Sayap Embung Patah 6 Rumah Warga Terendam Banjir dan Lahan Pertanian Ludes Disapu Air

Reporter: Ariyanto Tulle 
| Editor: Redaksi,
IMG 20251213 WA0005

PENA-EMAS-COM- Akibat patahnya sayap embung Liuk yang dibangun dari sumber Dana Desa(DD)Tahun Anggaran 2019 lalu telah mengalami patah sehingga tidak bisa membendung air hujan ke saluran irigasi secara baik, akibatnya 6 rumah Warga Masyarakat Rt 12, Rw 06, Dusun Liuk, Desa Ingguinak,. Kecamatan Rote Barat Laut,. Kabupaten Rote Ndao, Propinsi NTT, Terendam Banjir dan Lahan Pertanian yang sudah ditanami padi ludes dibawah air

Telah memasuki Tahun ke-7 Warga setempat mengalami genangan air hujan sejak Tahun 2019 dibangunya Embung Liuk, di Desa Ingguinak

Bacaan Lainnya

Ke-enam rumah yang selalu berulang tahun setiap musim penghujan tiba sejak Bulan Desember hingga Bulan Maret namun disayangkan Pemerintah setempat tingkat Dusun, Desa, Kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Rote Ndao sejak Tahun 2019 -2025 terkesan” Tutup Mata dan Telinga”.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh Ariyanto Lilo, Warga Dusun Liuk, Desa Ingguinak kepada Media Pena Emas.com, Jumat(12/25/2025) Pukul 18:00 Wita, saat mendatangi Awak Media

IMG 20251213 WA0003
Foto: Ariyanto Lilo

Menurut Sumber, Ariyanto Lilo, kejadian ini bukan baru pertama kali dialami ke-6 warga Liuk tapi sudah sejak 2019 lalu namun Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten Rote Ndao terkesan pembiaran.

Berbagai macam upaya melalui laporan ke pihak Dusun setempat, Desa Ingguinak, Camat Rote Barat Laut, BPBD, juga disaksikan oleh Babinsa bersama Bhabinkamtibmas namun hasilnya kosong tidak ada tindak lanjut hingga saat ini di Tahun 2025

Ariyanto Lilo, menjelaskan kejadian hari ini Jumat(1212/2025), sejak Pukul 10:00 sampai 17:00 Wita, Akibat curah hujan yang tinggi sehingga air Embung Liuk kembali melanda pemukiman warga Dusun Liuk Desa Ingguinak selama 7 jam tiada henti dengan rata-rata ketinggian air mencapai 100 centi menter atau setinggi pinggang orang dewasa, akhirnya 6 rumah warga terendam banjir

Ke-enam rumah warga tersebut adalah, Ariyanto Lilo, Simon Lilo, Jhon Ledoh, Thobias Ledoh, Naomi Kotta dan Alharmum Selfin Lilo yang beralamat di Liuk, Desa Ingguinak, Kecamatan Rote Barat Laut

Selain itu pula dampak dari luapan air hujan yang tinggi merusak lahan pertanian Warga Masyarakat setempat sebanyak 1.500 hektar are yang baru saja menanam beni padi

Pemilik lahan persawahan di lokasi Liuk atas Nama Simon Lilo, Marthen Ledoh, dengan estimasi kerugian mencapai total Rp.18.500.000,- (Delapan Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).

Secara terpisah Kepala Kantor Kecamatan Rote Barat Laut, Yosua Dethan dikonfirmasi Media melalui telepon WhatsAppnya di Nomer: 082 138 047 XXX, saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut Ia, mengakui jika sementara berada diluar Rote Ndao, namun sudah peroleh informasi dari Stafnya dan akan memerintahkan parah staf Kantor Kecamatan Rote Barat Laut untuk meninjau lokasi warga masyarakat Dusun Liuk yang berdampak dan melaporkan ke tingkat yang lebih tinggi

Selain itu dibenarkan pula Camat Yosua Dethan, di masa kepemimpinannya sejak Tahun 2024 lalu juga kejadian serupa dialami Masyarakat setempat dan pihaknya telah berkoordinasi ke tingkat Desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rote Ndao namun dinas teknis BPBD terkesan berdiam diri hingga saat ini.

” Tahun kemarin juga terjadi Kaka wartawan, dan sudah lapor ke Desa, BPBD namun sudah 1 tahun ini tidak ada tindak lanjut”. Ujar Yosua Dethan

Hingga dengan Berita ini dipublikasikan, Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, S.H, Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao, Alfred Saudila, A.Md, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Rote Ndao, Janwes N.H Nauk dan Pemerintah Desa Ingguinak, belum berhasil dikonfirmasi Media.

Pos terkait