PENA- EMAS.COM. Kepala SD Holotula di Kecamatan Loaholu dan SD Eahun di Kec. Rote Timur di ketahui jual material bekas bangunan Sekolah kepada pengusaha yang membeli barang bekas.
Hal ini diakui Kasroin Bomo, salah seorang crew pembeli barang bekas besi tua. Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 13:37 wita yang kedapatan saat sedang memotong – motong besi bekas kerangka SD Holotula yang dibongkar dari gedung sekolah karena Gedung tersebut dibangun baru dengan menggunakan dana APBN Tahun 2021.
Utomo. Pemilik Usaha Besi tua Sumber Makmur, yang dikonfirmasi Media, Rabu (18/08) Sekitar Pukul 12:43 Wita, dirinya mengakui adanya material bongkaran Sekolah Dasar yang telah Ia beli dari Anak buahnya.
Selain itu, Utomo menjelaskan, Material bongkaran Sekolah Dasar
SD Inpres Holotula yang diperoleh dan dibeli dari anak buah kerjanya sebanyak 2 Ton dan harga Rp. 2.500 kg.
Untuk hasil pekerjaan bongkaran besi yang diduga dari SD Inpres Holotula sudah dipaking dan diangkut ke kota Kupang mengunakan jasa angkutan Tujuh Jaya untuk dikirim ke Jawa. Ungkapnya.
Selanjutnya Kasroin Bomo, ketika dikonfirmasi di lokasi SD Inpres Holotula, Rabu (18/08/2021), Sekitar Pukul 13:37 Wita, mengakui kalau Ia bersama Budi rekannya sementara memotong besi sisa hasil bongkaran SD Inpres Holotula, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao
Kegiatannya sudah berjalan sejak 3 hari dan pada hari ini dirinya bersama rekan akan selesaikan pemotongan untuk diangkut ketempat penampungan besi tua di Hoiledo Desa Maubesi, Kec. Rote Tengah.
Ketika ditanyai Wartawan, soal siapa yang menjual aset bekas sekolah setelah pembongkaran. Kasroen mengakui, Kepala Sekolah SD Inpres Holutula, Orias Loweni, S.Pd, dengan kesepakatan harga perkilo Rp. 2.000,- untuk pemotongan menjadi tanggung jawab pembeli.
Ia mengakui sudah dilakukan transaksi jual beli lebih kurang 2 Ton dari besi beton dan rangka bangunan bongkaran, kemudian uang bayaran diserahkan secara langsung ke Kepsek SD Inpres Holutula sebanyak Rp.4 juta Lebih, nanti sisanya akan ditambahkan setelah selesai sisa bongkaran rangka besi yang diestimasinya masih mencapai 800 Kg. Jelasnya.
Untuk diketahui. selain SD Inpres Holotula, Kasroin Bomo juga mengakui material bongkaran SD Negeri Eahun, Kecamatan Rote Timur juga sudah di beli.
Kemudian Untuk total jumlah yang diperoleh dari material bongkaran, transaksi pembayaran uangnya langsung diterima oleh Kepala Sekolah Negeri Eahun. Katanya.
Kepala SD Inpres Holotula, Orias Loweni, S.Pd, ketika dikonfirmasi Wartawan di kediamannya Rabu (18/8) sedang tidak berada di rumah, selanjutnya dihubungi melalui sambungan selulernya dinomer: 082 147 264 XXX, terdengar panggilan masuk namun tidak menerima panggilan telepon.
Untuk ketahui, SD Holotula, Eahun dan 16 SD lainnya di Kab. Rote Ndao adalah 18 SD yang masuk dalam paket pekerjaan Rehab dan renovasi yang didanai oleh APBN Tahun 2021 sebesar Rp. 38,1 Miluard oleh PT Dua Sekawan.
Pekerjaan ke – 18 gedung SD ini kini tengah di hentikan untuk sementara akibat pekerjaannya tidak sesuai RAB dan spesifikasi bahkan telah terjadi pembongkaran dinding untuk SD ysng telah kerja dinding dengan Batako bukan Bata merah sesuai RAB.
Pantauan Media, Rabu (18/08), Dilokasi SD Inpres Holotula, Kasroin Bomo, bersama Rekannya Budi sementara melakukan aktifitas pemotongan besi rangka atap SD Inpres Holotula dengan mengunakan alat Gurinda untuk mempermudah saat mengakutnya ke mobil dan dibawah kelokasi penampungan.
Hingga dengan berita ini dipublikasikan, Kepsek SD Inpres Holotula, SD Negeri Eahun dan Pihak Dinas PKO Kabupaten Rote Ndao belum berhasil dikonfirmasi.(PE/01,02/tim)