GARDA PERINDO JUARAI KELAS “D” PACUAN KUDA TESABELA CUP II

ROTE NDAO- Pena Emas. Pacuan kuda yang diselenggarakan dalam rangkah merebut piala TESABELA CUP untuk kedua kalinya digelar selama tiga hari sejak Kamis 28 hingga 30 Maret 2019.

Pacuan kuda yang disponsori oleh masyarakat setempat berlangsung di lapangan Olefamok Desa Tesabela Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao, diikuti 125 ekor kuda pacuan.

Pacuan kuda yang terbagi dalam enam kelas, masing masing kelas A,B,C,D,E dan Ee. Untuk kelas A diikuti 6 ekor, kelas B. 16 ekor, kelas C 18 ekor, kelas D sebanyak 25 ekor, kemudian E diikuti 36 dan kelas Ee. diikuti 24 ekor kuda pacuan.

Pada babak final yang berlangsung seruh dan bersaing ketat. Sabtu 30/03/2019 kuda Garda Perindo, milik Ketua DPD Partai Perindo Kab Rote Ndao, Arkhimes Molle, SH,MA merebut posisi juara 1 di kelas “D”.

Selain Garda Perindo. Di kelas A pemenangnya adalah Kuda Jamret milik David Bola. Kelas B, oleh kuda Kenjiro milik Aditia Ndaomanu dan pada kelas C dijuarai kuda Jiro milik Junedi Biredoko.

Sementara untuk kelas. E dijuarai òleh kuda Nyong Nulaina milik Joni Poyck sedangkan untuk kelas Ee, diraih oleh kuda Natalia milik Lioni Kiuk.

Pacuan Kuda Tesabela Cup II, bagi para juara selain mendapat piala dan Sertifikat, juga hadiah sejumlah uang. Baik untuk juara I maupun juara II dan III.

Kepala Desa Tesabela Jecki D. Seni dalam kesempatan tersebut mengatakan ivent pacuan kuda yang diselenggarakan menjadi momentum untuk mempersatukan berbagai pihak dan semua lini masyarakat yang datang dari seanteru penjuru wilayah di Kabupaten Rote Ndao.
” Melalui pacuan ini, jadi momen persatuan dan pertemuan masyarskat dari berbagai tempat di Rote Ndao” ujarnya.

Menurutnya. Kedepan pacuan kuda di wilayahnya akan di tingkatkan menjadi lebih baik untuk menjadi agenda tetap setiap tahun yang penyelenggaraannya dibiaya oleh dana desa.

Sementara ketua panitia pacuan kuda Tesabela Cup II Benyamin Mulik berharap kegiatan pacuan kuda menjadi wadah motivasi dan pemacu semangat bagi para pencinta kuda untuk lebih berpacu menuju ketingkat yang lebih tinggi dengan mempersiapkan kuda pacuan guna berlaga.

Gustaf Folla, mantan kepada Desa Tesabela yang juga sebagai salah satu pemilik kuda pacu yang berlaga dalam Tesabela Cup II, mengatakan, pacuan kuda merupakan salah satu kegiatan budaya masyarakat di Rote Ndao yang perlu dilestarikan sehingga mendorong para pencinta kuda tetap mengembangkan kuda kuda di Rote Ndao agar tidak punah tetapi selalu berkembang.

Selain itu kegiatan pacuan kuda yang diselenggarakan kedepan perlu dikelolah secara profesional karena juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Baik terciptanya transaksi pasar saat kegiatan pacuan dan akan menuju pada upaya peningkatan PAD di desa.

“Coba dibayangkan selama tiga hari pacuan berlangsung, tiap hari pengunjung atau penonton diatas 1500 sampai 2000 orang. Perputaran uang di lokasi pacuan ini bagaimana” ujar Gustaf salah satu Calon Anggota DPRD Kab Rote Ndao 2019 ini.

Pantauan Pena Emas, kegiatan final pacuan kuda Tesabela Cup II Sabtu 30/03/2019 dihadiri warga lebih dari 3000an orang. Baik warga masyarakat setempat maupun yang berdatangan dari luar wilayah desa Tesabela. (Rit/PE)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait