SETELAH FASPEL MULTIYEARS, KINI. ” FASPEL PERINTIS ” PULAU NDAO TUAI KRITIKAN BANGUN DENGAN MATERIAL LOKAL.

Foto: Kepala desa Anarae
SILWANUS APLUGI

Rote Ndao. Pena Emas.com 

Setelah pembangunan Faspel Ndao Nuse yang didanai APBD puluhan milyard Mubazir, giliran berikutnya adalah proyek Pelabuhan PERINTIS Pulau Ndao yang mendapat kritikan pedas dari pemerintah desa dan warga setempat.

Silwanus Aplugi. Penjabat Kepala Desa Anarae, Kecamatan Ndao Nuse, Kabupaten Rote Ndao Propinsi NTT, mengkritisi pelaksanaan proyek pembangunan Fasilitas di pelabuhan Perintis pulau Ndao

Kepada Pena Emas.com, Silwanus Aplugi saat dikonfirmasi belum lama ini di Desa Anarae – Ndao Nuse mengatakan, Proyek Dermaga Perintis bernilai Miliard Rupiah ini didanai oleh APBN. sesuai pengamatan pemerintah Desa dan masyarakat setempat tidak transparan dan kesannya tertutup dari pengawasan masyarskat.

” Coba bayangkan, papan informasi proyek saja tidak ada sejak awal proyek ini dikerjakan, kita juga tidak tahu berapa milyard ” Ujar Aplugi.

Pembangunan fasilitas pelabuhan ini melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Unit Penyelanggara Pelabuhan Baa, Wilayah Pulau Ndao menggunakan material local. Baik, Pasir, air kerja dari resapan air laut serta kerikil cor yang di ambil di sekitar lokasi proyek.

Pihak pelaksana pekerjaan berspekulasi dengan material pasir Takari dari Kupang beberapa kubik tapi saat kerja menggunakan material lokal dari areal lokasi priyek.

” Mereka pakai pasir lokal yang berada di pesisir pelabuhan dan air langsung diambil dari hasil resapan air laut ” ujarnya.

Sebagai pemerintah desa kecewa atas perlakuan pelaksana pekerjaan yang tidak memberikan mutu yang konstruktif bagi masyarakat. Kita tidak berbuat banyak karena jauh dari pengawasan semua pihak yang berwenang jadi kontraktor buat semau dia dan asal jadi. Tandasnya.

Secara terpisah. Arif. salah satu pekerja teknisi lnstalasi lampu penerangan pelabuhan yang di temui Pena Emas.Com dilokasi proyek, menjelaskan, Soal pembangunan pelabuhan perintis di Pulau Ndao. dirinya tidak mengetahui asal muasal kegiatan dan pelaksana pekerjaannya karena Ia hanya sebagai teknisi setting lampu pelabuhan. Sambil menambahan kalau ia baru datang dari kupang ke Pulau Ndao pada Kamis(10/10) lalu

“Beta baru datang dan lihat lampu-lampu ada yang sudah menyala. Kita datang hari kamis kemarin(10/10)
Keberadaannya di dermaga perintis karena melaksanakan pekerjaan pemasangan tiang dan lampu pelabuhan perintis.)” Ungkapnya.

Dijekaskan pula, Pekerjaan pemasangan tiang yang tersisa 12 buah. Rencananya akan dipasang pada sisi bagian barat pelabuhan. Sedangkan akibat keterlambatan pemasangan tiang lampu penerangan karena kapal yang mengangkut 12 buah tiang tersebut mengalami musibah (Tenggelam-red) sehingga pihak perusahaan baru saja mengantinya.

Ia Akui dari pihak kontraktor yang dia kenal bernama Hendro. Awalnya Ia cuma berkenalan dengan Hendro di sebuah warung kopi di kota kupang Propinsi NTT. Katanya terkesan tertutup.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baa, Kabupaten Rote Ndao, Willi Brodus Taal, SE dan Godlief Elimanafe yang diduga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran dan Penjabat Pembuat Komitmen( PPK) hingga berita ini dipublikasi belum berhasil terkonfirmasi media meskipun telah dihubungi via sambungan ponsel. ” “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif” Suara yang terdengar dari balik ponsel.

Penulis : riyan
Editor Arkhimes.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait