“Di Nilai Mati Tidak Wajar:” Wakil Ketua DPRD Minta Penyidik Polres Rote Ndao Kerja Profesional

“Di Nilai Mati Tidak Wajar:” Wakil Ketua DPRD Minta Penyidik Polres Rote Ndao Kerja Profesional.

PENA-EMAS COM. Penyidik Polres Rote Ndao agar bekerja secara profesional untuk mengungkap kasus kematian korban tabrakan yang meninggal karena kematian dinilai tidak wajar.

Bacaan Lainnya

Demikian pinta Wakil Ketua DPRD Kab. Rote Ndao, Paulus Henuk,SH usai menerima keluhan keluarga korban yang mendatanginya untuk menyampaikan rasa sejuta tanya atas kematian korban.

” Selaku pimpinan DPRD saya berharap Polres Rote Ndao Bisa bekerja secara profesional, melakukan investigasi lebih mendalam dan melakukan olah TKP dengan baik karena kalau betul kecelakaan tersebut menyebabkan matinya korban” Pinta Paul setelah menerima keluarga korban di ruang kerjanya hari ini Jumat (19/3/2021).

Kepada Crew Media. Paulus Menjelaskan. Informasi dari pihak keluarag saat mendatangi saya, Korban meninggal karena kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) dimana korban yg dibonceng oleh dua orang temannya (3 org naik satu motor – red) dan motor sedang berhenti di dekat Gereja Paulus Busalangga. Tiba-tiba ada motor yang menabrak dari belakang.

Tanda tanya bagi pihak keluarga adalah Kalau benar ditabrak dari belakang, mengapa motor tidak rusak ?

Kalau yang menabrak langsung mengenai korban mengapa kaki tangan dan badan korban tidak ada luka atau memar ? kecuali kepala korban yang menurut dugaan keluarga adalah bekas pukulan karena muka korban pun berwarna hitam ?

Selanjutnya, Kalau benar motor sedang diam dan atau berhenti mengapa dua orang lainya bersama sama dengan korban duduk diatas motor Naas tetapi sama sekali tidak mengalami luka ?.

Jika benar tabrakan tersebut menyebabkan korban luka parah di kepala bagian depan (testa/jidat sampai mata korbanpun memar tapi motor dan dua orang lainnya tidak ada tanda – tanda tabarakan ?

Terhadap sejuta tanda tanya ini maka pihak keluarga korban mencurigai dan atau menduga bahwa anak mereka meninggal bukan karena tabrakan melainkan ada dugaan peristiwa hukum.lainnya.

Karenanya jelas Paulus Henuk. Saya meminta pihak Penyidik polres Rote Ndao agar bekerja secara profesional untuk mengungkap kasus kematian korban.

Paulus Henuk. Berharap Polres Rote Ndao bisa mewujudkan rasa keadilan masyarakat karena masalah ini telah merenggut nyawa korban dan pihak keluarga sangat berharap kejadian ini bisa diungkap siapa pelakunya sebab kematian kirban dinilai tidak wajar. Tegasnya.

Kepada Crew Media. kakak kandung korban Yopi Ndolu, yang didampingi Ayah Korban Markus Ndolu mengatakan mereka merasa heran dengan proses hukum masalah ini karena pristiwa tersebut mengakitkan anaknya meninggal pada Jumat (22/2/2020) lalu.

Kemudian sampai dengan saat ini belum ada tanda tanda urusan hukumnya seperti apa tetapi justru barang bukti (motor) dalam kasus ini salah satu anggota Lantas yang menangani masalah ini bisa membawa pulang kepada pemilik yang saat kejadian bersama korban ? Ceritanya bernada tanya.

“Itu anggota Lantas yang olah TKP saat kejadian, dia juga tangani kasus ini, tapi belum ada putusan apa apa kok dia muat bawah pulang motor kasih di pemiliknya pakai mobil pickUp” ujar Yopi.

Selanjutnya. kebetulan saat motor dibawah pulang oleh anggota Lantas tersebut. Dirinya mendapat informasi dari seorang warga. Ia langsung datangi Anggota Lantasnya dan bertanya alasan barang bukti itu di kembalikan.

Tanpa ada alasan yang disampaikan padanya. Sehingga Ia meminta kepada pemilik motor dan Anggota Lantas dengan mempersilakan menurunkan motornya.

” Bosong kasih turun motor sudah, pak kasih turun sudah motornya, berani kasih turin b akan bakar dan potong bosong semua ” ujar bernada berang.

Situasi ini akhirnya Anggota Lantasn itu langsung membawah kembali motor. Katanya merasa heran apa di balik ini.

Untuk diketahui. Kematian Jekson Ndolu (18) akibat kecelakaan lalulintas (laka lantas) Jumat (21/2/2020) lalu, di Foebuen Desa Busalangga Timur, kecamatan Rote Barat Laut, kabupaten Rote Ndao,
Sebelumnya Almarhum bertujuan pergi potong ikan di Danau.

Kemudian, dua orang temannya Frit Ndun dan Naldi Sulla mengajak Almarhum untuk pergi ikut acara valentine di Baa berboncengan satu motor.

Setelah pulang dari pesta valentine mereka berhenti sejenak karena bertemu dengan sorang teman.Tapi tiba-tiba katanya ada motor menabrak mereka dari belakang.

Yopi Ndolu, kakak Almarhum menduga, adiknya tidak dibawa sampai ke pesta valentine karena sejak kepergiannya sampai meninggal almarhum masih mengenakan celana pendek robek-robek karena pamitannya hendak pergi ke danau untuk memotong ikan.(memo/myo)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait