Diduga Pengadaan Pakaian Dinas Sat Pol PP Kab. Rote Ndao Miliaran Rupiah Bermasalah

PENA-EMAS.COM. Pengadaan Pakaian Dinas Lapangan (PDL), untuk Satlinmas dan Sat Pol PP Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2023 terindikasi syarat masalah korupsi.

Pos Belanja pada Sat Pol PP Kab. Rote Ndao sebagai Pengguna Anggaran yang bersumber dari DAK tersebut dilaksanakan oleh PT Perisai Nusantara sebesar Rp.1.969 770 000,-

Bacaan Lainnya

Dana Miliaran Rupiah ini diperuntukan untuk belanja Pakaian Dinas Lapangan bagi Sat Pol PP sebanyak 60 Orang, masing – masing ASN 29 orang dan 31 orang adalah TKD sementara 714 orang adalah Satlinmas di Kabupaten Rote Ndao.

Pakaian PDL Untuk 714 orang Satlinmas berupa Baju Kaos, kaos kaki, Kopelrim, PDL lengkap atribut, Pentungan, Sarung pentungan, Sepatu PDL Sat Linmas dan Topi.

Kemudian Untuk Sat Pol PP sebanyak 60 pasang yakni Baret, Dahrim, Emblem Baret, Ikat Pinggang perekat, Kaos kaki, Kopelrim, PDL Lengkap Atribut

Foto: Salah satu Pasang Sepatu yang dinilai berkualitas rendah oleh sumber.

Demikian penjelasan Sumber terpercaya yang berhasil diinvestigasi PENA-EMAS.COM. belum lama ini dan namanya sesuai permintaan untuk tidak dipublish Media.

Kepada Media, Sumber ini mengatakan, Pengadaan PDL Sat Pol PP dan Satlinmas diduga kuat bermasalah korupsi dan tidak sesuai dengan spesifikasi dalam petunjuk E-Catalog termasuk masa kerja melampau masa kontrak yang seharusnya dikenakan sanksi.

Menurut Sumber, Pihaknya merasa heran dan timbul dugaan proyek ini bermasalah karena saat perencanaan ada 4 orang dari PT. Perisai Nusantara yang secara langsung mendatangi pihak Anggota Sat. Pol PP Kabupaten Rote Ndao dan mengukur satu persatu barulah di adakan material untuk dijahit

Namun setelah Pihak Kontraktor/Penyedia barang mengantar dan dibagikan ditemukan banyak sekali kejanggalan dan perbedaan bahkan diduga kuat spesifikasi material tidak sesuai. dimana PDL Sat Pol PP 60 pasang seharusnya di jahit sesuai ukuran badan.

Selanjutnya Jelas Sumber. Saat pakaian di bagikan bukannya sesuai dengan ukuran tetapi justeru tidak pas (sesak) dan bervariasi. karenanya diduga kuat Kontraktor Pelaksana tidak menjahit namun langsung beli barang jadi.

Hal lainnya, Atribut pada Seragam yang dikenakan tidak ada lambang merah putih, sepatu yang rendah kualitas, atribut berupa Dahrim, emblem, baret dan tanda kepangkatan serta tanda jabatan tidak ada, ukuran PDL tidak sesuai dan lebih anehnya logo daerah Kabupaten Rote Ndao yang tidak bersesuaian.

Yeskiel Messakh, SE, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja ( Kasat Pol PP ) Kabupaten Rote Ndao, saat dikonfirmasi diruang kerjanya Jumat (4/8/2023), Sekitar Pukul 14:02 Wita. Ia menjelaskan, Anggaran pengadaan sebesar Rp 1 Miliar Lebih. Penggunaannya untuk pengadaan Pakaian Dinas Lapangan Linmas pada Pemilu 2024 dan Atribut Pakaian Dinas Lapangan Sat Pol PP.

Ia juga menjelaskan, Pelaksanaan Tender pengadaan dimulai sejak Tanggal 17 April 2023. Dan sementara proses pendistribusian. Untuk perkembangannya, sementara dalam distribusi barang ke tingkat Kecamatan dan akan dibagikan ke tingkat desa.

“ Setiap desa 6 orang jadi totalnya sebanyak 714 Anggota Linmas. 60 pasang bagi Anggota Sat Pol PP di Kabupaten Rote Ndao” Ujar Yeskiel.

Selanjutnya menurut Yeskiel Messakh, Dirinya tidak mengetahui Pengadaan barang apakah melalui sistim tender atau penunjukan langsung karena dirinya dipindahtugaskan sebagai Kasat Pol PP tapi tendernya sudah berjalan 10 hari dan Ia hanya mengantongi Kontrak saja.

” Beta sonde tahu, Beta sonde tanya Juga, karena Beta datang sudah mulai jadi Beta dapat dalam bentuk kontrak. Untuk Kontraktornya bernama Angga (Orang jawa), PT. Perisai Nusantara” Ucap Yeskiel dalam dialek bahasa lokal.

Terkait pendistribusian barang. Yeskeil Messakh menjelaskan, Untuk pendistribusian sebagai Kasat Pol PP. dirinya terjun langsung bersama Anggota Pol PP. Pihaknya berperan pengganti Kontraktor untuk mendistribusi sementara tanggung jawab Kontraktor wajib distribusi sampai ke masing-masing kecamatan di Rote Ndao.

” Penyedia dia antar sampai di kecamatan, namun distribusi ke penerima di tiap desa dilakukan oleh Sat Pol PP “.Katanya.

Sehubungan dengan adanya kekurangan. Kata Yeskiel Messakh. Hal ini akibat yang mengadakan itu orang luar Rote Ndao, jadi ada kekurangan pada lambang daerah dan lainya. Logo daerah harusnya warna biru tapi yang diadakan dan terpasang pada PDL warnanya kuning. Kemudian mekanisme pengadaan didahului dengan pengukuran masing-masing Anggota Linmas dan Sat Pol PP.

“ Dong datang ukur, tapi ada sesak di celana dan baju ada yang longgar dan ada yang pas”. Ucapnya.

Menjawab pertanyaan Media ini soal keberangkatannya sebagai Kasat Pol PP bersama Robi Daik Bendahara Sat Pol PP Kabupaten Rote Ndao. ke Pulau Jawa apakah terkait survey spesifikasi barang ?. Kasat Yeskiel Messakh menjelaskan kalau keberangkatan tersebut menggunakan biaya pribadi “ Kita ke Jawa itu mengunakan dana pribadi bukan biaya atau difasilitasi oleh kontraktor.” Katanya.

Sementara Kabid Linmas Rony Frans Bolla, SH sekaligus salah satu penerima barang saat dihubungi Via sambungan Seluluer hari ini Minggu (6/8/2023) sekitar pukul 12:52 Wita mengakui kalau pakaian yang diperuntukan baginya juga tidak sesuai dengan ukurannya pada hal dia turut di ukur oleh pihak penyedia alias Kontraktor.

Artinya diduga kuat barang di beli jadi bukan di jahit faktanya tidak sesuai ukuran. untuk 60 orang. Jawab Rony “ Beta heran juga. beta di ukur tapi herannya bisa sesak, beta sonde mengerti lagi ini.”

Foto: Sejumlah barang dalam karung yang dipindahkan dari Kantor Sat Pol PP ke Rumah Kabid Linmas  dengan alasan pengamanan (4/8) sore. Foto diambil Minggu 6/8/2923 pukul 12:52 wita.

Terkait dengan distribusi barang. Kasat Pol PP Yeskiel Messakh saat dikonfirmasi Jumat (4/8/2023) diruang kerja Ia mengakui semua barang telah didistribusi namun pantauan Media ini dalam hari yang sama sejumlah barang dipindahkan dari Kantor Sat Pol PP ke rumah Kabid Linmas Roni Bolla. Ia membenarkan adanya pengamanan barang ke rumah pribadi Roni Bolla atas permintaan Kasat. Jelasnya.

“ Kemarin itu barangnya masih dikantor tapi yang belum didistribusi itu full diruang Pak Kasat jadi takutnya ada tamu yang datang ko basesak jadi dong bilang amankan dirumah jadi beta iyakan untuk amankan dirumah sini tinggal tunggu distribusi saja ” Ujar Rony dalam dialek local.

Awalnya ia mengakui juga kalau semua barang untuk Linmas telah selesai didistribusi tetapi kemudian dijelaskan, Untuk Linmas masih tersisa Kecamatan Ndao Nuse dan Rote Selatan sedangkan untuk Pol PP masih menunggu penyedia melengkapi kekurangan

“ Linmas Sudah terdistribusi semua. Pol PP menunggu penyedia datang.karena ada penempatan atribut yang salah. Kontraktornya orang Jakarta. Dia bilang datang baru lengkapi kekurangan yang ada sekaligus PHO ”

Menjawab Pertanyaan Media, Sebagai Kabid Linmas ikut dalam Survey spesifikasi Barang ?. Rony Bolla mengatakan, Dirinya tidak ikut survey barang di Jakarta. Yang melakukan Survey itu Kasat Pol PP Yeskiel Messakh,SE, Bendahara Robi Daik dan dari LPSE – Ronal Dethan.

“ Iya mereka ke Jakarta dalam rangka survey tempat produksi dan spesifikasi barang. yang pergi itu pak Kasat, Bendahara dan dari LPSE 1 orang Ronald Dethan. mereka berangkat sekitar awal Juli” Kata Rony.

Pantauan PENA-EMAS.COM. Minggu (6/8) masih tersisa sejumlah pakaian yang diduga bermasalah ini dipindahkan dari Kantor Sat Pol PP ke rumah Kabid Linmas Rony F Bolla,SH pada tanggal 5 Agustus 2023.

Untuk Ketahui masa kontrak sudah berakhir Tanggal 25 Juli 2023, artinya Kontraktor Pelaksana PT. Perisai Nusantara harus dikenakan denda keterlambatan. Hingga berita ini dipublish. Direktur Kontraktor Pelaksana PT. Perisai Nusantara, Angga belum berhasil dikonfirmasi

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait