UPTD Puskesmas Boawae Gelar Advokasi Tumbuh Kembang Anak & Balita. “ Targetnya Kecamatan Boawae Bebas Stunting 2024 “

UPTD Puskesmas Boawae Gelar Advokasi Tumbuh Kembang Anak & Balita. “ Targetnya Kecamatan Boawae Bebas Stunting 2024 “

PENA-EMAS.COM.  Untuk dapat menurunkan angka stunting di Kecamatan Boawae,Kabupaten Nagekeo,Propinsi NTT, UPTD Puskesmas Boawae Gelar Advokasi Tumbuh Kembang Anak & Balita

Bacaan Lainnya

Kegiatan  Advokasi Analis dan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak & Balita yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Boawae berlangsung  diruang Rapat Kantor Camat Boawea. Senin (20,6,2022).

Peserta yang ikut dalam Gelar Advokasi tersebut antara lain Ketua Tim Penggerak PKK Desa/Kel, Bidan Desa, Kader Posyandu dan Kader Pemberdayaan Masyarakat dari Desa / Kelurahan  se-Wilayah  Kecamatan Boawae dan  dibuka oleh Kasie PMD Kecamatan Boawae Yasinta Muga.

Kasie PMD Kecamatan Boawae Yasinta Muga

Kasie PMD Kecamatan Boawae Yasinta Muga  dalam sambutannya. Ia mengatakan, Dalam upaya mengatasi masalah stunting sangat diharapkan semua komponen harus secara bersama – sama bergerak cepat dan tepat.

Karenanya. Tegas Yasinta.  Secara bersama – sama kita bergerak cepat dan tepat maka kita mampu menurunkan angka stunting di Kecamatan Boawae  sehingga diharapkan tahun 2024 kita bebas dan tidak ada lagi stunting  di Kecamatan Boawae.

Bibiana Nanga  Pengelola Program Gizi UPT Puskesmas Boawae menjelaskan, pihaknya telah  maksimal melakukan upaya – upaya penanganan stunting dan hasil evaluasi terakhir sudah menunjukan adanya tingkat penurunan.

Pengelola Program Gizi UPT Puskesmas Boawae Bibiana Nanga

Ia berharap. Cepat dan tepat penanganan Stunting untuk membebaskan stunting di Kecamatan Boawae maka kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan diharapkan tetap menjadi pelopor penurunan angka stunting di desa/kelurahan masing – masing serta mengalokasikan dana desa/dana kelurahan setiap tahunnya untuk penanganan Stunting.

Bibiana Nanga juga menagatakan dengan adanya Advokasi Pemantauan Tumbuh Kembang Anak dan Balita kepada Bidan Desa,Tim Penggerak PKK Kecamatan,Tim Penggerak PKK Desa/Kel,KPM ,Kader Posyandu dan juga Relawan Kesahatan diharapkan kedepan mampu mengenali atau menidentifikasi persoalan persoalan yang di hadapi oleh masyarakat di desa/kelurahan mereka masing-masing terkait dengan stunting ini.

Fransiska Owa. Sekretaris Tim Penggerak PKK Kecamatan Boawae

Sementara Fransiska Owa Sekretaris Tim Penggerak PKK Kecamatan Boawae, meminta kepada Tim Penggerak PKK Desa/Kel serta peserta lainnya agar secara bersama selalu bersemangat untuk membantu pemerintah dalam upaya penanganan Stunting di Kecamatan Boawae. dan selalu lakukan koordinasi secara baik dengan tim yang ada di desa/kelurahan.

“ Untuk itu, setiap bulannya Tim Pengerak PKK Desa/Kelurahan wajib mengirimkan laporan di tingkat kecamatan untuk menjadi bahan evaluasi” Pintanya Siska Owa.

Selanjutnya salah seorang Peserta, Maria Gorerti Pano juga sebagai Bidan Desa di Desa Wolowea Timur, Kecamatan Boawae Maria Goreti Pano mengakui di Desa Wolowea Timur masih terdapat beberapa  orang  mengalami Stunting, tetapi penganannya sangat bagus karena Pemerintah Desa Sangat Proaktif secara bersama sama dengan pihak  kesehatan dalam mengatasinya termasuk telah mengalokasikan Dana untuk penangan Stunting ini, kami berharap kedepannya Desa Wolowea Timur bebas dari Stunting. Katanya.

Kemudian menurut salah satu Relawan Kesehatan  Josef F.F Jemu. Saat ditemui Media ini, Ia mengatakan,  keterlibatannya sebagai  relawan Kesehatan di UPTD Puskesmas Boawae ini karena  sangat peduli dengan anak – anak yang mengalami Stunting.

“ Kami tidak ingin generasi kita kedepan masih mengalami Stunting karena mereka adalah generasi harapan Bangsa. Kami akan secara bersama -sama dengan Tim yang ada untuk terus memfasilitasi upaya – upaya penanganan Stunting di tengah masyarakat Kecamatan  Boawae. Sehingga  kedepan Kecamatan Boawae bebas dari Stunting ” Tutur Josef.

Nara sumber: dr. I Kadek Luji Junapati

dr. I Kadek Luji Junapati  sebagai Nara Sumber dari kegiatan Advokasi Kepada PENA-EMAS.COM, Ia menjelaskan, selama ini untuk penanganan Stunting tim masih sangat terbatas. baik Dokter maupun Ahli Gizi dari Puskesmas Boawae. Namun kerja sama dan kordinasi dengan baik antara Pemerintah Kecamatan, Bidan Desa dan Pemerintah desa. kita sudah mempu nenurunkan angka stunting di Kecamatan Boawae.

“Masih terdapat dua desa/Kelurahan yang masih tinggi, tetapi kami juga tidak berpuas diri dengan pencapaian ini “ Ujarnya.

Untuk dapat mempercepat dalam penanganan kasus stunting di Kecamatan Boawae maka hari ini kami menggelar Advokasi Tumbuh Kembang Bayi dan Balita dengan melibatkan beberapa Komponen seperti Ketua Tim Penggerak PKK Desa/Kel,Kader Pemberdayaan Masyarakat,Kader Posyandu dan Relawan Kesehatan. Jelas  dr.I Kadek.

Kita berharap dengan dilibatkannya semua komponen ini, kita dapat menemukan persoalan atau masalah yang lebih detail di lingkungan mereka masing – masing sehingga menjadi bahan reverensi  untuk melakukan strategi penangan yang tepat dan cepat.

Kami Optimis,  angka stunting di Kecamatan Boawae akan terus menurun dan bahkan sampai Tahun 2024 tidak ada lagi Stunting di Kecamatan Boawae  sehingga kita akan fokus lagi pada persoalan/masalah kesehatan yang lainnya.

Hadir  dalam Gelar  Advokasi Pemantauan Tumbuh, Kembang anak dan Balita di Kecamatan Boawae, Camat Boawae diwakili oleh Kasie PMD Maria Yasinta Muga, Yunita Monika Uko Wea  Kepala Tata Usaha mewakili Kapus UPTD Puskesmas Boawae, dr.I Kadek Ludi Junapati, Sekretaris Tim Penggerak PKK Kecamatan Boawae, Pengelola program gizi Bibiana Nanga, Pelaksana Gizi Fransiskus X.Jawa, pelaksana gizi Maria G.Bupu Ree, Pelaksana Gizi Maria Alves Wara dari UPTD Puskesmas Boawae, Relawan kesehatan Yoseph F.F.Jemu, Mario Tae, Yohanes Ardus Seda, Stanislaus Dopo Raga.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait