” Calon Bupati: “ …Jadi Pemimpin Ikan Berkepala Busuk “
PENA-EMAS.COM Setiap Calon Pemimpin di daerah. Tentunya, memiliki segudang mimpi untuk membangun setelah merebut kepercayaan dari rakyatnya. Hal ini seperti di Kabupaten Rote Ndao yang kini tinggal beberapa minggu lagi ke depan akan memasuki hari akhir penentuan pilihan rakyat bagi figur yang memiliki mimpi sesuai dengan keinginan dan harapan rakyat.
Sebelum tiba waktu penetapan Calon Bupati oleh KPU Kabupaten Rote Ndao pada (22/9/2024) yang akan datang. Saat ini tiga paket kandidat tengah mensosialisasi Visi dan Misinya kepada masyarakat.
Paket Ita Esa pasangan Calon (Paslon) Paulus Henuk,SH – Apremoi Dudelusy Dethan, Paket Lentera Paslon Paulina Bullu ( Sebelumnya Paulina Haning Bullu,SE alias mantan Bupati 2019-2024-Red) – Sandro Pamggidae dan Paket Lontar Malole yang lahir pasca keputusan MK yakni peleburan dari Bakal Calon Bupati Vicoas Amalo dan Bima Fanggidae.
Pantauan Crew Media ini. Paket Lentera dan Lontar Malole nampaknya “ Bermain “ Senyap di akar rumput dan jarang beraksi di permukaan dalam menuju perhelatan sambil tetap optimis dan sering sering tampil via Medsos untuk merebut kemenangan.
Sementara Paslon Paket Ita Esa datangi masyarakat dengan aksi sosialisasi pada seanteru wilayah Kabupaten Rote Ndao untuk membuka lembar perlembar Visi misinya kepada masyarakat yang dikenal dengan “ Mbule sio “ alias 9 Agenda perubahan atau Transformasi Rote Ndao menuju Perubahan.
Barisan Perubahan oleh Paket Ita Esa Paulus Henuk,SH – Apremoi Dudelusy Dethan hampir tiada hari yang diliwatkan untuk tiada aksi sosialisasi bersama 8 Partai Pengusungnya datangi masyarakat umtuk menyampaikan alasan dan visi misinya untuk maju pada perhelatan Pilkada Rote Ndao 2024.
Paket Ita Esa. Perpaduan kandidat repesentasi wilayah Timur – Barat memilih komitmen pelaksanaan Visi Misi Mbule sio di mulai dari Timur ke Barat dan Selatan ke Utara, membangun akses percepatan kemajuan dan peningkatan ekonomi untuk mendorong kualitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat
Konsisten dengan menciptakan Pemimpin anti korupsi, Berantas kebiasaan komisi Proyek dan melahirkan konsep membangun Rote Ndao bersama semua pihak alias Tri angle Pembangunan akan mendasari pembangunan Rote Ndao setelah mandat rakyat berpihak pada keduanya untuk memimpin Kabupaten Rote Ndao kedepan.
Visi Misi Transformasi Rote Ndao menuju Perubahan sudah menjadi nyanyian tak bisa dilupakan lagi oleh ribuan rakyat setelah lebih dari 90 Desa dari 119 Desa/Keluraha di kabupaten Rote Ndao telah didatangi Paulus – Apremoi.
Seperti Pantauan Crew Media ini di depan pendukung PH – Apremoi hampir ribuan orang yang memenuhi lokasi sosialisasi di Sebelah kali – Kelurahan Namodale – Kecamatan Lobalain Sabtu (14/9/2024)
Kehadiran PH – Apremoi dijemput dan diarak pendukung dengan ratusan kendaraan Roda dua sekitar 2 Km menuju tempat Sosialisasi, di sambut secara adat sambil spontan dengan gemuruh suara teriakan Ita Esa Menang.
Dalam momentum tersebut kembali Bakal Calon Buapti Paulus Henuk menyerukan “ Jangan Jadi Pemimpin Berkepala Busuk, Kami tidak maju jadi ikan berkepala busuk “ Tegas Paul
Demikian Tegas Paulus Henuk saat memberikan penjelasan akan adanya beredar Video dari pihak pihak tidak bertanggungjawab bahwa Paulus Henuk mau menjadi Bupati untuk bagi – bagi Proyek
Menurut Paulus Henuk saat kegiatan sosialisasinya di kelurahan Metina. Ia mengajak semua pihak ikut berperan membangun daerah ini termasuk Kontraktor di daerah ini untuk ikut berperan membangun dan memenuhi kebutuhan masyarakat setelah melaksanakan kegiatan proyek tanpa komisi atau Vie Proyek.
Berikut kutipan penjelasan Paulus Henuk di depan hampir ribuan warga masyarakat Kelurahan Namodale saat sosialisasi Sabtu (14/9/2024} malam.
“ Memangnya kita panggil orang luar dari surga atau neraka datang kerja Proyek di Rote Ndao kalau bukan kita orang Rote. Kita jangan munafik, yang kerja proyek adalah orang orang Rote, Kakak saya dua orang, adik saya dua orang buta huruf tidak mungkin saya suruh kerja proyek atau jadi kepala dinas. Tidak mungkin maka saya sangat tegas yang namanya kong kali kong dan korupsi tidak ada, Saya tidak larang Tim Ita Esa kerja Proyek tapi kerja yang benar karena tidak diminta Vie proyek.
Kalau saya ambil vie proyek 10 % dari 200 Milyard maka dapat 20 Milyard, 5 tahun dapat 100 Milyard. Ini anak miskin melarat yatim piatu dari Boni sana jadi bupati untuk dapat vie 100 Milyard ini tidak akan pernah terjadi bagi saya.
Saya tidak mau jadi ikan berkepal busuk, saya dan Ibu Lusy sudah ada komiten tidak akan ada Vie Proyek, orang di sebelah kali ini ada nelayan dan petani. Kontraktor yang kerja saya tidak minta vie proyek maka kontraktor yang kerja harus ada tanggungjawab sisoal kepada masyarakat, maka kontraktor yang kerja dan untung maka harus bantu apa kebutuhan masyarakat.
Contoh kontraktor kerja proyek 2 milyard maka vienya 200 juta maka itu vie 100 juta misalnya kontraktor pakai itu 100 juta untuk beli kebutuhan masyarakat. Misalnya beli sampan pukat dan mesin setelah selesai beli kebutuhan itu kemudian tentukan harinya kita datang dan serahkan kepada mereka. Perintah cukup dengan memberikan penghargaan kepada kontraktor karena telah ikut berperan membangun dengan memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita bangun bersama jadi bukan bagi bagi proyek. Kalau kontraktor belum kerja sudah minta vie 10% rusaklah ini daerah. Tutur Paul sambil meminta pihak yang suka edit edit Videonya dan sebarkan dimedsos agar bertobat.
Sementara Apremoi kepada pendukungnya untuk tetap konsisten pada barisan Perubahan dengan suara tegas “ Barisan Perubahan bersatu untuk “Meledak” memenangkan pertarungan untuk melayani dengan kasih. Tegasnya. Disambut teriakan Ita Esa Menang, Ita Esa Meledak – Namodale rata tanah.*)Memo