PEMBANGUNAN DARMAGA BAA. 17 MILYARD LEBIH DI DUGA MENGGUNAKAN MATERIAL LOKAL ” Wartawan Di Larang Meliput “

Foto: Pekerjaan Pajang. doc PE.

PEMBANGUNAN DARMAGA BAA 17 M , LEBIH DIDUGA MENGGUNAKAN MATETIAL LOKAL, ” WARTAWAN DI LARANG MELIPUT “

ROTE NDAO, Pena Emas.com. Dana APBN Ratusan Miliayard rupiah untuk pembangunan Fasilitas pelabuhan oleh Dirjen Perhubungan Laut di Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur patut di pertanyakan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana di Langsir media ini. Hasil dua proyek Faspel di Pulau Ndao di kesalkan masyarakat Ndao Nuse yang hancur berat dan mubazir.

Pembangunan Faspel Batutua di Rote Barat Daya menghabiskan dana APBN ratusan Milyard rupiah juga nasibnya rusak berat yang di keluhkan warga setempat.

Ketiga Faspel tersebut akibat menggunakan material lokal. Termasuk, pasir, batu dan bahkan menggunakan resapan air laut dan jauh dari pengawasan Dirjen sebagai pengguna Anggaran serta DPR RI.

Kini giliran pembangunan Fasilitas Pelabuhan Darmaga di Wilayah Unit Penyelenggara Pelabuhan kelas III. A Ba,a Kab. Rote Ndao. Yang diduga kuat menggunakan material yang sama dengan pembangunan Faspel terdahulu.

Dalam pengamatan, Investigasi dan pengumpulan informasi dari sejumlah sumber terpercaya selama lebih dari tiga minggu sebelum berita ini di tayangkan. Proyek Rp.17 M lebih ini begitu rapat dan tertutup dari pengawasan media.

Foto: Ando Puturuhu

Ando Puturuhu ( mengakui sebagai pengawas kontraktor pelaksana – red ) ditemui di Lokasi proyek belum lama ini bersih keras adu argumen dan bersikap tegas untuk membatasi Wartawan ( Pena Emas.Com – red ) yang hendak meliput Pekerjaan Pengembang Fasitas Pelabuhan oleh Kontraktor PT.Garuda Abadi Jaya Karya – PT. Wijaya Inti Nusa Sentosa, KSO.

Proyek ini bernilai Kontrak Rp.17.534.047.442,36,- sumber anggaran dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, berlokasi di areal Unit Penyekenggara Pelabuhan Laut Baa. Rote Ndao.

” Beta sebagai pimpinan di sini, kontraktor pelaksana. Jadi pergi minta ijin di dalam sana (sabandar-red) dulu baru bisa ambil gambar dan wawancara. Kalau belum dapat ijin langsung dari penjabat pembuat komitmen(PPK), Leonard M.Ndolu, SH maka jangan ambil gambar proyek. Wartawan foto papan proyek, harus dapat ijin dari kantor Sahbandar melalui Wilibrodus Thaal, SE dan PPK, Leonard M.Ndolu, SH” Ujarnya bernada berang.

Menurut Ando Puturuhu, penegasan ini atas perintah PPK – Leonard M.Ndolu dan Wilibrodus Thall, SE. Kapel Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III.A, Ba,a Kab. Rote Ndao. kami hanya menjalankan perintah dari kantor pelabuhan guna hindari kesalapahaman antara kontraktor pelaksana dan PPK juga Kepala Kantor Pelabuhan.

Foto Pasir Lokal yang digunakan

Diakui Ando Puturuhu soal proyek Pengembang Fasilitas Pelabuhan ada di dalam areal dermaga, volume pekerjaan 80 meter persegi, item pekerjaan meliputi pemasangan tiang panjang dan pengecoran.

Batas akhir pelaksanaan dari 175 Hari Kalender berakhir pertengahan Bulan Desember mendatang soal tanggal pasti saya lupa. Namun di mulai sejak Awal Bulan Agustus 2019.

Untuk Progres pekerjaan telah mencapai 85 persen dan penyerapan anggaran sudah berada pada posisi Termin 85 % sementara terkait material : Pasir di angkut dari Pulau Jawa, material kerikil untuk pengecoran dari Kota Kupang – Propinsi NTT.

Sedang untuk besi beton ukuran besar 22 Mm, besi 16 Mm dan 13 mm SNI dan semua material yang digunakan ada Sertifikat. Ungkapnya

Selain itu, Turut pula Wartawan dicegal oleh Anggota TNI yang berseragam dinas lengkap berinisial JK, mengakui sebagai personil yang ditugaskan untuk pengamanan di wilayah Pelabuhan.

” Beta kan keamanan di pelabuhan sini tadi saya tidak ada jadi pikir tidak kasih tahu untuk ijin. Saya selaku penjaga keamanan di pelabuhan sini” ujarnya.

Pantauan Pena Emas.com, Proyek Pekerjaan pengembang Fasilitas pelabuhan laut Ba,a. Oleh PT.Garuda Abadi Jaya Karya- PT. Wijaya Inti Nusa Sentosa, KSO. Sugianto yang berdomisili di Jawa

Proyek Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baa, Nomer Kontrak: PL.107/1/4/UPP.Baa/2019, Tanggal 10 Juli 2019.

Lokasi, Jl.Pelabuhan No.1 Baa-Rote, Kontraktor, PT.GARUDA ABADI JAYA KARYA-PT.WIJAYA INTI NUSA SENTOSA, KSO, Konsultan Pengawas, Cv. Nuansa Karya Internasional. Waktu Pelaksanaan, 175 Hari Kalender, Tahun Anggaran 2019, Nilai Kontrak, Rp. 17.534.047.442,36,-

Selain itu, Sejumlah Sumber infornasi yang dapat di percayai dan bisa dibuktikan kepada Pena Emas mengatakan, Untuk pembangunan fasilitas pelabuhan laut wajib hukumnya material itu harus di datangkan dari luar NTT, yakni dari Pulau Jawa. Baik, itu material besi beton, pasir, batu kerikil dan semen.

Foto. Pekerjaan saat menggunakan kerikil lokal.

 

Menurutnya semen harus bermerek Gresik dan pasir apalagi untuk pekerjaan Sekmen satu pada sisi laut baik pengecoran tiang panjang dan dinding dermaga material yang sudah bersertifikasi lolos uji Lab bukan material lokal itu.

Selanjutnya, khusus pekerjaan sisi laut pengecoran tiang panjang tidak diperkenankan mengunakan material batu kerikil dari wilayah NTT termasuk dari kupang apalagi kabupaten Rote Ndao harus dari wilayah pulau jawa karena sesuai hasil uji Laboratorium(LAB) kadar abu yang terkandung di dalam bebatuan NTT sangat tinggi dan muttu rendah.

Untuk diketahui berdasarkan informasi sumber yang dapat dipercaya mengatakan , material batu kerikil pada saat pelaksanaan pengembang Fasilitas Pembangunan Laut Baa tidak didatangkan dari pulau Jawa namun material lokal dari kupang dan ada yang diambiĺ di lokasi Rote Ndao.

” Beta tahu itu kerikil cor bukan dari batu surabaya. Itu benar – benar bukan batu dari Jawa, waktu itu beta lihat sonde muat dari Jawa saat angkutan bahan material yang di muat kapal. Saya pastikan itu . ” ujarnya.

Kalau pak Wartawan tidak percaya ya coba cek, karena data manives (dokumen kapal) ada pada mereka. Apakah tercantum atau tidak tercantum material batu kerikil( batu cor-red) di dalam data angkutan barang. Tambahnya.

Menurutnya. Wajib material batu kerikil harus dari surabaya karena batu lokal itu kadar abu sangat tinggi pengaruhnya terhadap muttu pembangunan.

Semen Tonasa

Selain itu, pengamatan Pena Emas.com dilokasi pembangunan material Semen untuk pekerjaan dan pengecoran tidak mengunakan material Semen GRESIK namun terlihat semen Tonasa. Pekerjaan pengecoran dilakukan tidak sekaligus tetapi terputus putus.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Baa. Rote Ndao, Wilibrodus Thall,SE dan Leonard M. Ndolu,SH yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat.

Informasi yang diperoleh dari salah satu staf Kantor Unit Penyelenggara Baa, Sherly Dami, S.Sos mengatakan saat ini kepala kantor tidak berada di tempat karena sementara bertugas diluar NTT .” Pak Wilibrodus tidak ada. Lagi tugas luar daerah . Pak Leonard Ndolu dan Wilibrodus Thaal sementara bertugas diluar di Jakarta. ” Ujarnya.

Penulis : Riyan
Editor : Arkhimes

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait