Rote Ndao – Pena Emas. Tindakan Kasie Intel Kejaksaan Negeri Rote Ndao mendapat tanggapan miring dari ketua Antra RI Junus Panie yang merasa hal itu dilakukan tidak selaras dengan kode etik meskipun mungkin dianggap hal biasa.
Demikian sentilan Junus Panie kepada Pena Emas di kediamannya Jalan Baa Busalangga Rt 006 Rw 006 Kelurahan Mokdale, Jumat(13/9) pukul 10:46 Wita
Junus Panie menilai tidakan Kasie Intel yang meminta uang kepada salah seorang Pengusaha dengan beralasan untuk berlibur. Itu tidak rasional dan kondisi ini, Kata Junus tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi bagi orang lain.
Hal ini lanjut Junus. Kalau dirinya mengantongi bukti saat Kasie Intel Kejaksaan Negeri Rote Ndao EM,SH meminta uang dengan menggunakan Hand phone melalui pesan WhatshApp dan menelpon secara langsung pada yang bersangkutan.
“ Saya juga sudah mengantongi beberapa bukti dan data terkait apa yang sering dilakukan oleh Kasie Intel Kejari Baa, EM,SH dan kenapa saya akui bahwa memiliki beberapa bukti itu buktinya Dia seperti peminta minta. Kita punya bukti itu tidak sekedar kita mengiring opini atau mengeluarkan satu stagmen tanpa bukti” Ucap Panie yang dikutip Pena Emas.
Menurut Junus Panie, dirinya siap dan bertanggung jawab akan pernyataan ini karena ada juga bukti Watshap Kasie Intelijen Kejaksaan Rote Ndao yang sudah di Screnshoot. jangan sampai orang lain mengalami nasib yang sama terutama masyarakat yang dipanggil sebagai saksi dan terperiksa maupun tersangka di Kejaksaan. Tambahnya.
Ia juga mengatakan, Etika kita harus pahami dengan benar karena dalam kode etik Kejaksaan itu dilarang melakukan hal-hal seperti itu bahkan aturan Perundang-Undangan pun melarang seorang Jaksa meminta minta uang kepada orang lain.
Dalam tanda kutip. kalau seadainya dia membutuhkan uang harus datangi atau mendekati orang tersebut dan meminta pinjam atau bentuk lainnya itu bisa; Tetapi kalau memakai modus modus untuk minta duit itu namanya bukan Jaksa. Katanya. Sambil meminta agar Kajari Rote Ndao perlu menindaklanjuti perlakukan tersebut jika memang hal dan tindakan tersebut melanggar aturan dan kode etik.
Seperti apa yang tertulis pada ruang piket Kantor Kejaksaan “Anda memasuki kawasan zona integritas Kejaksaan Negeri Rote Ndao. Stop gratifikasi, lihat, Lawan, Laporkan. Bangkit lawan korupsi sekarang juga.” Tambahnya.
Sebagaimana Informasi yang berhasil dikumpulkan oleh Pena Emas dari Pengusaha PH dalam Telpon Selulernya tertera isi WhatsApp dan Telpon Kasie Intel.
Sebelumnya Kasie Intel WhatsApp kepada PH: “Sore pak saya Edward kasi Intel kejari rote bisa bicara pak ?” kemudian EM menelpon namun tidak diterima oleh pemilik telpon karena sedang sibuk. Selanjutnya PH membalas via WhatsApp “ Boleh pak, silahkan. No hp saya. 081219539xxx.
Setelah beberapa menit EM,SH mengirim pesan WhatsApp “ Pak sya bisa dibantu “, Bapak lagi dimana ini sekarang. Mau berlibur pak tapi tidak ada uang. Mohon bantuan pak kalau berkenan.
WhatsAppnya tidak mendapat respon dari PH hingga 5 September 2019. Pukul 19:55 EM menghubungi dengan panggilan video. Namun PH juga belum respon.
Kemudian Pukul 19:56 Wita kembali mengirim pesan WhatsApp “ Malam bapak maaf mengganggu. Saya bisa minta bantuan duit pak. Untuk bayar operasi mata kattarak saya pak”. Pesan ini belum juga direspon maka pukul 20:03 wita EM,SH menelpon video. Belum juga diangkat PH lalu pukul 20:59 Wita EM,SH kembali menelpon panggilan suara.
Pengusaha PH saat di hubungi mengakui kejadian tersebut namun dirinya tidak memberikan respon karena merasa hal tersebut tidak mungkin baginya untuk memberi uang kepada yang bersangkutan. Jelasnya.
Kasie Intel Kejaksaan EM,SH. Saat dikonfirmasi via telpon selulernya 081238955xxx Jumat (13/9) pukul 11:07 Wita siang tadi. mengakui kalau dirinya hanya memohon bantuan membiayai pengobatan operasi matanya yang katarak dan tidak mendapat bantuan pun bagi dirinya tidak dipermasalahkan. Jelasnya dari balik sambungan seluler
“ Ia, kan itu nda dibantu. Ya udah nga apa-apa, intinya kan saya mohon bantuan kalau memang nga apa. Kenapa mau di kata saya kan ini pak ada perbaikan mata, mata katarak saya mau di operasi sehingga saya seperti itu. dan tidak dibantu juga tidak masalah. saya tidak permasalahkan apapun. itu aja” Jawaban Kasie Intel yang dikutip Pena Emas.
Selanjutnya dari balik Telpon Ia mengakui kesalahannya sambil menjelaskan bahwa ia akan klarifikasi dan menjelaskan seputar alasannya soal kejadian tersebut di kantornya setelah kembali ke Rote. Katanya.
“ Ia pak memang saya salah. Ini kan untuk sesuatu hal lain sehingga nanti kita jumpa dulu biar saya jelaskan bagaimana” begitu ya pak nanti klarifikasinya ketika saya sudah ada dikantor begitu. dan saya sudah dalam keadaan sehat. sekarang saya masih butuh pemeriksaan lagi karena kurang enak badan nanti kita selesaikan”. Kutipan Jawabnya saat di konfirmasi Pena Emas.(PE/Tim/R)