PENA-EMAS.COM – Petani mengeluh akibat jebolnya Embung Masin di Dusun Oenggelak, Desa Netenaen dan Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Akibat hujan lebat selama dua hari.
Ambruknya Embung ini setelah hujan deras selama dua hari sejak Tanggal 28-29 Desember 2021 yang lalu.
Embung yang mengairi lahan sawah bagi 102 pemilik lahan mengeluh dan meminta pemerintah mengambil langkah untuk tindak cepat.
Hal ini sampaikan oleh Markus Nafi, Marcis Lete, David Tassi, dan parah pemilik lahan lainya saat ditemui Media ini di Lokasi Embung Masin, Selasa(4/01/2022), Sekitar Pukul 11:23 Wita.
Markus Nafi. mengatakan, jebolnya Embung ini akan berdampak pada warga petani setempak akan mengalami gagal panen kalau pemerintah lambanbturu tangan.
Untuk itu, pihaknya sangat membutuhkan perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao termasuk DPRD agar dapat mencari solusi bagi ke-102 pemilik lahan pertanian ini.
Menurut Nafi, Embung Masin adalah harapan satu-satunya ke-102 warga pemilik lahan persawan yang ada dilokasi pertanian tersebut jika curah hujan rendah, embung Masin sebagai lokasi dan sumber air bagi petani. Jelasnya.
Untuk diketahui Kata mantan Kades Netenaen ini, Lokasi persawahan ini yang hanya sekali dikerjakan oleh petani dalam satu tahun musim tanam, jika tidak ada tindakan dari pemerintah maka dapat dipastikan 102 warga pemilik lahan persawahan bisa mengalami gagal panen dan terlambat dalam pengerjaannya akibat air tidak dapat mencakupi seluruh lokasi persawahan.
Ditambahkan Markus Nafi, Wakil Ketua BPD Desa Hundihuk ini menambahkan, dari ke-102 warga pemilik lahan pertanian tersebut tersebar di 3 Desa, yakni Desa Netenaen, Desa Hundihuk dan Desa Oelua.
” Kami pemilik lahan sangat membutuhkan perhatian dan tindaklanjut dari Pemerintah, karena lokasi persawahan merupakan satu-satunya lumbung pangan ketiga masyarakat Desa ” ujarnya.
Embung ini baru saja dikerjakan sejak Tahun 2020 lalu yang menelan Anggaran sekitar 50.000,000. (PE.02)