PENA-EMAS.COM – Fraksi Partai Perindo DPRD Kabupaten Rote Ndao meminta Pemerintah segera menempatkan tenaga guru di SMP Satu Atap (Satap) Dailafa di Pulau Usu Desa Tenalai Kec. Landu Leko, Kab. Rote Ndao.
Permintaan ini kembali ditegas pada rapat paripurna DPRD Kab. Rote Ndao dengan agenda penyampaian Pendapat akhir Fraksi – fraksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) Kab. Rote Ndao TA 2022 yang digelar diruang Paripurna Dewan. Selasa (30/11/2021).
Sebelumnya Fraksi Partai Perindo dalam pemandangan umumnya terhadap Rancangan APBD Kab Rote Ndao TA 2022 saat sidang IV DPRD Kab. Rote Ndao yang meminta perhatian pemerintah untuk penempatan tenaga Guru di wilayah pulau kecil tersebut
Terhadap masalah yang dihadapi para siswa di pulau yang terpisah dari pulau Rote tersebut Fraksi partai Perindo mengingatkan dengan tegas kepada Pemerintah untuk segera menempatkan tenaga guru secepat mungkin.
Menurut Fraksi Partai Perindo hal ini untuk menghindari terhambatnya proses kegiatan belajar mengajar di SMP Satu Atap (Satap) Dailafa.
Selain itu, Fraksi partai Perindo dalam pendapat Akhirnya menegaskan agar penempatan tenaga guru pada SMP Satap tersebut dengan memperioritaskan SDM guru yang memiliki pendidikan memadai untuk pulau Usu paling lambat pada bulan januari 2022. Tegas Fraksi yang dibacakan oleh Ketua Fraksi Gustaf Folla,S.Pd.
Usai penyampaian Kata Akhir Fraksi,
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao Paulus Henuk,SH kepada Crew Media di ruang kerja Wakil Ketua DPRD. Ia mengatakan, kebutuhan tenaga guru di Sekolah tersebut sudah di sampaikan oleh pihaknya melalui pemandangan Umum, Pembahasan Komisi hingga Kata akhir Fraksi hari ini.
Paulus Henuk menjelaskan, diketahuinya SMP Satap Dailafa tidak memiliki guru yang memadai saat dirinya berkunjung ke Pulau Usu untuk berbagi bingkisan kasih dengan warga setempat pada 17 Agustus 2021 yang lalu.
Menurutnya, pihak Fraksi Perindo konsen dengan memperjuangkan tenaga guru pada sekolah tersebut karena melihat langsung kondisi dan keadaan di sekolah SMP Satap yang ada di pulau kecil itu dan hanya memiliki 3 orang guru.
Ketiga orang guru tersebut 1 orang guru PNS sebagai kepala Sekolah namun jarang masuk Sekolah karena berdomisi di daratan pulau Rote sedang 2 orang lain guru kontrak Komite tetapi berhenti mengajar karena tidak bisa dibayar gaji akibat Sekolah ini tidak mendapat biaya dana BOS. Jelasnya.
Disekolah itu ada tiga kelas dan tidak ada guru sehingga kegiatan belajar mengajar bagi siswa tidak berlangsung seperti sekolah lain.
Sekolah ini disatu atap dengan SD Dailafa yang berlokasi diatas daratan pulau Usu sebuah pulau kecil di wilayah Kabupaten Rote Ndao terpisah dari Pulau Rote sebagai pulau induk bagi Kab. Rote Ndao. Jelas Wakil ketua DPRD Paul Henuk asal Partai Perindo.