MASALAH MATERIAL LOKAL DAN BANGUNAN RUSAK BERAT PROYEK FASPEL APBN 2019 DI KAB. ROTE NDAO. LSM ANTRA – RI LAPORKAN KE KPK – RI

Wilibrodus Thaal,SE
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Ba,a Rute Ndao.

Kepala Kantor Pelabuhan Ba,a Rote Ndao – Wilibrodus : ” ITU BUKAN URUSAN SAYA”

Rote Ndao – Pena Emas.com.
Sesuai amanat pemerintah pusat dalam fungsi tugas masyarakat serta LSM untuk mengawasi semua kegiatan pembangunan yang dibiayai oleh APBN dan APBD, semuanya wajib mendapat pengawasan dan dikontrol oleh semua komponen masyarakat.

Bila ditemui adanya kejangalan maka ANTRA RI siap melaporkan pihak-pihak terlibat ke pihak penegak hukum termasuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK )

Demikian hal ini disampaikan Ketua LSM – ANTRA RI, Junus Panei, saat di temui di kediamannya Jln Baa- Busalangga Kelurahan Mokdale. Rote Ndao

Junus Panie
Ketua ANTRA – RI

Kepada Pena Emas.com Junus Panie mengatakan, Terkait pembangunan Faspel Batutua pihak Antra RI akan melaporkan ke KPK dan untuk proyek tersebut pihaknya Tahun 2018 lalu datangi lokasi dan melihat langsung.

” Saya bersama tim tahun 2018 yang lalu pernah meninjau ke lokasi untuk melihat lebih dekat kondisinya namun pekerjaan faspel terkesan asal jadi” ujarnya.

Pembangunan itu, Ungkap Panie, dikerjakan asal jadi maka kami ANTRA RI akan melakukan investigasi lebih detail ke lokasi guna mengetahui kondisi yang sudah rusak berat dan segera ditindak lanjuti.

Menurut Junus Panie, Kualitas pekerjaan Pembangunan Faspel Batutua, pihak Antra – RI kembali melihat proses dari awal. Baik, mulai perencanaan, spesifikasi material dan teknis pelaksanaan.

Selanjutnya Ia menegaskan,
DPR RI dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut perlu bertanggungjawab atas kerusakan pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Batutua bukan hanya kontraktor pelaksana, PPK dan Konsultan.

Hal ini akibat fungsi kontrol dan pengawasan terhadap penggunaan anggaran dan pekerjaan pembangunan dari Dirjen Perhubungan Laut dan DPR RI sangat lemah dan tidak maksimal.

Sedangkan Sekretaris ANTRA RI, Junus Feoh melalui sambungan teleponnya di Nomer: 081 339 446 XXX. Ia mengatakan, perlu dilakukan investigasi dan penelusuran lebih lanjut terhadap pembangunan Faspel Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao yang sedang terjadi kerusakan berat sementara belum di manfaatkan.

Ditegaskanya, Tim investigasi Antra – RI sebagai LSM Anti Korupsi akan segera melakukan tindak lanjut karena pembangunan yang dilaksanakam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan bermanfaat bagi rakyat.

Faspel yang di kerjakan rusak berat karena selain dikerjakan asal jadi tetapi juga pembanguan itu mengunakan material lokal yang tidak sesuai RAB dan ketentuan. Jelas Feoh.

Leonard M. Ndolu,SH
PPK Pembangunan Faspel Laut Batutua dan Pelabuhan Baa Rote Ndao

Penjabat Pembuat Komitmen(PPK), Leonard M. Ndolu, SH, kepada Crew media ini. Ia, meminta pemberitaan seputar persoalan pembangunan kedua Faspel yang rusak dan dikerjakan tidak sesuai RAB untuk di hapus.

” Tolong hapus itu berita dulu. Muat tentang proyek Faspel Batutua dan Proyek Pelabuhan Baa itu. Beta nanti siap bayar berapa asal tolong kasitahu pimpinan redaksi ko hapus itu berita sekarang karena berdampak bagi beta sebagai PPK”. Ujarnya yang di kutip Crew.

Kepala kantor pelabuhan Kelas III, Baa Kabupaten Rote Ndao, Propinsi Nusa Tenggara Timur, Wilibrodus Thaal, SE, saat dihubungi melalui telepon selulernya hari ini Selasa (19/11). Ia. mengatakan, Dirinya tidak berurusan pembangunan Faspel, tapi mengakui dirinya sebagai pimpinan punya hak untuk tidak berkomentar.

” Saya tidak urus itu, Ia benar saya pimpinan tapi buat apa. Saya selaku Kuasa Penguna Anggaran tapi itu hak saya, untuk tidak jawab juga itu hak saya ” Ucap Wilibrodus Thaal dari balik selulernya bernada tidak bersahabat sambil memutuskan sambungan teleponnya.

Penulis : Riyan
Editor : Arkhimes

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait