Wakil Gubernur NTT : Pemimpin mesti merasa sedih saat rakyatnya sedih

Wakil Gubernur NTT : Pemimpin mesti merasa sedih saat rakyatnya sedih

SBD. Pena-emas.com.
Pemimpin mesti merasa sedih manakala rakyatnya sedih serta bergembira manakala rakyatnya bergembira.

Bacaan Lainnya

Demikian hal ini disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi (JNS) saat melakukan kunjungan kerja di
Kampung Adat Umbu Koba, Desa Delo Kecamatan Wewewa Selatan. Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Selasa, (6/10/2020).

Wagub JNS bersama rombongan tiba di Bandara Tambolaka pukul 15.00 dan disambut oleh Bupati SBD dan Wakil Bupati SBD. Selanjutnya rombongan menuju Kampung adat Umbu Koda dengan menempuh perjalanan sekitar 40 menit dari bandara Tambolaka.

Kunjungan tersebut, Wagub Nae Soi bersama rombongan selain melihat langsung lokasi Kampung Adat Umbu Koda tetapi sekaligus menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok senilai Rp.100.000.000 dan bantuan uang tunai sebesar RP. 100.000.000 yang bersumber dari Bank NTT kepada masyarakat yang mengalami bencana kebakaran, Minggu (27/9/2020) bulan lalu

Wagub Nae Soi, dalam sambutannya. Ia
mengatakan, pemimpin mesti merasa sedih manakala rakyatnya sedih serta bergembira manakala rakyatnya bergembira. Tandas Wagub memberi memotivasi masyarakat desa Umbu Koda untuk segera bangkit dari keterpurukan.

“Kami datang untuk merasakan apa yang dirasakan masyarakat di sini. Pemerintah bersama stakeholder terkait ingin berbagi rasa terhadap musibah yang menimpa saudaraku semua ” Ujar Nae Soi.

Menurut Wagub, Setiap musibah mesti direfleksikan agar kedepannya kita mesti lebih baik lagi. Langkah-langkah yang harus kita lakukan yaitu masa tanggap darurat, tahap rekonstruksi dan rehabilitasi. jelasnya.

Sementara Kepala Desa Delo dalam dialog. Ia mengusulkan sejumlah kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat kampung adat Umbu Koba.

“Sebelum kami menyampaikan usulan, ijinkan kami menyampaikan ritual payewau dan pekalaka sebagai wujud bersyukurnya kami atas kehadiran bapa Wagub di kampung kami” ucapnya.

Yang dibutuhkan disini adalah pertama, jalan menuju kampung kami. Kedua, Alat penangkal Kilat. Ketiga, pengelolaan hutan disekitar kampung kami, karena sejak dulu leluhur kami bergantung hidup dari hutan ini,” ungkap Kades Delo.

Camat Wewewa Selatan juga menyampaikan terkait kondisi administrasi kampung adat tersebut dan jumlah kepala keluarga yang terkena dampak dari bencana kebakaran.

Selanjutnya, usulan tertulis terkait pembangunan kembali Kampung adat Umbu Koba. “Bapak Wagub, terimakasih atas kunjungannya, dapat kami sampaikan, jumlah rumah yang terbakar sejumlah 25 rumah, terdiri dari 1 rumah untuk ritual adat dan 24 rumah masyarakat.

Dikampung sini terdapat 30 kepala keluarga dengan jumlah masyarakat sebanyak 175 jiwa yg terdampak dari kebakaran ini serta 1 korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana ini,” jelas Camat Wewewa Selatan.

Wagub Josef Nae Soi. Terhadap usulan masyarakat terkait pembangunan Jalan akan dikordinasikan terutama status jalan sebelum merealisasi kegiatan pembangunannya.

“Untuk pembangunan jalan, kami mesti berkoordinasi terkait status jalan tersebut untuk merealisasikan pembangunan tersebut ” ujar Wagub.

Terkait penangkal petir, dalam waktu dekat langsung kami realisasikan. Sedangkan pengelolaan hutan, kita mesti mengkoordinasikan.

” Intinya, urusan kehutanan itu, tetap kita carikan jalan keluarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Saat ini kita melalui tahapan tanggap darurat untuk dukungan kita saat ini. Sementara tahap rehabilitasi, kita tetap melakukan perencanaan yg baik agar harapan masyarakat dapat tercapai. saya bersama Gubernur NTT beserta Bupati dan Wakil Bupati tetap merespon atas apa yang telah diajukan. Tentunya ada yang bisa dipenuhi dalam dalam waktu dekat dan ada yang melalui proses,” tegas Wagub JNS.

Turut hadir dalam Kunjungan tersebut, Wakil Bupati SBD, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, PLT. Direktur Utama PT. Bank NTT dan Staf Khusus Wakil Gubernur NTT bidang Pengawasan.
(memo/Humas dan Protokol NTT)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait