Wakil Ketua DPRD Paul Henuk: Pemerintah Rote Ndao Segera Lakukan Rappid Test Massal

ROTE NDAO, pena-emas.com. Dua Pasien Covid 19 sekaligus dalam sehari, tutup bulan Januari 2021 kamarin Minggu 31 Januari 2021. Hal ini menunjukan bertambahnya warga pasien covid 19 meninggal di Kabupaten Rote Ndao yang menuntut perhatian serius Pemerintah. Karenanya sudah saatnya segera dilakukan Test rapid massal.

Demikian hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao Paulus Henuk,SH di Kediamannya di Jalan Sanggaoen – Batulai II Desa Sanggaoen – Kecamatan Lobalain tadi pagi (01/02/2021) sekitar pukul 08:50 Wita.

Bacaan Lainnya

Kepada Crew Media ini Paulus Henuk,SH. mengatakan, Kini ancaman kematian dan bertambahnya masyarakat yang terkena Covid 19 terus bertambah. Hal ini perlu menjadi perhatian serius semua pihak terutama pemerintah daerah.

Untuk itu saya minta Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao agar segera gelar Sweb massal dan rapid test massal. Kegiatan ini harus diikuti seluruh PNS, Anggota DPRD dan Instansi lain di Kabupaten Rote Ndao dari berbagai latar belakang.

“ Dengan meninggalnya dua pasien covid lagi kemarin dan salah satunya PNS aktif. Saya minta segera pemerintah harus ambil langkah lakukan rapid test massal “ ujarnya.

Menurut Paul Henuk. Rote Ndao memiliki sejumlah titik wilayah yang masuk dalam Zona ancaman Covid 19 maka penting dan perlu segera dilaksanakan tracing melalui rapid test dan Sweb test massal.

Selain itu karena dengan semakin meningkatnya angka pasien Covid 19 pemerintah sudah harus bertindak lebih fokus mengantisipasi dan melawan penyebarannya, satu diantaranya dengan test rapid dan sweb massal.

Kemarin bertambah lagi dua orang pasien covid meninggal dan salah satunya PNS pada Inspektorat Kabupaten Rote Ndao menjadi contoh bagi Pemerintah untuk segera lakukan Sweb test.

Rapid Test massal ini untuk awalnya dimulai dari Anggota DPRD dan PNS se Rote Ndao menjadi sasaran utama kemudian diikuti masyarakat secara massal.

Untuk rapid massal. Khususnya masyarakat Ia meminta pemerintah gelar rapid test tanpa dipungut biaya. Harus dibiayai oleh pemerintah dengan sumber APBD.

“ Pemerintah Daerah secepatnya lakukan rapid test, dan masyarakat di rapid test tanpa dipungut biaya. Uang kurang pakai APBD kan untuk keselamatan masyarakat “ Tandasnya

Masyarakat saat ini saja sudah ada pada posisi ketakutan berobat ke rumah sakit karena datang kerumah sakit untuk berobat merasa mendapat vonis Corona terlebih dahulu.

“ Belum rapid dan sweb sudah di vonis corona. Untuk itu segera rapid massal bagi semua masyarakat. Masyarakat kalau diperintah untuk menjalani rapid test dengan di kenakan biaya, mana mereka mau datang untuk di rapid dengan biaya yang tidak bisa dijangkaunya. Harus di rapid tanpa biaya. Uang kurang ya pemerintah pakai APBD kan untuk keselamatan rakyat ?” Kata Paul.

Beberapa hari yang lalu dalam rapat DPRD bersama pemerintah, menurut Sekretaris daerah mulai hari ini (01/02/2021) dilakukan rapid massal untuk PNS tapi saya belum tahu apakah dilaksanakan atau tidak. Tambahnya. (memo)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait