Sudah Lima Tahun, 105 Bidang Tanah Translok Desa Lidor belum miliki Sertifikat.

PENA-EMAS.COM – Sebanyak 105 Bidang tanah untuk pembangunan perumahan  Tranmigrasi Lokal (Translok) di Desa Lidor Kecamatan Loaholu Kabupaten Rote Ndao – NTT hingga kini belum memiliki Sertifikat.

Tanah dan perumahan yang dibangun  oleh Dirjen Transmigrasi  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI ini sudah ditempati warga selama lima tahun namun status tanahnya masih belum bersertifikat.

Bacaan Lainnya

Hal ini terungkap ke permukaan saat Reses pertama Tahun 2022 Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao Paulus Henuk,SH  yang dilakukan di Desa Lidor Kec. Loaholu Sabtu (19/3/2022).

Sejumlah warga penghuni Translok tersebut mengangkat permasalahan status tanah yang belum tersertifikasi menjadi milik warga yang menempati rumah translok.

Menurut Yusak Ellodea dan Yusuf Roni Ndun, Warga penghuni rumah translok ini kepada Wakil Ketua DPRD Paulus Henuk. mereka mengatakan, sesuai janji pihak Nakertrans saat penyerahan rumah kepada warga penerima apa bila rumah tersebut ditempati oleh Warga sudah lima tahun maka pemerintah akan menerbitkan Sertifikat atas nama penerima rumah translok dengan status Hak milik namun hingga saat ini hal tersebut belum terealisasi.

Selain itu warga translok juga mengeluh masalah air bersih di Translok yang sudah sejak lama mereka kesulitan karena sarana sumber air yang ada mengalami kerusakan namun belum mendapat perhatian dari pihak pemerintah.  Jelas mereka.

Sementara Yakobis Molle, dalam usulan aspirasinya meminta bantuan DPRD dan Perhatian Pemerintah untuk dibangunnya Bendungan pada sumber air Oeine di areal Persawahan Oeine yang memiliki potensi sumber air yang cukup untuk bisa tanam tiga kali setahun dengan luas areal 86 Ha.

Menurut Yakobis Molle, sebagai Ketua Panitia di lokasi persawahan tersebut, pihaknya telah berupaya namun tidak pernah mendapat respon dari pemerintah bahkan pihaknya sudah pernah mendatangkan Mantan Bupati Drs Leonard Haning kelokasi untuk melihat dari dekat namun hingga kini tidak mendapat jawaban dari pemerintah. Katanya.

Molle juga menjelaskan, kalau Bendungan tersebut sudah diupayakan untuk dibangun menggunakan Dana Desa namun tidak bisa karena letak areal ini berada di tiga wilayah Desa pada tiga  Kecamatan sehingga upaya tersebut tidak ada yang mau mengerjakannya dengan alasan soal pertanggungjawaban Dananya dari pihak yang mana.

“ Bendungan ini memang pernah dikerjakan oleh WVI dan swadaya masyarakat pada  puluhan tahun yang lalu namun telah rusak kembali “ Ujar Molle

Selanjutnya sejumlah masyarakat setempat mengusulkan pembangunan Bendungan untuk areal persawahan Hala Ta di Dusun Oeine Desa Lidor,
pembangunan ruas jalan Oeine – Mundek, meminta bantuan sarana pertanian dan pembangunan Pustu di Dera Lidor.

Menanggapi keluhan warga Desa Lidor terhadap berbagai masalah yang diangkat saat reses tersebut, Wakil Ketua DPRD Paulus Henuk selain menjawabnya secara teknis. Ia juga berjanji untuk semua permasalahan akan dibahas dalam paripurna Dewan sebagai Pokok Pikir Dewan kemudian disampaikan dan diperjuangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, dirinya akan meminta  10 Anggota DPRD hasil pemilu dari Dapil Satu bersama Dinas terkait untuk melakukan kunker dan kaji permasalahan usulan masyarakat Desa Lidor dan Desa lainnya guna di tindaklanjuti.

Sedangkan untuk masalah Translok, pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas teknis untuk bersama mangatasi masalah di Translok secepat mungkin. Jelas Paulus.

Kemudian untuk pembangunan infrastrutur termasuk Jalan Oeine – Mundek. Paulus Henuk menjelaskan, APBD Rote Ndao memang masih sangat kurang dibandingkan dengan kebutuhan namun DPRD dan pemerintah dalam hal ini Ibu Bupati tentu punya niat yang sama untuk berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat. Khususnya pada bidang Pendidikan,  kesehatan dan pertanian apa lagi hal ini menjadi infrastruktur dasar harus menjadi perhatian serius. Jelasnya sambil menghimbau masyarakat turut berperan dalam kegiatan pembangunan, menjaga dan memelihara secara baik untuk kepentingan masyarakat secara umum.

Hadir dalam Reses hari ketiga Wakil Ketua DPRD Kab. Rote Ndao tersebut selain warga masyarakat, Tokoh Masyarakat, Maneleo ( Tokoh Adat) pemuda dan tokoh perempuan dari Desa Lidor maupun Desa Tetangga. Hadir pula Ketua DPD Partai Perindo Kab. Rote Ndao Arkhimes Molle,SH,MA dan sejumlah kader Partai Perindo serta pendamping dari Staf Sekretariat Dewan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait