Aktivitas Vulkanik Ile Lewotolok Melonjak Warga Dievakuasi.

LEMBATA. Pena-emas.com. Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok pasca erupsi eksplosif, Minggu (29/11), terus mengalami peningkatan.

Peningkatan terjadi sejak Senin (30/11/2020) hingga hari ini, Selasa (1/12/2020).Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, kepada awak Media menyebutkan, dalam dua hari terakhir aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok meningkat

Bacaan Lainnya

“Dua hari terakhir gempa vulkanik meningkat. Kemarin saja terjadi 40 kali gempa vulkanik dalam. Sedangkan kondisi erupsi hari ini (Selasa 1/12/2020) terhitung sejak pukul 06.00 sampai pukul 12.00 wita, terjadi lima kali erupsi. Dari data seismic ini, potensi terjadinya erupsi eksplosif masih bisa terjadi. Kita tidak berharap itu tidak terjadi, tetapi informasi ini untuk meningkatkan kewaspadaan di masyarakat,” ungkap Stanislaus Arakian, Selasa (1/12)

Pemerintah Kabupaten Lembatapun mengerahkan Tim SAR dan anggota TNI, Tagana, Pramuka dan Polri guna mengevakuasi warga yang memilih bertahan di Desa dalam radius 4 km dari puncak kawah Ile Lewotolok.

Kepala BPBD Kabupaten Lembata: Kanisius Making

Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Kanisius Making, menjelaskan pihaknya, telah melakukan evakuasi teradap warga yang masih bertahan di wilayah Tenggara Gunung Ile Lewotolok

Evakuasi dilakukan pada Selasa (1/12/2020) pukul 01.50 dinihari. Tim evakuasi mambawa 250 warga dari Tenggara Ile Lewotolok. Para pengungsi itu kini di tampung di SMPN I Lewoleba.

Hingga saat ini terdapat 5.526 total pengungsi akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tersebar di 17 Posko Penampungan yang disediakan pemerintah.

Ribuan Warga pengungsi, usai gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi sejak Minggu (29/11) lalu ditampung di 13 lokasi, masing-masing halaman kantor bupati lama sebanyak 514 orang, aula Angkara 169 orang, aula BKD 46 orang, los pasar Lamahora 112 orang.

Kemudian di aula Lewoleba Tengah terdapat 286 orang, di aula Lewoleba Barat 286 orang, aula Selandoro 1.015 orang, aula Lewoleba Timur 1.042 orang, aula Lewoleba Selatan 467 orang, aula Lewoleba Utara 105 orang, kelurahan Lewoleba 347 orang, Desa Tapulangu, Kecamatan Lebatukan 287 orang dan Parak Walang Ile Ape 456 orang.

Selanjutnya, dalam penanganan para pengungsi saat ini Pemkab Lembata membutuhkan banyak bantuan terutama makanan, minuman dan bahan kebutuhan dasar lainnya.

“Bahwa pemerintah Kabupaten Lembata membutuhkan bantuan, dari semua pihak untuk memenuhi kebutuhan warga pengungsi baik berupa material maupun dukungan moril dan pelayanan kesehatan,” ujar Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur di lokasi pengungsian.

Bupati menjelaskan untuk pelayanan kesehatan para pengungsi, seluruh tenaga outsourcing perawat yang sudah dirumahkan, akan dipanggil kembali untuk membantu penanganan Covid-19 dan bencana erupsi gunung Ile Lewotolok.

Bupati juga mengharapkan bantuan Danlatamal VII Kupang guna memperlancar evakuasi usai bencana erupsi.(januar)

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait