PENA-EMAS.COM. Warga Lingkungan I Kelurahan Metina dan Jemaat Gereja Siloam dihebohkan dengan upaya oknum tak dikenal berusaha membakar Rumah Jabatan Pendeta di Gereja Siloam Metina Ba.a, Klasis Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Upaya Oknum tak dikenal yang mencoba membakar rumah yang dihuni Ketua Majelis Jemaat GMIT Siloam Metina Pdt. Melkianus S.O.Lopo, S,Th terjadi Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 22:00 Wita.
Kejadian naas yang nyaris menghanguskan rumah jabatan Pendeta dan TK Kristen dengan si jago merah ini tidak sempat membakar gedung tersebut karena sebelum api merambat ke bagian atas rumah terlebih dahulu di ketehui Ibu Semi Lopo (Isteri Pdt Melkianus) dan kemudian pelaku pun mengambil langkah seribu melarikan diri.
Ibu Semi Lopo. yang ditemui di TKP beberapa saat kemudian. Ia menjelaskan, Kronologi kejadian tersebut sebelumnya Ia sedang memilih batu untuk pekerjaan Gereja bersama Jhon Saek, Hani Lenggu Panggalaha, Wuri Lay dan para tukang yang sedang kerja di Gereja yang jaraknya sekitar 10 meter dari rumah pelayan ini.
Saat dirinya memilih batu penuh satu kulit sak semen. dirinya merasa perasaan tidak tenang, pertanda akan ada kejadian buruk. Perasaan tersebut kemudian mendorong dirinya hendak kembali ke-rumah. Saat keluar dari Gereja, Ia melihat api menyala namun dugaannya mungkin ada yang membakar sampah.
Ibu Semi Lopo pun langsung bergegas memasuki rumah ternyata sumber api yang menyala tepat pada bagian belakang dapur rumahnya yang menyatu dengan Gedung TK Kristen Siloam Metina. Melihat kobaran api dan penuh rasa takut Ia pun berteriak dan menanyakan siapa yang membakar rumah ini.
Selanjutnya, mendengar suara dari balik dinding dapur yang berdinding seng dan sekat antara rumah dan Gedung sekolah tersebut membuat pelaku langsung berlari kearah barat dan kemudian Ia pergi kembali di Gereja memanggil pekerja untuk memadamkan api.
Saat kejadian. Lanjut Ibu Semi Lopo. dirumah hanya ada putrinya yang masih Balita sedang tidur sedang Pdt. Melkianus sedang berada di rumah tetangga bersama seorang anaknya yang laki-laki.
Ia kemudian mendatangi tetangganya dan melaporkan pristiwa tersebut kepada Pdt Melkianus dan para tukang sedang berusaha memadamkan api, sementara pelaku telah menghilang. Ungkapnya.
Nahor Beti alias Onar, salah seorang pekerja Gereja yang memadamkan api. Kepada PENA-EMAS.COM. Mengatakan, sampai ditempat sumber api sedang menyala, Dirinya berusaha memadamkan api yang diduga dibakar oleh pelaku menggunakan minyak tanah dan sebuah kursi plastik. “ Saya sampai langsung berusaha kasih mati api yang sudah menyala, Dia bakar pakai minyak tanah dan kursi rusak, saat kasih mati api minyak tanah masih membasahi lantai “ Ujar Onar.
Pdt. Melkianus S.O.Lopo, S.Th. mengatakan, Pristiwa ini baginya diserahkan saja kepada Tuhan dan pihak berwajib. Biarlah Tuhan yang berperkara dengan pelaku. Diakuinya. Kalau selama menjadi pendeta kurang lebih 12 tahun di Wilayah Rote Barat Daya yang berkarakter keras dan tegas namun tidak pernah mengalami pristiwa serupa ini.
“ Saya selama 12 tahun melayani di Rote Barat Daya. Karakter jemaat disana keras dan tegas namu tidak pernah terjadi kekerasan seperti ini. Saya baru alami di disini. Kita serahkan saja pada Tuhan. Biar Tuhan berperkara dengan dia “ Ujarnya.
Selanjutnya sekitar dua ratusan warga Jemaat yang hadir memenuhi TKP merasa kesal dengan peristiwa ini yang dinilainya sebagai pristiwa tidak terpuji dan baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah keberadaan Gereja Siloam Metina – Ba,a.
Pantauan Media di TKP. Sekitar pukul 22:30 Wita pihak keamanan dari Polsek Lobalain Hasbullah Mahmud, Jermias Lapidjahi dan Bhabinkamtibmas Briptu Alam Karunia tiba di TKP untuk melakukan olah TKP, di susul Lurah Metina Jacob. A.H.Hanoch,SH, Ketua RW 1. Ari Panggalaha dan Ketua Rt 03 Aprina M Sui dan sejumlah Majelis Jemaat Siloam.
Pelaku diduga melakukan upaya membakar rumah Jabatan Pendeta menggunakan minyak tanah dan kursi plastik yang sudah rusak berwarna merah yang diambil dari gudang TK Kristen Siloam Metina yang berdampingan dengan dapur rumah pendeta. Barang bukti yang diamankan pihak Polsek Lobalain berupa satu buah Kursi Plastik.
Sementara beberapa saat kemudian setelah kejadian warga jemaat yang berjumlah diatas 50an orang berusaha mencari pelaku di sekitar TKP namun tidak menemukannya.
Akhirnya Warga kembali berkumpul di halaman rumah jabatan Pendeta untuk berdoa bersama menyerahkan kejadian tersebut kepada Tuhan yang dipimpin oleh Penatua di wilayah setempat.(PE.017)