PENA-EMAS.COM. Pelantikan Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A Dr. tokoh Nasional yang mengambil sikap bergabung dengan partai Perindo akan menjadi magnik politik dan membuka pintu masuk bagi para tokoh nasional lainnya untuk bergabung ke Pantai Perindo dan bersama berjuang untuk Indonesia Sejahtera.
Demikian hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Nagekeo – Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyambut gembira di lantiknya Tuan Guru Bajang (TGB) oleh Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo yang digelar di Jakarta Concert Hall, Inews Tower Lantai 14 Komplek MNC Center, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat
Hendrik Yakob Parera Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Nagekeo usai mengikuti acara pelantikan secara Virtual tersebut. Ia mengatakan, Beberapa Tokoh Nasional sudah bergabung di Partai Perindo, maka elektabilitas Partai Perindo akan terus naik bahkan Partai Perindo dipastikan Lolos PT pada Pemilu 2024 nanti.
“ Tuan Guru Bajang. Tokoh Nasional gabung ke Perindo, Beliau sudah membuka pintu masuk bagi tokoh nasional lainnya untuk masuk ke Partai Perindo an berjuan bersama untuk Indonesia Sejahtera” Ujar Hendrik.
Sementara, Marsel Nong Bemby. Sekretaris DPD Partai Perindo Kabupaten Nagekeo mengatakan, Hary Tonoeosoedibjo Ketua Umum Partai Perindo dalam merekrut Tokoh – Tokoh Nasional bergabung akan memberikan dampak yang signifikan terhadap elektabilitas Partai Perindo kedepan. Khususnya dalam menghadapi kemenangan Partai Perindo pada Pemilu 2024.
Menurut Marsel Nong Bemby pelantikan Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. menjadi Ketua Harian Nasional oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo menciptakan semangat baru untuk Kader Partai. Baik, di DPD, DPC khususnya di Kabupaten Nagekeo untuk terus berjuang memenangkan Partai Perindo pada 2024 nanti.
Selanjutnya Jelas Marsel Nong, DPD Perindo Kabupaten Nagekeo bertekat pada Pemilu 2024 yang akan datang berjuang untuk Podhi Servasius Calon Legislator lolos ke Senayan dan Paulus Lobo dimenangkan untuk kursi Propinsi dari Dapil V NTT.
“ Podhi Servasius saat ini sebagai anggota DPRD Kabupaten Nagekeo asal Partai Perindo. Ketua Komisi I dan juga Ketua Fraksi” Ujar Marsel.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kader Perindo Paulus Lobo, calon Anggota DPRD Propinsi NTT Pemilu 2024 dari Dapil V NTT. sekaligus berkomentar kalau Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo tepat memilih Tuan Guru Bajang sebagai ketua harian. Ketua Harian menduduki posisi strategis dalam mengimplementasikan kerja ketua umum setiap hari. Tugas strategis ini pantas dipercayakan kepada Tuan Guru Bajak yang memiliki kapasitas dan integritas perpolitikan sesuai rekam jejaknya yang dapat menjadi dasar tolok ukur kompetensinya. Kata Paulus.
Kehadiran Tuan Guru Bajang pada posisi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo akan semakin memperkokoh dan meningkatkan Elektabilitas Partai Perindo dan menghantar Partai Perindo menuju Senayan 2024. Tambahnya.
Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Nagekeo Hendrik Yakob Parera dan Sekretaris DPD Marsel Nong Bemby, melalui media ini usai Zoom Meeting menyampaikan Apresiasi kepada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tonoesoedibjo yang telah melantik Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A.menjadi Ketua Harian Nasional Partai Perindo dan juga menyampaikan Proviciat kepada Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A.
Sekilas tentang Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. adalah seorang Tokoh Nasional dan siapa yang tidak menegnal Beliau.
Berikut profil Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A.
Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A. (lahir 31 Mei 1972) adalah seorang ulama dan politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat selama dua periode masa jabatan, yakni dari 2008 sampai 2018.
Dalam kiprah politiknya, ia pertama kali menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Bulan Bintang periode 2004 –2009 dengan diposisikan di Komisi X.
Setelah masa purna tugas sebagai gubernur Zainul Majdi berpindah partai dari yang sebelumnya Partai Demokrat menjadi Partai Golongan Karya.
Sempat juga dirinya digadang-gadang maju sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 2019.
Pada Agustus 2021, ia ditunjuk untuk memegang jabatan Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia.
Kemudian, Zainul Majdi juga dipercaya untuk Ketua Dewan Nasional Konvensi Rakyat Partai Persatuan Indonesia.
TGH. Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan H.M. Djalaluddin, SH, seorang pensiunan birokrat Pemda NTB dan Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri dari TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid (Tuan Guru Pancor), pendiri organisasi Islam terbesar di NTB, Nahdlatul Wathan (NW) dan pendiri Pesantren Darun-Nahdlatain. Kakaknya adalah Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat saat ini, Sitti Rohmi Djalilah.
Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi mengenyam pendidikan dasar di SDN 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), lulus tahun 1986. Ia melewati jenjang SLTP di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991. Sebelum memasuki perguruan tinggi ia menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992).
Kemudian pada tahun 1992 Majdi berangkat ke Kairo guna menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo dan lulus meraih gelar Lc. pada tahun 1996. Lima tahun berikutnya, ia meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat Jayyid Jiddan.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama. Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima dengan judul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat di bawah bimbingan Prof. Dr. Said Muhammad Dasuqi dan Prof. Dr. Ahmad Syahaq Ahmad.
Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof. Dr. Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof. Dr . Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.