PENA-EMAS COM. Hasil Panen Sorgum secara simbolis Oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dari lahan Biro Umum Setda Pemprov NTT jadi Bibit untuk ditanam pada lahan yang ada di Kota/Kabupaten dan Propinsi.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT George M. Hadjoh usai kegiatan Panen Perdana Sorgum Bioguma 3, Kerja Sama Pemprov NTT (Biro Umum Setda Provinsi NTT ) bersama Sejati Petani Sorgum Indonesia (Sepasi) NTT yang dilaksanakan di lahan heliped Biro Umum Oleh Gubernur NTT. Senin (29/ 3/2021) kemarin.
George M. Hadjoh mengatakan, Panen Sorgum ini akan dibuat bibit untuk nanti digunakan disemua lahan-lahan yang disiapkan Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemerintah Provinsi.
Dijelaskan pula, lahan untuk yang ditanami Sorgum oleh Biro Umum
Setda Provinsi NTT, sebagaimana panen secara simbolis dari lahan Biro Umum yaitu Heliped (Samping Rumah Jabatan Gubernur) seluas 2 Ha, Takari 2 Ha, dan di Oesain Amarasi dengan luas 2 Ha.
Kita gunakan lahan ini sudah dua kali panen. Pada september lalu panen jagung hibrida, dan kali ini panen sorgum. Ini juga sebagai bukti dukungan atas niat baik Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur agar semua lahan jangan dibiarkan tidur begitu saja namun juga dimanfaatkan dengan baik. Terima kasih juga ada Sepasi yang sudah bekerja sama bersama Pemprov NTT,” kata George.
Pada Panen Perdana Sorgum Bioguma 3 Kerja Sama Pemprov NTT (Biro Umum Setda Provinsi NTT ) bersama Sejati Petani Sorgum Indonesia (Sepasi) NTT, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan bersama Dinas Peternakan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus memiliki sinergitas terus kembangkan sorgum sebagai komoditas untuk mendukung ekonomi NTT.
Benih Sorgum Bioguma 3 ini adalah varietas baru yang sudah dikenal di banyak daerah. Berdasarkan riset, sorgum bioguma 3 ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan bibit sorgum sebelumnya. Riset seperti ini sangat dibutuhkan dunia, kata Gubernur.
“Kita harapkan dapat terus dikembangkan. Maka dari itu, saya harap Dinas Pertanian siapkan lahan dengan baik, kelola sampai bisa menjadi pakan ternak, kemudian juga juga Dinas Peternakan siapkan desain anggaran untuk ternak sapi yang memanfaatkan pakan tersebut juga Dinas Perindustrian dukung juga dengan Dinas PMD bersama bumdes-bumdes di NTT,” jelas Gubernur Laiskodat.(memo/biro)