PENA-EMAS.COM. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengharapkan agar masyarakat hendaknya tetap optimis dalam menghadapi akibat bencana Siklon tropis Seroja yang melanda NTT. Implementasi Program Pemerintah yang sesuai dengan potensi wilayah segera tetap harus dilaksanakan.
“Berkaitan dengan pembangunan, khususnya Pertanian, bulan ini masih ada air, segera kita tanam lagi. Siapkan timnya di Dinas Pertanian, kemudian rumput laut kita siapkan benihnya sehingga 45 hari kedepan kita bisa panen. Masalah dapat kita tangani melalui dukungan Pemerintah pusat saat ini. Ada bantuan helikopter dan pesawat Caravan BNPB dapat kita gunakan hingga tgl 4 Mei 202 ini. Selain distribusi logistik, dapat juga digunakan untuk distribusi benih jagung, padi, rumput laut, pupuk dan kebutuhan lainnya dan direncanakan dengan baik, “kata Gubernur saat mengunjungi Kecamatan Haumehara, Kabupaten Sabu Raijua, Selasa (13/4).
Gubernur Laiskodat mengatan, Badai yang terjadi di NTT hingga saat ini, telah terjadi dua kali. Ke depanya kita perlu mengantisipasinya dengan kebijakan yang lebih mementingkan keselamatan masyarakat.
“Tentunya momentum seperti ini, kita belajar, kedepanya agar konstruksi bangunan kita tahan gempa dan bencana. Sehingga ketika terjadi bencana, kita siap dan tidak terkena masalah serius sebagaimana yang terjadi di negara maju. Badai di NTT itu pertama kali terjadi pada tahun 1973 dikabupaten Sikka dengan memakan korban yang cukup banyak. Dan kedua di tahun 2021 terjadi lagi di wilayah NTT. Sementara boleh perbaikan yang ada, tapi ke depan harus ada desain standar bangunannya, Sebagai Manusia berakal, beriman dan berpengetahuan tentunya diberikan kemampuan untuk menganalisa dalam menempatkan kebijakan untuk menyelamatkan rakyat,”jelas Gubernur Viktor.
Gubernur Viktor menyampaikan terimakasih untuk Pemkab Sabu Raijua yang menjalankan tugas konstitusionalnya dalam rangka melayani publik dengan cukup baik.
“Pelayanan terhadap masyarakat yang sudah cukup baik ini perlu ditingkatkan karena kita tidak urus badai saja. Tapi masih ada badai kemiskinan dan badai kebodohan yang sampai saat ini masih tetap menghantui kita. Semua ini harus dikerjakan dengan baik agar kita mampu melewati seluruh batas kewajaran dalam kehidupan peradaban bangsa ini sehingga kita mampu menunjukan bahwa kita bisa keluar dari situasi yang sulit, ” jelas Gubernur Viktor.
Gubernur VBL juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap bersabar dalam menunggu pelantikan Bupati yang definitif dan fokus juga pada kerja-kerja yang produktif untuk kemajuan daerah.
“Di sini hadir para pimpinan DPRD. Berharap tidak lama lagi proses hukum di Mahkamah Konstitusi, putusannya ada dan selesai agar kita memiliki bupati definitif, sehingga sebagai Gubernur, tentunya menunggu arahan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian Dalam Negeri. Sampai hari ini perintah hanya tiga kabupaten yang dilantik, sehingga penjabat agak lama disini. Masyarakat mesti mendukung pak penjabat dan tetap fokus bekerja untuk kemajuan sabu Raijua.” Ungkap Gubernur Viktor
Gubernur juga mengingatkan, Penjabat Bupati saat ini, Doris Rihi, data masyarakat terkena dampak bencana harus segera dikirimkan paling lambat Rabu malam (14/4) nanti. Estimasi pemulihan paska badai ini dapat selesai pada bulan Mei. Bulan Juni nanti hanya dilakukan evaluasi.
“Kecepatan Bekerja Pak Penjabat Bupati, harus didukung dan diimbangi oleh Camat dan Kepala Desa/Lurah untuk menyiapkan data dimaksud, selanjutnya diserahkan ke posko provinsi pada Rabu, 15 April 2021 malam hari dalam bentuk Surat Keputusan untuk dilakukan verifikasi dan implementasi bantuanya sehingga kita mampu menyelesaikan pemulihan paska badai sekitar bulan mei, dan bulan Juni tinggal kita evaluasi saja. Jangan lambat karena bencana (gempa bumi) juga terjadi di Malang, kalau kita lambat dan ruang fiskal keuangan negara kita juga terbatas maka bantuan untuk kita dapat terbatas juga,” jelas Gubernur Viktor.
Sementara itu, Camat Haumehara, Daniel Logo menyampaika terkait perkembangan penangan paska badai yang menimpa wilayahnya sejak tanggal 4 sampai dengan 6 April 2021.
“Langkah awal yang kami lakukan paska bencana adalah pendataan fasilitas pemerintah, rumah penduduk, membuka akses jalan dikarenakan pohon dan tiang listrik yang tumbang, semuanya dapat kami lakukan atas dukungan rekan-rekan TNI dan Polri di wilayah Kecamatan Haumehara,” pungkas Daniel.
Untuk diketahui, Gubernur bersama rombongan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sabu Raijua dengan menggunakan Sarana Transportasi Helikopter dan Pesawat Caravan BNPB dengan lokasi yang ditinkai yaitu RSUD Sabu Raijua, Kantor Bupati Sabu Raijua yang menjadi Posko Tanggap Darurat Bencana, Pelabuhan Seba untuk serah terima bantuan dari Arta Graha Peduli, GMIT, MIND ID Grup, Pasar Keliha terkait pemantau pengungsi yang tersisa dua Kepala Keluarga dan Kantor Camat Haumehara.(memo/biroAP)