Juara Nasional Lari 10 K di Rebut Nefri Daik, Remaja Asal Rote Ndao – NTT

Pena-emas.com. Yefriana Ariance Daik (17) siswa SKO Kupang, remaja putri asal Kab. Rote Ndao berhasil menundukan kekuatan lawannya dari seluruh Indonesia pada ajang bergengsi lari 10 K di Belitung Timur 2020.

Dalam lomba lari 10 K Belitung Timur pada 8 November 2020 yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia termasuk para atlet Pelatnas, remaja Yefriana Ariance Daik (17) mampu menjadi yang tercepat.

Nefri. Biasanya sang juara ini di sapa, adalah Remaja kelas XI IPS 2 Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Kupang itu menorehkan catatan waktu 40.35.12.

Demikian sebagaimana dikutip dari berita POS-KUPANG.COM | KUPANG — Seorang remaja putri asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, berhasil mengharumkan nama NTT di ajang lomba lari tingkat nasional.

Dalam lomba lari 10 K Belitung Timur pada 8 November 2020 yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia termasuk para atlet Pelatnas itu, remaja atas nama Yefriana Ariance Daik (17) mampu menjadi yang tercepat. Remaja kelas XI IPS 2 Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Kupang itu menorehkan catatan waktu 40.35.12.

Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (26/11), remaja kelahiran Miakoen, Rote Ndao 27 November 2002 itu mengaku bahwa itulah pengalaman pertamanya berlaga di ajang nasional. “Saya senang sekali, ini kali pertama ikut tapi dapat prestasi baik dan dapat juara,” ungkap remaja yang akrab disapa Nefri ini.

Ia berharap, prestasi itu dapat mengharumkan nama NTT dan khususnya keluarga dan almamaternya, SKO Kupang.

Catatan waktu tersebut, diakuinya seharusnya dapat lebih baik (lebih cepat). Namun ia mengaku, ia merasa nyaman sendiri saat berlari karena jauh meninggalkan para pelari lain yang menjadi lawannya. “Saya merasa nyaman sendiri, tidak ada ancaman dan pesaing. Seharusnya bisa lebih baik lagi catatan waktunya,” ujar remaja yang bercita cita menjadi atlet profesional dan mengikuti PON serta SEA Games ini.

Pendamping sekaligus pelatih, Frans Ngada mengatakan, apa yang dicapai oleh Yefriana Ariance Daik itu melebihi ekspektasi pihak SKO Kupang. Apalagi, Nefri turun di kelas usia 18 ke atas Elit Nasional. Saat memutuskan untuk mengikuti kejuaraan, pihaknya menargetkan maksimal mencapai 3 besar.

“Bisa saja waktunya lebih baik lagi karena kita prediksi bisa capai 38 atau 39 menit untuk dia,” kata Frans.

Atas prestasinya dalam kejuaraan lari satu satunya yang digelar tahun ini tersebut, Nefri berhasil membawa pulang piala, piagam penghargaan, medali serta uang pembinaan senilai Rp 10 juta.

Plt Kepala sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Kupang, Hironimus Pati menyampaikan apresiasi dan penghargaan secara pribadi dan lembaga. “Secara pribadi dan pimpinan lembaga sangat mengapresiasi prestasi luar biasa ini, semua ini tidak terlepas dari kerja kerasnya Nefri bersama instruktur atau pelatih,” kata pria yang akrab disapa Andriz Pati ini.

Ia mengatakan, di tengah situasi pandemi Covid, anggaran tray out ke luar daerah dipangkas. Namun dengan keterbatasan dan biaya sukarela, siswa SKO tetap dapat meraih prestasi sangat gemilang yakni Lomba lari 10 K Belitung Timur.

Sejak tahun pertama berdirinya SKO Kupang, para atlet siswa SKO terus memberikan kebanggaan dan mengharumkan nama SKO dan Provinsi NTT di berbagai lomba dan kejuaraan. “Dalam beberapa kejuaraan hingga tingkat atas, meski atlet yang kita kirim terbatas, tetapi medali yang diraih melebihi kuota termasuk dapat meraih medali emas,” kata Andriz Pati.

Saat ini katanya, 2 atlet atletik SKO Kupang diminta mengikuti Pelatnas di Jawa Barat, yakni Natalia Nengurema dan Archelin Ata Ndima (17). Sementara satu atlet atletik di SKO akan berlaga di PON di Papua Matheus Wuli.

“Saya sangat mengapresiasi hasil kerja keras mereka. Sebagai sekolah Keberbakatan maka kita akan terus ukur perkembangan latihan dengan mengirim mereka pada kejuaraan atau try out. Dan kita selalu harapkan mereka berprestasi,” katanya.

Ia juga meminta perhatian untuk perkembangan olahraga di NTT, karena menurutnya ada banyak anak potensial belum bisa terjun untuk mengikuti kejuaraan atau perlombaan karena keterbatasan kuota. Apresiasi juga diberikan kepada pemerintah yang terus mendukung SKO dengan kebijakan anggaran yang memadai. (Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong/memo).

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait