MENGENANG KISAH KEPEMIMPINAN Drs.JOHANES SAMPING AOH

“MENGENANG KISAH KEPEMIMPINAN
Drs.JOHANES SAMPING AOH”
Oleh: Mbulang Lukas

PENA-EMAS.COM.
Drs Johanes Samping Aoh, yang biasa disapa Nani Aoh, mengetahui kepergianmu, seluruh masyarakat dan para tokoh masyarakat di Kabupaten Nagekeo dan Ngada merasakan kehilangan dan  kesedihan yang mendalam.

Bacaan Lainnya

Seorang pemimpin yang Kharismatik yang mendedikasihkan diri sepenuhnya untuk daerah dan kesejahteraan masyarakat di dua Kabupaten, Ngada dan Nagekeo.

Banyak Tokoh masyarakat di Kabupaten Nagekeo mengisahkan sepak terjang Drs Johanes Samping Aoh, semasa menjadi Ketua DPRD Kabupaten Ngada Periode 1987 – 1994 , Bupati Kabupaten Ngada Periode 1994 – 1999 dan Bupati Nagekeo Periode 2008 – 2013 .

Mbulang Lukas salah satu Tokoh masyarakat Nagekeo juga seorang Advokat dan Politisi Partai PERINDO melalui media ini  mengisahkan beberapa hal yang merupakan ciri khas atau gaya kepemimpinan Nani Aoh semasa menjadi PNS,Ketua DPRD dan Bupati di dua Kabupaten yang berbeda yaitu Nagekeo dan Ngada.

Mbulang Lukas mengatakan, Nani Aoh adalah Idola saya,  Nani Aoh adalah Pemimpin yang Inovator, Pemimpin yang humanis, Pemimpin yang Tegas, Pemimping yang merangkul semua kalangan, Pemimpin yang tidak diketahui bagaimana kalau Nani Aoh marah. Pemimping yang berani mengambil resiko kalau untuk kebaikan bersama, dia adalah pemimpin yang Kharismatik.

Gaya kepemimpinan Nani Aoh,mengedepankan komunikasi dan pendekatan Budaya. Gaya pendekatan Budaya inilah membuat semua orang menyukai seorang Nani Aoh. Nani Aoh juga dalam kepemimpinanya sangat menyukai kritik maupun saran baik dari Executif, Legislatif, Tokoh masyarakat maupun masyarakat pada umumnya.

Menurut Mbulang Lukas, Nani Aoh juga tidak sulit kalau kita meminta berdikusi dan disaat berdiskusi kita boleh mengkritik namun yang diharapkan Nani Aoh boleh mengkritik tetapi jangan lupa berikan solusi, dan kepada para pengkritik Nani Aoh berpesan bahwa kamu juga harus menerima kalau saja saya ( Nani Aoh ) balik mengkritik kalian.

Mbulang Lukas dengan tertawa  mengatakan melalu media ini bahwa kekhasan Nani Aoh terhadap saya, kalau saya mengkritik pada saat berdiskusi, kata – kata pertama yang di lontarkan Nani Aoh adalah “Ngemi Kau dengan gaya leluconya dan satu hal lagi yang unik adalah untuk  memaki orang dengan kata – kata dibolak baik sambil tertawa, sehingga membuat orang ikut tertawa riuh”

Pada saat Nani Aoh memimpin Kabupaten Ngada  telah menorehkan banyak prestasi besar untuk di nikmati Masyarakat Ngada, dan ada beberapa hal yang harus kita katakan bahwa pemimpin inovatif  yang berani dan siap mengambil resiko adalah pada saat mimpi Nani Aoh untuk memindahkan Ibu Kota Kabupaten Ngada ke Kecamatan Aesesa/Mbay yang saat ini adalah wilayah Kabupaten Nagekeo.

Begitu besar gelombang kritik dari Tokoh masyarakat maupun masyarakat secara umum di Kabupaten Ngada namun beliau terus berjuang bahkan sampai membangun beberapa kantor pemerintah di wilayah ibu kota Baru.

Namun mimpi besar  itu tidak bisa direalisasikan sepenuhnya karena begitu besar tanntangan yang dihadipi beliau, kenang Mbulang Lukas.

Sambil berjuang untuk pemindahan ibu kota Kabupaten Ngada, Beliau juga mulai menghembuskan tentang Pemekaran Kabupaten Ngada dan Pembentukan Kabupaten Nagekeo.

 

Perjuangan yang telah digagas dan dilaksnakan terus berlanjut dan pada tahun 2006 Kabupaten Ngada dimekarkan dan pembentukan Kabupaten Nagekeo.

Mbulang Lukas berkesan bahwa perjuangan Nani Aoh adalah benar – benar Tulus dari hati yang terdalam, sehingga untuk membuktikannya pada Pilkada Nagekeo tahun 2018. Nani Aoh dimandatkan masyakat menjadi Bupati Nagekeo pertama.

Dalam proses pencalonan waktu itu sempat saya ( Mbulang Lukas ) dipasangkan dengan Nani Aoh, bahkan sudah dilakukan pertemuan  tetapi proses politik berkata lain Nani Aoh harus berpasangan dengan Almarhum Paulus Kadju kenang Mbulang Lukas.

Pada saat memimpi Kabuapten Ngada dan Nagekeo karena kekuatan Nani Aoh yang menggunakan pola pendekatan Budaya maka banyak tanah ulat diserahkan ke Pemerintah.
Tokoh masyarakat merelakan tanah ulayat  digunakan untuk kepentingan bersama dalam pembangunan Daerah oleh Pemerintah. tutur Mbulang Lukas.

Akhir dari kisah yang disampaikan Mbulang Lukas mengatakan

SUDAH SELESAI, SELAMAT JALAN IDOLAKU Drs JOHANES SAMPING AOH. DOA KAMI SELALU MENYERTAIMU. KAMI YAKIN TUHAN SUDAH MENYIAPKAN TEMPAT DI SURGA. KAMI AKAN SELALU MENGENANG JASA BAIKMU. KAMI BERHARAP ENGKAU SELALU MENJAGA NAGEKEO DAN NGADA.

Catatan ringan prestasi visioner seorang Yohanes A. Aoh:

1. Drs Johanes Samping Aoh, Tahun 1994, dilantik sebagai Bupati Ngada oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Herman Musakabe.

2. Perjuangan Perpindahan ibu kota Kabupaten Ngada,  sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP), Nomor 65 Tahun 1999, tentang Perpindahan Ibu Kota dari Bajawa ke Mbay. Karena secara politis  ibu kota harus dilihat dari aspek transportasi.  baik, transportasi darat, transportasi laut maupun transportasi meskipun harus mempertimbangkan dari aspek psikologi masyarakat Ngada keseluruhan saat itu.

Bupati Nani, telah mencanangkan perpindahan ibu kota Kabupaten Ngada ke Mbay dengan menyatakan untuk berkantor 3 hari di Bajawa dan 3 hari di Mbay. banyak reaksi protes dari kalangan yang tidak menghendaki perpindahan ibu kota Ngada.

3. Seminar Optimasi Pertanian Mbay, tanggal 4 Juni 1995, yang menghadirkan lembaga perguruan tinggi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai lembaga teknis untuk melakukan penelitian dan kajian kandungan tanah persawahan Mbay.

Seminar dengan  pemateri  Prof. doktor Stef Jawa Nay, Doktor Daniel Daki Dae  di Kantor Camat Aesesa yang saat ini sebagai Markas Polres Nagekeo dan Kantor Bupati Ngada.

4. Peletakan batu pertama pembangunan kantor Bupati Ngada. 4 Juni 1996. di Pomamela sebagai titik nol Ibu Kota Kabupaten Ngada pintu masuk (gerbang) ke kawasan Civic center sekarang

5. Pembangunan kawasan permukiman yang terletak di Malaputi. (Belakang Kantor Bupati Nagekeo saat ini).

6. Uji coba pendaratan 2 buah Pesawat Nomad, pesawat tempur Angkatan Laut. (Yang meliputi kegiatan pendaratan pesawat Nomad, dari Puspenmas Ngada.

Tempat pendaratan pesawat Nomad adalah Bandara peninggalan Jepang yaitu di Marapokot, dengan lapisan perkerasan sepanjang 1 kilometer lebih.

7. Penanaman Ubi Adira.
Masa kepemimpinan Yohanes S Aoh, pernah dilakukan penanaman Ubi Adira untuk dijadikan tepung tapioka, dari salah satu perusahaan asal Jakarta bertempat di Towak dan Waemburung.

8. Program Penanaman Sejuta Bambu berlokasi di Kurubhoko, Kecamatan Pembantu Bajawa di So’a, (sekarang Kecamatan So’a).

9. Pernah menghadirkan Mbay sebagai pusat Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Flores yang berpusat di Mbay.

Serta sejumlah program spektakuler yang dibuat Pa Nani saat menjadi Bupati Ngada 1994 – 1999.

Kini dan saat ini Yohanes S. Aoh, atau sapaan manjanya Nani Aoh, telah tiada. Telah kembali ke pangkuan ilahi di surga, kemarin pagi, 31 Juli 2022 di RS St. Carolus Jakarta.

Spektakuler karya seorang Nani, kala diikuti secara saksama sejak tahun 1994, saat menjadi Bupati Ngada, sungguh mengharukan. Saksi mata, saksi hidup, saksi sejarah terutama pelaku sejarah dikala itu juga turut merasakan, pasti benar-benar kehilangan.

Bagi Ngada dan Nagekeo pun telah kehilangan sosok spektakuler. Sosok dengan sejumlah gebrakan visioner untuk membangun Ngada secara utuh termasuk Nagekeo juga saat itu.

” Pa Nani.
Sekarang engkau telah tiada.
Negha Tama Tuka ine.
Kau ano zebu kami sa kapo.
Kau negha tau Ngada sa mala, Nagekeo sa ada eo.
Tau lila dhu sia, fanga dhu da.
Dengan generasi yang engkau warisi untuk meneruskan Nagekeo untuk maju jaya untuk semua anak dan cucu serta cece dan seterusnya tak terhingga tahunnya”

Namamu akan selalu dikenang. Sejarah telah mencatat nama besar mu yang engkau buat untuk dua kabupaten baik Ngada maupun Nagekeo.

Drs Johanes Samping Aoh, Ketua DPRD Kabupaten Ngada Periode 1987 – 1994, Bupati Kabupaten Ngada Periode 1994 – 1999 dan Bupati Nagekeo Periode 2008 – 2013 meninggal dunia. di Rumah Sakit Hermina Depok, Sabtu (30/7/2022) pukul 19.15.WIB.

 

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait