kepentingan ekonmi pihak tertentu karena masyarakat di Rote Ndao berbeda dengan di Bali misalnya. Untuk itu pihaknya akan meminta dan mendorong pemerintah agar dalam tahun depan untuk Sektor Pertanian dan perikanan harus menjadi program prioritas.
Sektor Pertanian dan Perikanan akan lebih menjanjikan peningkatan ekonomi masyarakat, sektor ini melibatkan masyarakat secara umum dan berdampak langsung jika dibandingkan dengan sektor pariwisata hanya segelincir orang.
Paulus Henuk juga sambil mencontohkan sejumlah tempat dan fasilitas wisata dibangun dengan menelan anggaran ratusan miliaran rupiah namun tidak memberikan konstribusi bagi masyarakat dan menopang PAD bagi kemajuan daerah.Ungkapnya.
Selanjutnya. Kata Paulus kita pemerintah harus pikirkan solusi untuk selesaikan persoalan kebutuhan dasar masyarakat jangan kita Mimpi di awan – awan kalau masalah di bumi kita tidak bisa selesaikan. Tandasnya. (PE.017/02).