PENA-EMAS-COM- PT Waskita Karya Pelaksana Proyek Kementerian Pekerjaan Umum RI yakni Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Kabupaten Rote Ndao tahun 2025 dengan biaya APBN sebesar Rp. 11,6 Miliar terkesan lepas tangan.
Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi ini merupakan proyek Inpres tahap 3 yang diusulkan oleh pemerintah Kabupaten melalui Dinas PUPR sebanyak 5 titik yakni Desa Tuanatuk di Kecamatan Lobalain, Desa Lekik di Kecamatan Rote Barat Daya, Desa Lenguselu di Kecamatan Rote Selatan, Desa Tungganamo di Kecamatan Pantai Baru dan Desa Maubesi di Kecamatan Rote Tengah.
Proyek Irigasi APBN ini diduga Kontraktor Pelaksana PT Waskita Karya lepas tangan dengan membagi bagi pekerjaan Miliaran ini kepada kontraktor Lokal mengakibatkan bahan material tidak sesuai spesifikasi dan pelaksanaan pekerjaan jauh dari pengawasan. PT Waskita Karya sebagai penyedia dan jajaran Kementerian sebagai pemilik proyek.
Di Lokasi proyek. Kompleks Persawahan Lanamok Barat, Dusun 2, Rt,002, Rw, 004, Desa Tungganamo, Kecamatan Pantai Baru, Pace Anin. Saat ditemui PENA-EMAS.COM. Rabu (10/12/2025) pukul 09:35 wita. Ia mengakui dirinya salah satu rekanan Sub pelaksanan proyek PT. Waskita Karya.
Ia juga mengatakan, dari Volume proyek jaringan Irigasi 1000 meter, Ia mengerjakan 270 meter sedangkan sisanya dibagikan kepada tiga orang. masing masing Beni Ballo, Genes Anin, dan Yermi Bulan.
Selanjutnya. Pace Anin membenarkan kalau material yang digunakan adalah material pasir lokal yang digunakan untuk pekerjaan. baik, pekerjaan primer dan sekunder secara keseluruhan
Menurut Pace Anin, material yang dikehendaki oleh PT. Waskita Karya berbeda dengan PT. Adhi Karya Persero TBK. Awal perencanaan yang diketahuinya volume 616 meter kubik dihentar ke meter panjang lebih kurang 1.200 meter namun dikurangi volumenya, 5.50 meter kubik,
Saya menduga Balai yang mengurangi volume, karena yang menanda tangani kontrak Sub dengan PT. Waskita Karya adalah Beni Ballo. Ujar Anin
Selain itu. Ia jelaskan, keterlibatan dalam pekerjaan tersebut karena Beni Ballo, merasa kewalahan menghadapi tiga lokasi proyek yang berbeda, yakni Lokasi Proyek yang berada di Desa Tungganamo, Kecamatan Pantai Baru, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah dan Desa Tuanatuk di Kecamatan Lobalain sehingga meminta pihaknya bersama beberapa rekan untuk bisa menyuplai kembali pekerjaan yang di Sub dari PT. Waskita Karya.
Pantauan PENA-EMAS.COM, Di Lokasi Persawahan Lana Mok Barat, Desa Tungganamo, Kecamatan Pantai Baru, Sementara dikerjakan oleh parah tukang dan buruh namun tidak didapati perwakilan dari PT. Waskita Karya, Konsultan Teknis baik Inspektor dan Surveyor yang mengawasi pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi Utama tersebut.
Progres pekerjaan dari total 1000 meter panjang baru dapat terselesaikan lebih kurang 250 meter panjang sementara sisanya belum sama sekali tersentuh pekerja.
Lebih miris lagi, akibat dari lemahnya pengawasan tersebut para pekerja mengambil kembali sedemen-sedimen material lama yang telah di bobol dari irigasi sebelumnya untuk digunakan pemasangan dinding saluran irigasi.
Hingga berita ini dipublikasikan, Kementerian Pekerjaan Umum, Balai Sungai, Satker NVT PJPA Nusa Tenggara II. PPK, PT. Waskita Karya, Beni Ballo belum berhasil dikonfirmasi


Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe




