Giliran Polres dan DPRD Rote Ndao di Demo. ” Aspirasi Rakyat diterima di pintu pagar Rumah rakyat “

PENA-EMES.COM,  Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ANTRA RI, Yunus Panie. setelah melakukan aksi Demo damai di depan Mapolda NTT. Kamis 10/06/2021 yang lalu, kini giliran  Polres dan DPRD Rote Ndao di Demo Yunus Panie. Cs.

Aksi dan tuntutan aspirasi melalui  ANTRA RI  yang dipimpin Ketua ANTRA RI. Yunus Panie.  Hari ini berlangsung di depan Markas Polres Rote Ndao dan DPRD setempat. Rabu (16/06/2021) sekitar Pukul 10.00 wita.

Bacaan Lainnya

Aksi demonstrasi di Markas Polres Rote Ndao ini terkait penyelesaian kasus dugaan tindak Pidana Korupsi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) Aparatur Sipil Negara (ASN) Nara pidana korupsi (Napikor) yang  sudah berjalan dua tahun nanum belum juga di naikan statusnya dari Penyelidikan ke Penyidikan.

Tuntutan aspirasi dalam aksi  ANTRA-RI mendesak  Penyidik Polres Rote Ndao segera meningkatkan status kasus dugaan PTDH ASN Napikor dari Penyelidikan ke Penyidikan dan menetapkan Tersangka dalam kasus tersebut.

” Polres  Rote Ndao tingkatkan status dan tetapkan  Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bulu,SE sebagai tersangka ” pinta orator demo.

Aksi demo di Mapolres Rote Ndao, Yunus Panie. Cs diterima  dengan pengawalan ketat oleh pihak  Polres namun situasi berjalan damai dan bersahabat.

Selanjutnya para demonstrasi menuju ke Gedung Sasando DPRD Kab. Rote Ndao di kompleks civic centra Ti.i Langga Permai, jalan Nusaklain – Bandara DC Saudale untuk melakukan aksi yang sama. Sekitar Pukul 12.00 wita.

Dalam  orasinya di Gedung Sasando DPRD Rote Ndao, Ketua ANTRA-RI mengatakan, Diduga ada sikap main mata antara DPRD dan Pemerintah, Karena DPRD yang memiliki Hak menyatakan pendapat, Hak Angket maupun Hak Interpelasi namun hak haknya sama sekali tidak di gunakan dalam   kasus dugaan PTDH ASN Napikor
bahkan terkesan diam seribu bahasa. Pungkasnya.

Pantauan Media ini, para pendemo adalah rakyat  Rote Ndao. Rakyat yang memilih wakil rakyat dan membangun rumah rakyat ” Gedung Sasando ” namun saat datang menyampaikan aspirasi, Rakyat hanya bisa diterima dipintu pagar rumah rakyat sendiri.

Mungkinkah gedung yang megah tersebut tidak memiliki ruang bagi rakyat sehingga pintu pagar menjadi ruang tamu bagi rakyat saat menyampaikan adpirasi rakyat.?

Untuk diketahui sebelumnya  pada  aksi damai di Mapolda NTT, ANTRA RI meminta agar Kapolda NTT Segera Mencopot Kapolres Rote Ndao  dan Proses hukum Bupati Rote Ndao, serta Mantan Bupati Rote Ndao terkait dugaan Kasus korupsi PTDH ASN Napikor Di Kabupaten Rote Ndao.

Bahkan Yunus Meminta agar Kasus ASN Napikor Segera di naikan statusnya dari Penyelidikan ke Penyidikan, oleh Reskrim Ronda karena menurut ANTRA – RI Kasus ini telah cukup bukti.

Usai menyampaikan aspirasinya, Ketua ANTRA-RI Yunus Panie. Cs meninggalkan Gedung Sasando dengan damai dan bersahabat. (PE/010/017)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait