Ini Alasan Calo Seleksi Bintara Polri 2021 kepada Korban. “Satu Langkah Lagi, Kita Tunggu Tanda Tangan Dari Kapolda”

PENA-EMAS.COM –  Berbekal mencatut nama Kapolda NTT, saat itu (Tahun 2021-red), lalu. Calo seleksi Siswa Bintara Polri 2021 AIPDA. Amsal S. Adoe, meraup Miliaran Rupiah dari parah korban di Kabupaten Rote Ndao.

Keberanian AIPDA. Amsal Soleman Adoe, dengan Jabatan Kasubnit Sahbara Polres Rote Ndao sangat-sangat berani menyeret nama Pimpinan  Polda NTT guna memperdaya korban untuk meraup keuntungan, ataukah ada kebenaran dibalik  pernyataan AIPDA. Amsal Soleman Adoe, alias Soni yang selalu mengandeng nama Kapolda NTT saat itu?.

Bacaan Lainnya

Demikian pengakuan Korban  Hendra F. Ballu didampingi Ibu Kandungnya saat dikonfirmasi  Crew Media  ini dikediamannya, Nemberala Utara Rt 001, Rw 001, Desa Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao (26/10/2022)

Berbekal alasan Nama Kapolda  dan menunggu Tanda Tangan Kapolda untuk  Pendidikan tanpa mengikuti semua syarat, proses dan tahapan, AIPDA. Amsal S. Adoe memuluskan modusnya selaku makelar calo casis Bintara Polri Tahun 2021.

Janji akan janji AIPDA. Amsal S. Adoe yang tidak terealisasi  selaku makelar calo casis Bintara Polri Tahun 2021, akhirnya terkuat ke permukaan sedikit demi sedikit

Korban  Hendra F. Ballu, Perempuan Kelahiran, 07 September 1994

Korban  Hendra F. Ballu, Perempuan Kelahiran, 07 September 1994 menjelaskan,  Awalnya bersama kedua orang tuanya tak mengenal AIPDA. Amsal S. Adoe, namun diperkenalkan oleh Enos Heu dan Ten Kai warga Desa Oenggaut dan  mengantar Korban serta Ibu Kandungnya kerumah Amsal Adoe

” Ketong sonde kenal Amsal tapi yang kasitahu dan antar om   Enos Heu dan Ten Kai Warga Desa Oenggaut “. Ujar Hendra.

Setelah menemui Amsal Soleman Adoe alias Soni, dan memenuhi tuntutan sesuai besaran biaya yang sudah ditentukan oleh Kasubnit Sahbara Polres Rote Ndao itu maka Korban dan Ibu kandung pulang ke Nemberala guna mempersiapkan keberangkatan anaknya Hendra F. Ballu ke kota Kupang NTT untuk mencari Kos-kosan untuk menunggu waktu pendidikan.

“Sisa satu langkah lagi tingal tunggu Kapolda Tanda tangan,  Siap-siap dan berangkat ke Kupang karena waktunya tiba tingal berangkat  untuk mengikuti Pendidikan pada 15 Februari 2021” kata Amsal alias Soni kepada korban dan orangtuanya.

Selanjutnya 15 Pevruari 2021 batal dan beralih ke 20 Februari dan kembali berjanji untuk Tanggal 22 Februari 2021, hingga memberi rasa bosan bagi ke-12 orang peserta yang di back up AIPDA. Amsal Soleman Adoe.

Ibu Kandung yang mendampingi korban Hendra F. Ballu saat ditemui Crew Media di kediamannya

Sementara korban dan ibu kandungnya telah menyerahkan uang secara tunai dan dibuatkan kwitansi pembayaran yang di terima Sang Calo anggota Polres Rote Ndao ini,  Uang sejumlah Rp. 125.000.000,-

” Tinggal menunggu waktunya mengikuti pendidikan maka biaya yang masih kurang segera di lunasi dari total Rp. 275.000.000,- sudah termasuk biaya karena usia telah melewati masa tes ” Ujar korban Hendro ulangi kata Sang Calo.

Setelah menerima sejumlah uang tersebut Ia berjanji kepada Ibu Kandung korban  disaksikan Korban Hendra F. Ballu. Katanya ” Nanti tidak lolos uang itu kapan saja mau ambil dikembalikan tidak kurang satu sen pun ” Ucap Amsal.

Namun berbeda dari kenyataan, ketika mendatangi dan menelpon Amsal Soleman Adoe selalu balik berikan seribu alasan yang tak pasti,dengan mengatakan masih berproses di atas dan banyak alasan yang di dalilkan. Ungkap korban.

Berharap bisa meraih cita-cita jadi seorang Polisi Wanita (Polwan), akhirnya pupus ditengah jalan dan  menuai hasil api jauh dari panggangnya.

Sepandai-pandainya Tupai melompat pasti akan jatuh dan  pandai-pandai jerami membungkus biji pasti akan tercium wanginya, demikian pepatah kuno ini tepat disematkan untuk AIPDA. Amsal Soleman Adoe alias Soni dan juga  menjadi pengingat bagi Calo-calo yang sementara bertumbuh subur di tubuh Kepolisian Republik Indonesia

Seperti diberitakan PENA-EMAS.COM edisi sebelumnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:

Pos terkait